Metodologi Penelitian


BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

Metode observasi merupakan fasilitas bagi peneliti untuk mengkomunikasi pemikiranya perihal kendala yang diteliti dan berfungsi untuk menyakinkan pembaca atau penilai untuk menyediakan faedah terkait dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Metode diartikan selaku suatu cara atau teknis yang dilaksanakan dalam suatu proses penelitian.(Mardalis, 2003:24).
Metodologi merupakan analisis untuk mengetahui aneka macam aturan, mekanisme dalam metode tersebut. Sedangkan penelitian, dari kata ‘teliti’ didefinisikan selaku kesibukan pengumpulan dan pembuatan data, disuguhkan secara sistematis dan objektif (Ratna, 2010: 18).
Penelitian merupakan selaku suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilaksanakan secara sistematis dan logis untuk meraih tujuan-tujuan tertentu. (Nana, S 2013: 5). Penelitian merupakan citra konsep dan mekanisme yang berisikan rumusan masalah, tempat penelitian, indentifikasi masalah, hingga dengan teknik pengumpulan data yang konsentrasi terhadap kendala tertentu.
Metodologi Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum menekuni ke lapangan (yang dalam penulisan laporan observasi biasa dimasukkan dalam potongan III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan: (1) tempat dan waktu observasi (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) tolok ukur dan teknik investigasi keabsahan data, dan (7) teknik analisis data. (Widyastono, 2007: 773)
Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan merupakan mata kuliah yang perlu di kaji secara seksama di dalam bidang pendidikan. Selain dalam bidang pendidikan, di dalam observasi pun membutuhkan suatu penyusunan rencana sehingga perbuatan yang diambil sanggup mengirimkan peneliti meraih tujuan yang diinginkan.
Banyak masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa dengan metode penelitian, banyak mahasiswa masih resah menegaskan metode apa yang dipakai di dalam penelitiannya. Selain itu, mahasiswa membutuhkan wawasan lebih perihal metodelogi penelitian, macam-macam metode penelitian, syarat-syarat peneliti, perbuatan observasi dan faedah dari penelitian.
Kesederhanaan penulisan makalah ini mudah-mudahan sanggup menolong pembaca mahasiswa pada khususnya bisa mengetahui pemahaman macam-macam metode penelitian, syarat-syarat peneliti, perbuatan observasi dan faedah dari penelitian.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan kendala dalam potongan ini selaku berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan metode penelitian?
2.    Apa saja macam-macam metode penelitian?
3.    Apa saja syarat-syarat peneliti?
4.    Apa saja perbuatan peneliti?
5.    Apa faedah dari penelitian?

C.    Tujuan Masalah

Dari rumusan kendala yang dikemukakan di atas, maka potongan ini berencana secara khusus, tujuan observasi ini merupakan selaku berikut:
1.      Dapat menerangkan pemahaman metode penelitian.
2.      Dapat menerangkan macam-macam metode penelitian.
3.      Dapat menerangkan syarat-syarat peneliti.
4.      Dapat menerangkan perbuatan peneliti.
5.      Dapat menerangkan faedah penelitian.


BAB II
PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian

“Metodologi penelitian” berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang sempurna untuk melakukan sesuatu; dan logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Kaprikornus metodologi artinya cara mengambarkan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk meraih suatu tujuan. Penelitian diartikan selaku upaya dalam bidang ilmu wawasan yang dijalankan untuk menerima fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk merealisasikan kebenaran.(Mardalis,2003:24).
Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010:41) Metode memiliki dua pengertian, yaitu: a) ilmu perihal metode, dan b) proses yang dilaksanakan sejak permulaan hingga selesai penelitian. Pengertian pertama berhubungan dengan etimologi, asal-usul kata, sedangkan pemahaman kedua dikaitkan dengan keseluruhan ‘cara’, menyerupai teori, metode, dan teknik, tergolong cara-cara penyajianya, bahkan juga penggunaan bahasanya. Sedangkan menurut Senn (1971:4-6) dalam bukunya Nyoman Kutha Ratna metode merupakan cara-cara untuk mengenali sesuatu, sedangkan metodologi merupakan analisis untuk mengetahui aneka macam aturan, mekanisme dalam metode tersebut.
Sedangkan penelitian, dari kata ‘teliti’ didefinisikan selaku kesibukan pengumpulan dan pembuatan data, disuguhkan secara sistematis dan objektif (Ratna, 2010: 18). Sedangkan observasi merupakan suatu kesibukan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis hingga menyusun laporan.(Narbuko dan Achmadi,2009:1). Sementara menurut Setyosar (2015: 34) Penelitian atau riset (research) merupakan suatu upaya secara sistematis untuk menyediakan respon terhadap permasalahan atau fenomena yang kita hadapi.
Metode observasi merupakan mekanisme atau perbuatan dalam mendapat wawasan atau ilmu. Kaprikornus metode observasi merupakan cara sistematis untuk menyusun karya ilmiah. Suryana (2010:20). Sedangkan Widyastono, (2007:773) Metodologi Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum menekuni ke lapangan (yang dalam penulisan laporan observasi biasa dimasukkan dalam potongan III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan: (1) tempat dan waktu observasi (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) tolok ukur dan teknik investigasi keabsahan data, dan (7) teknik analisis data. Sementara menurut Sugiyono (2013:24) metodologi observasi merupakan cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

B.     Macam-macam Metode Penelitian

Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari estimasi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari keyakinan dan perasaan-perasaan individual. Penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang memiliki persepsi bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisah.(sukmadita, 2013: 12). Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian perbuatan atau mekanisme baku yang menjadi pegangan peneliti. Penelitian kualitatif menggunakan srategi dan prosedur  observasi yang fleksibel.
Jenis-jenis observasi menurut pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yakni observasi kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik dan mekanisme observasi yang berbeda. Tujuan observasi kuantitaif mencari relasi dan menerangkan sebab-sebab pergantian dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk mengetahui fenomena-fenomena sosial dari prespektif partisipan.
Penelitian intinya merupakan suatu penelusuran (inquiry), menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki.(Sukmadinata,2012: 52).  
Macam-macam observasi menurut Prof. Sutrisno Hadi MA dalam bukunya Narbuko dan Achmadi selaku berikut:
1.      Menurut bidangnya : observasi sanggup termasuk misalnya observasi pendidikan, observasi pertanian, observasi hukum, observasi ekonomi, observasi agama.
2.      Menurut tempatnya : penelitan sanggup termasuk misalnya observasi laboratorium, observasi perpustakaan, observasi kancah.
3.      Menurut pemakainya : observasi sanggup meliputi, observasi murni (dasar) dan observasi terapan (terpakai).
4.      Menurut tujuan biasanya : observasi sanggup meliputi, observasi eksploratif, observasi devolommental dan observasi verifikatif.
5.      Menurut terapanya, observasi sanggup meliputi: observasi inferensial.
6.      Menurut pendekatanya, observasi sanggup termasuk observasi longitudinal dan observasi cross sectional.
Suatu metode observasi memiliki konsep observasi (reserch design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan mekanisme atau perbuatan yang mesti ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.
Menurut sifat kendala ( Dirjen Dikti, 1981)
a.       Penelitian historis, berencana untuk mendeskripsikan apa-apa yang sudah terjadi pada masa lampau. Proses-prosesnya berisikan penyelidikan, pencatatan, analisis dan menginterprestasikan peristiwa-peristiwa masa kemudian guna menerima generalisasi-generalisasi. Generalisasi tersebut sanggup memiliki fungsi untuk mengetahui masa lampau, juga kondisi masa sekarang bahkan secara terbatas bisa dipakai untuk mengantisipasi hal-hal mendatang.(Mardalis, 2003: 25).
b.      Penelitian deskriptif
Penelitian deskriftif (Descriptive Research) merupakan metode observasi yang berencana untuk menghasilkan deskripsi secara sistematis faktual, dan akurat perihal fakta-fakta dan sifat-sifat atau tempat tertentu. Karena observasi ini berencana menghasilkan deskripsi wacana situasi-situasi atau kejadian-kejadian, maka akumulasi dala dalam observasi deskriptif ini semata-mata mencari atau menerangkan saling hubungan, mentes hipotesis ataupun mendapat makna dan implikasi. (Burhanuddin, TR 2012: 9). Penelitian deskriptif, berencana untuk mendeskripsikan apa-apa yang di sekarang ini berlaku.(Mardalis,2003: 26). Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang kini ini terjadi atau ada.
c.       Penelitian perkembangan
Metode observasi ini dimaksudkan untuk menegaskan pola-pola pergantian di masa kemudian mudah-mudahan sanggup meramalkan pola-pola kondisi pada waktu yang hendak datang. (Burhanuddin, TR 2012: 9).
d.      Penelitian lapangan
Pada prinsipnya observasi lapangan berencana untuk memecahkan masalah-masalah gampang dalam masyarakat.(Mardalis, 2003: 28). Penelitian lapangan ini pada hakikatnya merupakan metode untuk menerima secara spesifik dan realis wacana apa yang terjadi pada suatu di saat ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Penelitian yang berencana untuk mempelajari subjek secara intensif wacana latar belakang kondisi kini dan interaksi lingkungan semua unit sosial yang terdiri atas individu, kelompok, forum dan ataupun komunitas masyarakat. (Burhanuddin, TR 2012: 9)
e.       Penelitian Eksperimen
Penelitian yang berencana untuk mengkasi kemungkinan saling berafiliasi lantaran akhir dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan terhadap satu atau lebih golongan eksperimen dengan membandingkan hasilnya dengan satu lebih golongan kendali yang tidak dikenai kondisi perlakuan (Treatmen). (Burhanuddin, TR 2012: 9)
f.       Penelitian Korasional
Penelitian yang berencana untuk mengenali relasi suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien relasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. ( Nana Syaodih Sukmadinata, 2012:56).
g.      Penelitian perbuatan kelas (Classroom Action Research)
PTK merupakan studi sistematis yang dilaksanakan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik pendidikan dengan melakukan perbuatan gampang serta refleksi dari tindakan. Kasbollah 1999 (dalam Burhanuddin : 2012: 17)
Dari tipe-tipe dan macam-macam metode observasi yang dikemukakan di atas, menyediakan citra betapa kompleksnya kendala penelitian. Dalam penulisan malakah ini mengkhususkan sesaran pembaca untuk sanggup mengetahui dan melakukan observasi sederhana.

C.    Syarat- syarat Peneliti

Syarat-syarat yang diharapkan selaku peneliti selaku berikut : (Komara,2006: 21).
1.      Kompeten, secara teknis mengusai dan bisa mengadakan riset ilmiah.
2.      Objektif, tidak mencampur adukan usulan sendiri dengan kenyataan.
3.      Jujur, tidak memasukan impian sendiri ke dalam fakta.
4.      Faktual, cuma melakukan pekerjaan bila ada fakta.
5.      Terbuka, bersedia menyediakan ukti atau potensi terhadap orang lain untuk menguji kebenaran proses atau hasil penyeledikannya.
Seorang peneliti mesti memiliki syarat-syarat emprisme, rasionalisme, kritisme, dan juga memiliki perilaku ilmiah selaku berikut: (Suryana, 2010: 11).
1.     Sikap ingin tahu, yakni memiliki perilaku mengajukan pertanyaan atau senantiasa ingin tau terhadap sesuatu yang gelap, yang tidak wajar, dan kesenjangan.
2.      Skeptik, yakni bersikap ragu terhadap pernyataan-pernyataan yang belum besar lengan berkuasa dasar pembuktiannya.
3.      Kritis, yakni piawai dalam menampilkan batasan soal, bisa menampilkan perbedaan-perbedaan (divergensi) dan persamaan- persamaan (konvergensi), serta piawai menempatkan pengertian- pemahaman yang tepat.
4.      Objektif, yakni mementingkan objektivitas (tidak memihak).
5.      Fre from etique, bahwa ilmu itu monologis, yakni menganggap apa yang benar dan apa yang salah, tetapi mesti memperhatikan apa yang bagus dan apa yang buruk bagi kemanusiaan.

D.    Langkah-langah Penelitian

Langkah-langkah observasi merupakan serangkaian proses observasi di mana peneliti dari permulaan yakni merasa menghadapi masalah, berusaha untuk memecahkan masalah, memecahkan kendala hingga alhasil mengambil keputusan yang berupa kesimpulan bagaimana hasil penelitianya, sanggup memecahkan kendala atau tidak.(Narbuko dan Achmadi, 2009: 57).
Langkah-langkah tersebut merupakan selaku berikut :
1.      Menemukan, menegaskan dan merumuskan masalah
2.      Menyusun latar belakang teoritis.
3.      Mentapkan hipotesis (kalau perlu)
4.      Menetapkan variabel
5.      Memilih alat pengumpulan data.
6.      Menyusun konsep penelitian.
7.      Menentukan sampel.
8.      Menyimpulkan dan menghidangkan data.
9.      Mengolah dan menganalisis data.
10.  Menginterpretasi hasil analisis dan mengambil kesimpulan
11.  Menyusun laporan
12.  Mengemukakan implikasi.
Langkah-langkah bisa diartikan cara atau mekanisme yang mesti dilalui untuk mengenali hasil. Langkah ini bukan sesuatu yang sekuesial atau perbuatan yang mesti disertai secara kaku. Proses observasi merupakan suatu kesibukan interaktif antara peneliti dengan logika, masalah, konsep dan interprestasi.  Penelitian (proses kesibukan ilmiah) menurut (Suryana,2010)
1.      Mengidentifikasi, menegaskan dan merumuskan masalah
2.      Menyusun kerangka pikiran
3.      Merumuskan hipotesis
4.      Menguji hipotesis secara empirik
5.      Melakukan pembahasan
6.      Menarik kesimpulan
Langkah-langkah observasi (Sukmadinata,2012:10-11):
1.      Mengidentifikasi Masalah
2.      Merumuskan dan Membatasi Masalah
3.      Melakukan Studi Kepustakaan
4.      Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian
5.      Menentukan konsep dan metode penelitian
6.      Menyusun instrumen dan menghimpun data
7.      Menganalisis data dan menghidangkan hasil
8.      Menginterpretasikan temuan, menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi
Untuk menerima citra yang terang wacana relasi perbuatan yang mesti mesti kait mengkait di bawah ini akan dijelaskan.
a.       Menemukan, menegaskan merumuskan masalah
Setiap observasi kendala mesti dimulai dengan adanya masalah, lantaran banyaknya kendala yang dihadapi oleh seseorang yang pastinya semua ingin menerima pemecahan. Untuk menerima dan menegaskan kendala sanggup berasal dari aneka macam sumber yaitu:
1)      Bacaan, utamanya bacaan yang berisi hasil penelitian.
2)      Seminar, diskusi dan penemuan ilmiah.
3)      Pernyataan pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah maupun pemimpin bidang ilmu.
4)      Pengamatan sepintas, dalam suatu perjalanan tertentu orang sanggup menerima kendala yang pantas diteliti.
5)      Pengamalan pribadi, dalam bidang ilmu sosial pengelaman langsung sering dipakai untuk penelitian.
6)      Perasaan intuitif, di momentum tertentu orang menerima masalah-masalah gres tidak pernah terpikirkan sebelumnya, misalnya di waktu sepertiga malam kita shalat, waktu menyaksikan kesemrawutan kehidupan atau sehabis menyaksikan keindahan alam yang mengagumkan.   
b.      Menyusun kerangka teori
Langkah ini sering diberi ungkapan telaah teori atau kajian teoritik. Hal ini merupakan langkah penting dalam penelitian. Seorang peneliti mesti mengusai teori-teori selaku dasar penelitian. Peneliti mengusai teori selaku dasar argumentasinya dalam menyusun kerangka pikiran dan hipotesis. Kriteria mudah-mudahan suatu kerangka teori sanggup menyakinkan sesama peneliti merupakan referensi pikiran logis.
c.       Perumusan hipotesis
Hipotesis merupakan respon sementara terhadap kendala penelitian.(Narbuko dan Achmadi, 2009: 61). Rumusan hipotesis dibentuk apabila penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pembuatan data statistik inferensial. Untuk observasi kuantitatif yang menggunakan pembuatan data statistik deskriptif tidak diharapkan rumusan hipotesis, cukup dengan pertanyaan-pertanyaan pokok.
d.      Menentukan konsep dan metode penelitian
Desain observasi berisi rumusan tantang perbuatan penelitian, dengan menggunakan pendekatan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan sumber data tertentu serta alasan-alasan menggunakan motede tersebut.
e.       Menyusun instrumen dan menghimpun data
Kegiatan pengumpulan data didahului oleh penentuan teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang hendak digunakan. Dalam pelaksanaan pengumpulan data, selain objektivitas dan keakuratan data yang hendak diperoleh, segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya perlu mendapat perhatian.
f.       Menganalisis data dan menghidangkan data
Hasil analisis data menerangkan teknik dan perbuatan yang ditempuh dalam  mengolah atau menganalisis data. Setelah data terkumpul, kemudian dimasak dan dianalisis. Dalam pembuatan data yang pertama dilaksanakan merupakan menguji validitas dan reabilitasnya. Untuk data kuantitatif semestinya disuguhkan dalam bentuk tabel, grafik atau gambar tujuanya untuk memudahkan pengolahanya. Penyajian data dalam bentuk tabel atau grafik akan menuntun memudahkan kerja pada perbuatan selanjutnya.
g.      Membuat kesimpulan
Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil interprestasi temuan penelitian. Interprestasi berarti memiliki relasi antara temuan yang satu dengan lainnya. Meskipun observasi kuantitatif tidak bersifat generalisasi, tetapi unsur generalisasi tetap ada, yakni menerima hal-hal yang esensial atau prinsipil dari suatu deskripsi.

E.     Manfaat Metodologi

Manfaat mempelajari metodologi observasi berharga (Endang Komara,2006:21)
1)      Mengetahui arti penting riset, sehingga keputusan yang dibentuk dalam hidup sehari-hari didasarkan atas riset, baik didalam memecahkan duduk kendala maupun hal-hal baru.
2)      Menilai hasil riset, apakah suatu riset sanggup dipertanggungjawabkan dan hingga seberapa jauh kebenaranya.
3)      Dapat menyusun thesis dengan baik lantaran penyusanan membutuhkan cara-cara tertentu yang ilmiah.


Dengan mempelajari dan mengetahui metodologi observasi maka sanggup diperoleh faedah untuk:
1)      Dapat menyusun laporan/ tulisan/ karya ilmiah baik dalam bentuk paper, skripsi/tesis maupun disertasi.
2)      Mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan-keputusan yang dibentuk sanggup dipikirkan dan dikelola dengan sabaik-baiknya.
3)      Dapat menganggap hasil-hasil observasi yang sudah ada, yakni untuk mengukur hingga seberapa jauh suatu hasil observasi sanggup dipertanggungjawabkan kebenaranya (Narbuko dan Ahmadi, 2009: 12).




BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

“Metodologi penelitian” berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang sempurna untuk melakukan sesuatu; dan logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Kaprikornus metodologi artinya cara mengambarkan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk meraih suatu tujuan. Penelitian diartikan selaku upaya dalam bidang ilmu wawasan yang dijalankan untuk menerima fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk merealisasikan kebenaran.(Mardalis,2003:24).
Metode observasi merupakan mekanisme atau perbuatan dalam mendapat wawasan atau ilmu. Kaprikornus metode observasi merupakan cara sistematis untuk menyusun karya ilmiah. Suryana (2010:20)  Sedangkan Widyastono, (2007:773) Metodologi Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum menekuni ke lapangan (yang dalam penulisan laporan observasi biasa dimasukkan dalam potongan III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan: (1) tempat dan waktu observasi (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) tolok ukur dan teknik investigasi keabsahan data, dan (7) teknik analisis data. Sementara menurut Sugiyono (2013:24) metodologi observasi merupakan cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Jenis-jenis observasi menurut pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yakni observasi kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik dan mekanisme observasi yang berbeda. Tujuan observasi kuantitaif mencari relasi dan menerangkan sebab-sebab pergantian dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk mengetahui fenomena-fenomena sosial dari prespektif partisipan.
Syarat-syarat untuk menjadi peneliti diantara: kompeten, objektif, jujur, faktual dan terbuka. Dan perbuatan observasi Mengidentifikasi Masalah, Merumuskan dan Membatasi Masalah, Melakukan Studi Kepustakaan, Merumuskan Hipotesis atau pertanyaan penelitian, Menentukan konsep dan metode penelitian, Menyusun instrumen dan menghimpun data, Menganalisis data dan menghidangkan hasil, nginterpretasikan temuan, menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi. Sedangkan faedah melakukan observasi diantaranya mengenali arti riset penting, menganggap hasil riset dan sanggup menyusun tesis dengan baik.
Langkah-langkah observasi (Sukmadinata,2012:10-11):, mengidentifikasi masalah, merumuskan dan mencegah Masalah, Melakukan Studi Kepustakaan, Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian, menegaskan konsep dan metode penelitian, menyusun instrumen dan menghimpun data, menganalisis data dan menghidangkan hasil, menginterpretasikan temuan, menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi
Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan yaitu, merupakan mata kuliah yang perlu di kaji secara seksama di dalam bidang pendidikan. Selain dalam bidang penyusunan rencana pendidikan, di dalam observasi pun membutuhkan suatu penyusunan rencana sehingga perbuatan yang diambil sanggup mengirimkan peneliti meraih tujuan yang diinginkan, sehingga sanggup ditarik benang merah bahwa Metodelogi Penelitian dengan Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan saling berkaitan.



DAFTAR PUSTAKA


Burhanuddin, TR. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Purwakarta: RoyyaNPress

Komara Endang. 2006. Peran Metodologi Penelitian Dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Koperasi Kopertis.

Kutha Ratna Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Mardalis. 2003. Metode Penelitian suatu pendekatan Proposal. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Narbuko Cholid dan Abu Achamadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rois, M.2005. Pendekatan Metodelogi Penelitian. Jurnal Pendidikan
Setyosari Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2013. Metode observasi Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryana. 2010. Metodologi Penelitian versi observasi kuaitatif dan kuantitatif. Bandung: UPI

Syaodih Sukmadinata Nana. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Widyastono, H. 2007. Metodelogi Penelitian. Jurnal Pendidikan & Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Related : Metodologi Penelitian

0 Komentar untuk "Metodologi Penelitian"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)