Teknik Pengambilan Sampling


                              TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING


A.    Sampel
Sampel merupakan penggalan dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2006:90).Bila populasi besar, dan peneliti sulit dipercayai mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya alasannya merupakan kekurangan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti sanggup memakai sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi mesti betul-betul representatif (mewakili).

B.     Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono,2001:56). Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik smpling merupakan cara untuk menyeleksi sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang hendak dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi biar diperoleh sampel yang representatif. Untuk menyeleksi sampel yang hendak dipakai dalam penelitian, terdapat banyak sekali teknik sampling yang digunakan. Menurut Sugiyono (2001:57) teknik sampling ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Dari gambar diatas terlihat bahwa teknik sampling intinya sanggup dikelompokan menjadi dua yakni probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling meliputi: Simple random sampling, Proportionate stratified random sampling, Disproportionate stratified random sampling, Area (cluster) sampling. Sedangkan Nonprobability meliputi: . Sampling  sistematis, Sampling Kuota, Sampling aksidental, Purposive sampling, Sampling jenuh dan Snowball sampling.
Dari banyak sekali teknik simple yang ada dibab ini penulis akan membahas duduk permasalahan teknik probability sampling yakni propotionate stratified random sampling. Penulis akan membahas secara mendalam dari pengertian, kapan dipakai teknik ini dan memamerkan contoh-contoh yang berkaitan di sekeliling kita.

1.      Pengertian Starrified Random Sampling
Margono (2004:126) menyatakan bahwa starrified random sampling biasa dipakai pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Menurut Sugiyono (2001:58) teknik ini dipakai jikalau populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen. Dan bersrata secara proporsional. Sedangkan menurut Akdon dan Sahlan Hadi stratified random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan bersrata secara proporsional, dijalankan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis).
Menurut Arikunto (2006), metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling) merupakan metode penyeleksian sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut strata, dan lalu sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut.





2.      Jenis Starrified Random Sampling
Stratified random sampling dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Sampel Terstratifikasi Proporsional (Proportionate Stratified Sampling). Merupakan sampel terstratifikasi dengan populasi dibagi atas kelompok-kelompokyang homogen (Strata). Dari masing-masing kalangan diambil sampel secara proporsional
Contoh:
Dalam suatu penelitian, seorang peneliti ingin mengenali rata-rata pengeluaran untuk honor karyawan suatu perusahaan. Maka dari itu, peneliti membagi kawayawan menurut latar belakang pendidikannya. Didapat data selaku berikut:
Latar Pendidikan
Jumlah Karyawan (orang)
SD – SMP
100
SMA sederajat
300
S1
400
S2
200

2.      Sampel Terstratifikasi Tidak Proporsional (Disproportionate Stratified Sampling). Merupakan sampel terstratifikasi dengan populasi dibagi atas kelompok-kelompok yang homogen (Strata). Dari masing-masing kalangan diambil sampel tetapi tidak proporsional.
Contoh:
Dalam suatu penelitian, seorang peneliti ingin mengenali rata-rata pengeluaran untuk honor karyawan suatu perusahaan. Maka dari itu, peneliti membagi kawayawan menurut latar belakang pendidikannya. Didapat data selaku berikut:
Latar Pendidikan
Jumlah Karyawan (orang)
SD – SMP
10
SMA sederajat
200
S1
250
S2
25


3.      Kelebihan dan Kekurangan
4.      Langkah-langkah
Adapun tindakan yang dijalankan dalam menjalankan sampling acak berlapis merupakan selaku berikut :
1.      Populasi dibagi menjadi populasi yang lebih kecil disebut stratum
2.      Pembentukan stratum mesti sedemikian rupa sehingga setiap stratum homogen atau relatif homogen.
3.      Setiap stratum lalu diambil sampel secara acak dan dibentuk fikiran untuk mewakili stratum yang bersangkutan
4.      Perkiraan secara menyeluruh (over all estimation) diperoleh secara gabungan
5.      Contoh
Pengambilan Sampel Bertingkat (berstrata)
Pengambilan dengan cara ini disebut pula dengan pengambilan sampel secara proporsional random sampling, memakai rumusan alokasi proporsional (Sugiyono, 1999:67).

Rumus                   n i        =  n

Dimana :    ni        = jumlah sampel menurut stratum
                               n        = jumlah sampel seluruhnya
                              Ni       = jumlah populasi menurut stratum
                             N         = jumlah populasi seluruhnya.

Contoh :
Suatu observasi pada suatu Lembaga Pendidikan Penjenjangan, wacana faedah dan tindak lanjut training lulusan Diklat Penjenjangan yang dibarengi oleh Diklatpim Tingkat 2 hingga Tingkat 4 Tahun 2003, selaku berikut :
Diklatpim Tingkat 2         =      500 orang
Diklatpim Tingkat 3         =    2000 orang
Diklatpim Tingkat 4         =    5000 orang
..................................................................
Jumlah                              =    7500 orang

Jumlah populasi 37.000 orang, dengan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar = 5%.
                                                                                         n          = Jumlah sampel
n          =                                       N         = Jumlah populasi
                                                                                         d2           = Presisi yang

ditetapkan
n          =    = 395.778 (dibulatkan)

Maka untuk mencari jumlah sampel secara keseluruhan yang mesti ditarik, apalagi dulu gunakan rumus yang pertama (pengambilan sampel apabila populasi telah diketahui), yakni :
Rumus
n          = 396 responden
Jadi jumlah sampel yang mesti ditarik = 396 responden.
Kemudian dicari pengambilan sampel berstrata dengan rumus
                 Rumus    ni  =  n
Maka akan diperoleh jumlah sampel tiap strata merupakan :
Diklatpim Tk 2 = 500 : 37.500 X 396             = 5,28  = 5 orang
Diklatpim Tk 3 = 2000 : 37.500 X 396           = 21,12 = 21 orang
Diklatpim Tk 4 = 5000 : 37.500 X 396           = 52,8  = 53 orang
                  
6.      Referensi

Akdon dan Hadi Sahlan. 2004. Aplikasi statistika dan metode observasi untuk admistrasi & manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.




Related : Teknik Pengambilan Sampling

0 Komentar untuk "Teknik Pengambilan Sampling"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)