Ciri Khas Observasi Campuran


A.    Cara Penulisan Metode Campuran Dengan Gambar




Pada Gambar 1 dan 2, kita menyaksikan cara penulisan dan label-label digunakan untuk menyodorkan mekanisme dalam taktik sistem campuran. Selama bertahun-tahun, label-label steno ini menjadi terkenal dalam bidang observasi sistem campuran. Cara penulisan sistem adonan (mixed methods notation) menyuguhkan label-label steno dan simbol yang menyatakan aspek-aspek penting observasi sistem campuran, dan juga menyuguhkan cara yang sanggup dengan gampang mengomunikasikan prosedur-prosedur dari peneliti sistem campuran. Morse (1991) pertama kali berbagi cara penulisan, dan cara penulisan ini ditambah oleh para penulis lain menyerupai Tashakkori dan Teddlie (1998) dan Plano Clark (2005) yang menyatakannya selaku berikut:
·         Pengapitalan “KUAN” dan “KUAL” mengindikasikan penitikberatan atau prioritas yang diberikan pada data, analisis, dan interpretasi kuantitatif atau kualitatif. Dalam observasi sistem campuran, data kualitatif dan kuantitatif sanggup diprioritaskan secara seimbang, atau salah satu data sanggup diutamakan ketimbang data yang lain. Pengapitalan ini mengindikasikan adanya satu pendekatan atau sistem yang lebih diprioritaskan. Huruf kecil menampilkan prioritas atau penitikberatan yang lebih rendah pada metode.
·         “Kuan” dan “Kual” ialah singkatan dari kuantitatif dan kualitatif. Keduanya menggunakan jumlah kata yang serupa untuk menampilkan keseimbangan antara dua jenis data.
·         Simbol “+” mengindikasikan taktik pengumpulan data secara konvergen, dengan data kualitatif dan kuantitatif yang dikumpulkan sekaligus dalam satu waktu.
·         Simbol """ mengindikasikan taktik pengumpulan data sekuensial, dengan satu jenis data (misalnya, data kualitatif) yang mendukung jenis data yang lain (misalnya, data kuantitatif).
·         Simbol “()” mengindikasikan bahwa satu bentuk pengumpulan data dimasukkan ke dalam rancangan lain atau dimasukkan dalam rancangan yang lebih besar.
·         Simbol “"!” memiliki arti bahwa anutan kegiatan sanggup berjalan dua arah.
·         Pada gambar kita juga menyaksikan kotak-kotak yang menyinari pentingnya komponen utama rancangan-seperti pengumpulan data atau analisis data.
  
B.       Faktor-Faktor Penting dalam memutuskan Metode Campuran
Pemilihan rancangan sistem adonan tertentu didasarkan pada beberapa faktor yang berafiliasi dengan tujuan mekanisme serta pertimbangan kepraktisan. saya akan mengawali dengan argumentasi prosedural untuk memutuskan taktik sistem adonan tertentu. Sebaiknya dimengerti bahwa ada banyak kombinasi dalam rancangan sistem campurary dan pendekatan tertenfu yang diperhitungkan peneliti mungkin tidak sempurna sesuai dengan pendekatanpendekatan yang diterangkan di sini. Namun demikiary rancangan ini menampilkan citra dasar lazim dari banyak desain, dan, dengan modifikasi, peneliti sanggup mendapatkan strateginya sendiri. Pertimbangkan banyaknya waktu yang Anda miliki untuk menghimpun data. Pendekatan-pendekatan konkuren lebih minim membutuhkan waktu sebab data kualitatif dan kuantitatif dikumpulkan secara bersama-sama dalam satu kunjungan ke lapangan.
a.      Pilihan Berdasar Hasil Akhir yang Diharapkan
Pada penggalan sebelumnya, direviu alasan-alasan untuk memutuskan observasi sistem campuran. Pada Tabel 2, diulang alasan-alasan tersebut tapi di sekarang ini menghubungkannya dengan hasil selesai yang diinginkan dari observasi sistem adonan dan jenis taktik sistem campuran. Pemikiran ini bikin para peneliti memutuskan hasil selesai yang diinginkan di selesai observasi sistem adonan dan kemudian menghubungkannya dengan jenis-jenis penelitian.
b.      Pilihan Berdasar Bagaimana Data akan Digunakan Secara Bersama (atau Digabungkan)
Untuk memutuskan taktik sistem adonan selain menimbang-nimbang hasil selesai yang diharapkan, peneliti perlu menimbang-nimbang apakah penggabungan dua database sistem adonan (mixed methods integration) akan disatukan/dilebur, dihubungkan, atau dimasukkan. Melebur data melibatkan penggabungan data kuantitatif dan kualitatif lewat prosedur-prosedur perbandingan berdampingan, transformasi data, atau performa bareng (joint display). Menghubungkan data memiliki arti bahwa analisis satu rangkaian data digunakan untuk mengarahkan atau membangun rangkaian data kedua. Singkatnya, analisis data dari satu rangkaian data mengumumkan pengumpulan dari rangkaian data lain. Dalam perlekatan (embedding), satu rangkaian data-yang melibatkan data kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi kedua data tersebut-dilekatkan dalam rancangan yang lebih besar.
Sebagai contoh, dalam rancangan konvergen kedua data dianggap tidak terikat dan pengumpulan serta analisis data berjalan secara terpisah untuk setiap database. Dalam rancangan eksperimental embedded, data kualitatif dikumpulkan secara bebas dan digunakan untuk mendukung atau memperbesar rancangan yang lebih besar, yakni eksperimen. Sebagai alternatifnya, dua database sanggup saling dihubungkan dengan rancangan. Inilah yang disebut jenis rancangan sekuensial (strategi sekuensial eksplanatori atau taktik sekuensial eksploratori), dan satu database mesti disokong oleh database lain. Dalam rancangan sekuensial ini, pengumpulan data di fase kedua tidak sanggup dilaksanakan hingga hasil fase pertama masuk. Singkatnya, pengumpulan data follow-up pribadi membentuk hasil pengumpulan data awal.




Tabel 2 Memilih Metode Campuran, Hasil Akhir yang diharapkan, Jenis Rancangan
Alasan Memilih Metode Campuran
Hasil Akhir Yang Diharapkan
Rancangan Metode Campuran yang Direkomendasikan
Membandingkan perspektif
berbeda yang diambil dari
data kuantitatif dan kualitatif
Menggabungkan dua
database untuk menunjukkan bagaimana data konvergen atau menyimpang
Rancangan sistem campuran paralel konvergen

Menerangkan hasil kuantitatif
dengan data kualitatif
Pemahaman hasil kuantitatif
yang lebih mendalam (sering kali hubungan kultural)
Rancangan sistem campuran sekuensial eksplanatori

Mengembangkan instrumen
pengukuran yang lebih baik
Tes ukuran yang lebih baik
untuk sampel populasi
Rancangan sistem campuran sekuensial eksploratori
Memahami hasil-hasil
eksperimental dengan
memasukkan perspektif
individual
Pemahaman dari pandangan
pandangan partisipan
dalam konteks intervensi
eksperimental
Rancangan sistem campuran
embedded

Mengembangkan
pemahaman akan perubahan yang diinginkan untuk
kelompok-kelompok yang
termarjinalisasi
Panggilan untuk melakukan
tindakan

Rancangan sistem campuran
transformatif

Pemahaman keperluan untuk dampak kegiatan intervensi
Evaluasi formatif dan sumatif
Rancangan sistem campuran multifase

c.       Pilihan Berdasarkan Timing dan Pengumpulan Data
Faktor yang terkait yakni timing dalam pengumpulan data sistem adonan (timing in mixed methods data collection), apakah dua database dikumpulkan secara konkuren, kira-kira pada di saat vang bersamaan, atau dengan berurutan, secara sekuensial. Strategi konvergen biasanya melibatkan pengumpulan data secara konkuren sedangkan taktik sekuensial eksplanatori dan sekuensial eksploratori memiliki arti bahwa data akan dikumpulkan secara berurutan. Kriteria ini adakala sukar untuk diidentifikasi dalam observasi sistem adonan yang dipublikasikan, tapi semestinya dipikirkan ihwal penyeleksian taktik sistem campuran.
d.      Pilihan Berdasar Penekanan yang Diberikan pada setiap Database
Seperti timing, penekanan yang diberikan pada setiap database (emphasis placed on each database) dalam observasi sistem adonan juga agak sukar untuk memutuskan dan untuk menerapkan pertanyaan pilihan. Penelitian sistem adonan sanggup mengilustrasikan penitikberatan (atau prioritas atau beban) yang serupa pada kedua database, atau penitikberatan yang tidak sama. Misalnya, proyek observasi sistem adonan sanggup menekankan fase kualitatif observasi dan memberi sedikit perhatian pada fase kuantitatif. Bagaimana cara melakukannya? Kita sanggup memperhatikan jumlah halaman dalam observasi untuk memutuskan penekanan, bagaimana observasi dimulai (misalnya, dengan orientasi teori kuantitatif yang mempunyai efek atau dongeng kualitatif personal), jumlah kedalaman dan kedigdayaan yang diberikan untuk pengumpulan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif, atau bahkan latar belakang pembinaan peneliti. Seperti yang disebutkan sebelumnya dalam penggalan cara penulisan, huruf-huruf kapital digunakan pada cara penulisan untuk penitikberatan yang lebih besar (misalnya, KUAN) dan huruf-huruf kecil untuk penitikberatan yang lebih minim (misalnya, kuan). Penekanan sanggup menolong memutuskan opsi taktik sistem campuran, Pada biasanya apabila peneliti berupaya menekankan kedua database, pendekatan konvergen yakni yang paling baik. Apabila penitikberatan lebih mempunyai efek dicari untuk pendekatan kuantitatif, maka taktik sekuensial eksplanatori digunakan sebab dimulai dengan komponen kuantitatif penelitian. Apabila pendekatan kualitatif akan ditekankan, maka taktik sekuensial eksploratori dipilih. Panduan di atas tidaklah kaku, tapi mungkin berperan pada pengambilan keputusan secara keseluruhan ihwal opsi strategi.



e.       Pilihan Berdasar Jenis Rancangan yang Paling Cocok Untuk Suatu Bidang
Pada level praktis, opsi taktik tergantung pada kecenderungan bidang-bidang ke arah rancangan tertentu. Untuk bidang-bidang yang berorientasi kualitatif, pendekatan sekuensial eksplanatori terlihat berjalan dengan baik sebab observasi dimulai (dan mungkin didorong) oleh fase kuantitatif penelitian. Dalam bidang-bidang yang berorientasi kualitatif, pendekatan sekuensial eksploratori mungkin lebih menawan sebab dimulai dengan eksplorasi yang menggunakan observasi kualitatif. Namun demikian, dalam pendekatan ini, hasil selesai sanggup berupa instrumen pengukuran yang diujikan sehingga hasil akhir, hasil selesai kuantitatif, lebih penting ketimbang bagaimana observasi dimulai. Pada beberapa bidang, opsi pendekatan mungkin tergantung pada pengumpulan data secara efisien, dan hal ini menentang observasi sistem adonan konvergen di mana data kuantitatif dan kualitatif biasanya dikumpulkan kira-kira pada di saat yang bersama-sama ketimbang di saat berlainan yang membutuhkan lebih banyak kunjungan ke kawasan penelitian.

f.       Pilihan Berdasar Satu Peneliti atau Satu Tim
Alasan gampang lain untuk memutuskan taktik tergantung pada apakah seorang peneliti (misalnya, mahasiswa pascasarjana) melaksanakan observasi atau satu tim peneliti (misalnya, observasi jangka panjang yang dibiayai). Apabila peneliti yakni peneliti tunggal, taktik sekuensial dari pendekatan sekuensial eksplanatori atau sekuensial eksploratori yakni yang paling baik, sebab observasi sanggup dibagi menjadi dua kiprah yang sanggup dikontrol ketimbang aneka macam mekanisme pengumpulan dan analisis data. Penelitian sanggup diproyeksikan selama periode waktu tertentu ketimbang menghimpun aneka macam bentuk data pada di saat bersama-sama menyerupai pada pendekatan konvergen. Ketika waktu menjadi masalahnya, saya mendorong mahasiswa untuk memikirkan versi rancangan embedded. Model ini menekankan penggunaan rancangan observasi yang sudah dipahami (misalnya, eksperimen), dan memasukkan bentuk pengumpulan data minor dan sekunder (misalnya, sedikit wawancara dengan beberapa partisipan). Kenyataan bahwa kedua bentuk data tidak sama dalam ukuran dan kecermatan memungkinkan observasi untuk direduksi ruang lingkupnya dan gampang dikontrol untuk waktu dan sumber daya yang tersedia. Bagi para mahasiswa, saya mengusulkan biar mereka mencari postingan jurnal sistem adonan yang menggunakan rancangan mereka dan memperkenalkannya terhadap para pembimbing dan dewan fakultas sehingga mereka mempunyai versi kerja yang serupa untuk mengetahui rancangan tersebut. Oleh sebab kita berada pada tahap permulaan penggunaan observasi sistem adonan dalam banyak bidang ilmu, pola observasi yang dipublikasikan dalam suatu bidang ilmu akan menolong bikin legitimasi observasi sistem adonan dan ide bahwa rancangan sistem adonan ini ialah pendekatan yang gampang dilaksanakan untuk observasi para mahasiswa pascasarjana atau pembaca lain. Apabila tim peneliti melaksanakan penelitian, aneka macam bentuk pengumpulan data pada waktu yang bersama-sama atau selama periode waktu tertentu dimungkinkan, menyerupai pada rancangan embedded atau rancangan multifase. Meskipun seorang peneliti sanggup melaksanakan observasi transformatif, sifat pengumpulan data yang membutuhkan banyak tenaga dalam bidang ilmu yang melibatkan partisipan selaku kolaborator biasanya menampilkan lebih banyak pendekatan tim ketimbang observasi oleh peneliti tunggal.

C.    Contoh-Contoh Prosedur Metode Campuran
a.      Rancangan Metode Campuran Pararel Konvergen
Classen et al. (2007) meneliti keamanan pengemudi lansia biar sanggup berbagi intervensi penawaran khusus kesehatan berdasar faktor-faktor yang sanggup dimodifikasi yang memengaruhi kecelakaan kendaraan bermotor oleh pengendara lansia (usia 65 tahun ke atas). Tujuan utama observasi ini dituliskan dalam abstrak:
Penelitian ini menyuguhkan persepsi sosio-ekologis yang terang yang menunjukan saling keterkaitan faktor-faktor kausatif yang memungkinkan, suatu rangkuman faktor kausatif terpadu, dan tutorial empiris untuk berbagi intervensi kesehatan penduduk untuk mengembangkan keamanan pengemudi lansia. Dengan menggunakan pendekatan sistem campuran, kami bisa membandingkan dan menggabungkan temuan-temuan utama dari data kecelakaan nasional dengan perspektif para pemangku kepentingan.

b.      Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksplanatori
Pada 2007, Banyard dan Williamss melaksanakan observasi sistem adonan sekuensial eksplanatori yang meneliti bagaimana kaum wanita sembuh dari pemerkosaan masa kanak-kanak. Komponen kuantitatif observasi berisikan wawancara terorganisir (dengan 136 anak wanita pada 1990 dan 61 anak wanita pada 1,997) yang memperhatikan kegembiraan anak-anak, mengkorelasikan kegembiraan, setiap di saat selama 7 tahun permulaan masa dewasanya. Aspek kualitatif berisikan wawancara dengan 21 anak wanita ihwal peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya, menangani masalah, recovery dan kegembiraan. Tujuan observasi sistem adonan yakni menggunakan wawancara kualitatif unfuk "mengeksplorasi dan memaknai" temuan kuantitatif (Creswell, 2017 : 277). Berikut yakni tujuan penelitian:
Berbagai sistem digunakan untuk menguji aspek-aspek kegembiraan dan recovery dalam kehidupan survivor wanita terhadap kekerasan seksual pada anak (child sexual abuse [CSA]) selama 7 tahun masa terpelajar balig cukup akal awal. Perubahan kuantitatif pertama pada ukuran kegembiraan diteliti. Sampai sejauh mana kaum wanita tetap sama, meningkat, atau menurun fungsinya dalam aneka macam faktor selama 7 tahun di permulaan masa dewasanya? Kemudian, kiprah re-traumatisasi selaku hambatan berlangsungnya, kegembiraan dan hubungan pertumbuhan atau kenaikan kemakmuran diteliti. Akhirnya, sebab proses kegembiraan pada masa terpelajar balig cukup akal belum menjadi konsentrasi banyak observasi dan membutuhkan deskripsi lebih lanjut data kualitatif dari subset partisipan digunakan untuk meneliti kisah dari survivor ihwal recovery dan kemudian mempelajari ihwal aspek-aspek penting kegembiraan dengan bahasa kaum wanita itu sendiri. (Creswell, 2017 : 278)
c.       Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksplanatori
Contoh observasi sekuensial eksploratori yang bagus dengan hasil selesai uji eksperimental didapatkan dalam Betancourt et al. (2011). Penelitian ini menggunakan rancangan sistem adonan untuk mengadaptasi dan mengecek suatu keluarga yang memperkuat intervensi di Rwanda. Para peneliti berupaya menyelediki masalah-masalah kesehatan mental yang dihadapi bawah umur penderita HIV di Rwanda. Mereka pertama kali mengawali dengan fase pertama wawancara kualitatif eksploratori dengan bawah umur dan para pengasuhnya. Dari analisis data tematik kualitatif, para peneliti kemudian melaksanakan tinjauan pustaka untuk melokalisasi ukuran-ukuran tolok ukur yang sesuai dengan temuan-temuan kualitatifnya. Mereka mendapatkan beberapa ukuran dan menyertakan beberapa ukuran gres unfuk berbagi instrumen survei. Instrumen ini lewat beberapa perbaikan sehabis prosedur-prosedur pengembangan skala instrumen (misalnya, terjemahan dua arah, pembahasan item, reabilitas, dan validitas) untuk berbagi validitas konstruk yang bagus bagi ukuran-ukuran. Ukuran-ukuran ini (misalnya komunikasi keluarga, parenting yang bagus dan lainnya) berikutnya menjadi penilaian pretest dan post-test dalam observasi eksperimental (intervensi). Untuk intervensi dalam penelitian, para peneliti diarahkan ke kegiatan pencegahan berbasis keluarga dan berbasis kekuatan yang dihipotesiskan terkait ukuran-ukuran. Langkah terakhir dalam proses, sistem adonan yakni penggunaan ukuran-ukuran yang sudah divalidasi dalam kegiatan yang menggambarkan kegiatan pencegahan. Pada beberapa poin dalam observasi ini, para peneliti juga berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk menolong berbagi ukuran-ukuran yang baik. Dengan demikian, observasi ini menggambarkan proyek observasi sistem adonan yang kompleks dan baik dengan fase kualitatif awal, fase kemajuan instrumen dan fase eksperimental. Penelitian ini juga menampilkan bagaimana eksplorasi permulaan secara kualitatif sanggup digunakan untuk mendukung fase pengujian kuantitatif selanjutnya. Betancourt, dan rekan- rekannya menampilkan tujuan penelitiannya selaku berikut:
Dalam proses multi-langkah yang digunakan dalam observasi layanan kesehatan mental ini, kami berniat untuk (1) secara hati-hati membuka indikator duduk urusan kesehatan mental dan sumber daya protektif yang menggunakan sistem kualitatif; (2) menerapkan temuan kualitatif untuk pembiasaan ukuran kesehatan mental dan kemajuan intervensi yang diinformasikan secara lokal; (3) memvalidasi ukuran kesehatan mental tertentu; dan (4) menerapkan ukuran untuk riset penilaian yang teliti ihwal efektivitas intervensi yang diseleksi lewat proses sistem campuran.

d.      Rancangan Transformatif
Contoh terakhir ini yakni observasi kaum feminis yang menggunakan observasi sistem adonan sekuensial eksplanatori oleh Hodgkin (2008). Penelitian ini meneliti konsep modal pria dan wanita dalam rumah tangga di tempat perkotaan Australia. Modal sosial mendeskripsikan norma-norrna dan jaringan yang memungkinkan orang untuk melakukan pekerjaan bareng menangani dan memecahkan masalah-masalah lazim (misalnya, lewat kegiatan-kegiatan sosial, partisipasi komunitas, dan partisipasi masyarakat). Pendekatan sistem adonan dasar yakni rancangan sekuensial eksplanatori dengan survei permulaan selaku fase kuantitatif dibarengi dengan wawancara selaku fase kualitatif. Seperti yang dinyatakan oleh peneliti, “penelitian kuantitatif memerinci dan memperkuat sebagian hasil dari observasi kuantitatif” (hlm. 301). Selain itu, penulis menyatakan bahwa inilah observasi sistem adonan kaum feminis. Hal ini memiliki arti bahwa Hodgkin menggunakan kerangka kerja kaum feminis (lihat Bab 3) untuk menutup proyek observasi rnetode carnpuran secara keseluruhan. Hodgkin juga mengacu pada paradigma observasi transformatif dari Merten (Merten, 2007) yang menampilkan bunyi terhadap kaum perempuan, menggunakan kisaran sistem pengumpulan data, dan menjembatani cara pengertian subjektif dan objektif Tujuan observasi ini adalah:
Penulis akan menyuguhkan contoh-contoh data kuantitatif untuk menujukkan eksistensi profil modal sosial yang berlainan bagi kaum pria dan perempuan. Cerita-cerita juga akan disuguhkan untuk menampilkan citra ketidaksetaraan gender dan ekspektasi. Penulis akan menyimpulkan dengan mengemukakan argumen bahwa di samping keengganan terhadap penggalan kaum feminis untuk menggunakan sistem kuantitatif, citra besar yang disertai oleh kisah pribadi sanggup menjinjing kedalaman dan mutu suatu penelitian. (Creswell, 2017 : 297)


Related : Ciri Khas Observasi Campuran

0 Komentar untuk "Ciri Khas Observasi Campuran"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)