Pengertian Dan Faktor-Faktor Yang Mensugesti Seruan (Demand)

Teori ajakan menerangkan wacana sifat dari ajakan pembeli atas sebuah barang. Permintaan boleh didefinisikan selaku kehendak dan keahlian seseorang pengguna untuk memperoleh sesuatu barang pada sebuah tingkat harga dalam sebuah jangka masa tertentu. Hukum ajakan menerangkan sifat korelasi antara perminaan sebuah barang dengan harganya. Bunyi aturan ajakan yaitu:

“Makin rendah harga sebuah barang, maka makin banyak ajakan atas barang tersebut; sebaliknya makin tinggi harga sebuah barang, makin sedikit ajakan atas barang tersebut”.

Artinya bilamana harga sebuah barang atau jasa rendah maka ajakan kepada barang tersebut menjadi meningkat, demikian sebaliknya. Contoh kasus; Super market atau Mall sering menerbitkan harga discount atas barang yang dijualnya secara besar-besaran. Tujuannya merupakan untuk mengembangkan ajakan atas barang tersebut. Ini merupakan pola penerapan aturan permintaan.

Faktor-faktor yang menghipnotis ajakan antara lain:

1)   harga barang itu sendiri;

2)   harga barang-barang lain yang mempunyai kaitan akrab dengan barang tersebut;

3)   pendapatan rumah tangga dan pemasukan rata-rata masyarakat;

4)   corak distribusi pemasukan dalam masyarakat;

5)   citarasa masyarakat;

6)   jumlah penduduk; dan

7)   ramalan perihal kondisi di masa yang mau datang.

Adalah sungguh susah untuk secara sekaligus menganalisis imbas banyak sekali aspek tersebut atas ajakan sebuah barang. Karena itu, pada teori ajakan ini, andal ekonomi beropini bahwa ajakan sebuah barang khususnya dipengaruhi oleh harga dari barang itu sendiri. Dengan dasar fatwa faktor-faktor lain (harga barang lain, pendapatan, citarasa masyarakat, dan sebagainya) tidak mengalami pergantian atau perumpamaan yang lain bersifat ceteris paribus.