Makalah Desain Pembelajaran Baru. Jenis Dan Pemahaman Bahan Pembelajaran Penggalan Ii

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Materi Pelajaran

Jenis dan pemahaman materi pembelajaran – Pada di saat kita masih berada di bangku sekolah seringkali kita mendengar suatu kata materi pelajaran. Akan tetapi apakah anda tahu arti sebenarnya dari materi pembelajaran ? Untuk anda yang masih berstatus mahasiswa ataupun siswa sangatlah penting untuk mengerti tentang pemahaman materi pelajaran biar anda sanggup lebih simpel dan simpel untuk mengerti mata pelajaran yang di sampaikan oleh guru.

Materi pelajaran pada hakekatnya ialah bab tak terpisahkan dari silabus, yakni perencanaan, prediksi, dan proyeksi tentang apa yang mau dijalankan pada di saat aktivitas pembelajaraan. Secara garis besar sanggup dikemukakan bahwa pemahaman materi pelajaran yakni suatu pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang mesti dimiliki oleh semua penerima didik di dalam menyanggupi standart pembelajaran kompetensi yang sudah di tetapkan.  Kaprikornus sanggup di simpulkan bahwa pemahaman materi pembelajaran itu yakni fasilitas untuk sanggup meraih suatu tujuan pembelajaran.

Pengertian Materi pelajaran ini sungguh penting untuk sanggup di mengerti oleh semua siswa  biar setiap siswa sanggup mendapatkan pembelajaran sesuai dengan yang sudah di menetapkan oleh guru. Maka dari itu sanggup di simpulkan bahwa suatu materi pelajaran ini sungguh kokoh pada tingkat kesuksesan ataupun ketercapaian siswa di dalam belajar. Berikut  jenis-jenis materi pelajaran yang secara biasa di pergunakan oleh para guru:

1.   Jenis-Jenis Materi Pelajaran

Jenis-jenis materi pelajaran sanggup diklasifikasan selaku berikut:

a.   Fakta yakni segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, termasuk nama-nama objek, insiden sejarah, lambang, nama tempat, nama orang,nama bab atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
b.   Konsep yakni segala yang berwujud pengertian-pengertian gres yang dapat muncul selaku hasil pemikiran termasuk definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, isi dan sebagainya.
c.   Prosedur adalah tindakan sistematis atau berurutan dalam melakukan suatu acara kronologi suatu system pembelajaran.
d.   Prinsip yaitu berupa hal-hal utama,pokok dan memiliki posisi paling penting termasuk dalil, rumus, adagium, paradigm, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi alasannya yakni akibat.
e.   Sikap atau Nilai ialah hasil berguru faktor perilaku misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat minat berguru dan bekerja.

2.   Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi

Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam memutuskan Materi Pelajaran yakni kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).

a.   Relevansi artinya kesesuaian. Materi Pelajaran hendaknya berkaitan dengan pencapaian kriteria kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kesanggupan yang diperlukan dikuasai penerima didik berupa menghafal fakta, maka Materi Pelajaran yang diajarkan mesti berupa fakta, bukan rancangan atau prinsip ataupun jenis materi yang lain.  Misalnya : kompetensi dasar yang mesti dikuasai penerima didik yakni ”Menjelaskan aturan undangan dan aturan penawaran serta estimasi yang mendasarinya”  (Ekonomi kelas X semester 1) maka penyeleksian Materi Pelajaran yang disampaikan sebaiknya ”Referensi tentang aturan undangan dan penawaran” (materi konsep), bukan  Menggambar kurva undangan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi prosedur).
b.   Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang mesti dikuasai penerima didik ada empat macam, maka materi yang mesti diajarkan juga mesti termasuk empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang mesti dikuasai penerima didik yakni Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika Kelas X semester 1) yang termasuk penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga mesti termasuk teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.
c.   Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup mencukupi dalam menolong penerima didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi dihentikan terlalu sedikit, dan dihentikan terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang menolong tercapainya kriteria kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, kalau terlampau banyak maka akan membuat keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).

Adapun dalam pengembangan Materi Pelajaran guru mesti bisa mengidentifikasi Materi Pelajaran dengan memikirkan hal-hal di bawah ini:

1)      potensi penerima didik;
2)      relevansi dengan karakteristik daerah;
3)      tingkat kemajuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual penerima didik;
4)      kebermanfaatan bagi penerima didik;
5)      struktur keilmuan;
6)      aktualitas, kedalaman, dan keluasan Materi Pelajaran;
7)      relevansi dengan keperluan penerima didik dan permintaan lingkungan; dan
8)      alokasi waktu.
        
Berbagai sumber berguru sanggup digunakan untuk mendukung  Materi Pelajaran  tertentu. Penentuan tersebut mesti tetap mengacu pada setiap kriteria kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan.

Beberapa jenis sumber berguru antara lain:

a)      buku
b)      laporan hasil penelitian
c)      jurnal (penerbitan hasil penelitian  dan pemikiran ilmiah)
d)      majalah ilmiah
e)      kajian pakar bidang studi
f)       karya profesional
g)      buku kurikulum
h)      terbitan terpola seumpama harian, mingguan, dan bulanan
i)       situs-situs Internet
j)       multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)
k)      lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
l)       narasumber

Perlu dikenang bahwa tidaklah sempurna kalau seorang guru cuma bergantung pada satu jenis sumber selaku satu-satunya sumber belajar. Sumber Belajar yakni rujukan, artinya dari banyak sekali sumber berguru tersebut seorang guru mesti melaksanakan analisis dan menghimpun materi yang sesuai untuk dikembangkan dalam bentuk materi ajar.

Di samping itu, aktivitas pembelajaran  bukanlah kerja keras mengkhatamkan (menyelesaikan) keseluruhan isi suatu buku, tetapi menolong penerima didik meraih kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan sumber berguru maupun Bahan Ajar secara bervariasi, untuk pengembangan materi bimbing sanggup berpedoman dengan tutorial pengembangan materi bimbing yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA.

B. Menyusun Materi Pelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 1.1


Sekolah
:
SMP  ............................    
Mata Pelajaran
:
Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
:
VII / 1
Standar Kompetensi
:
1. Menerapkan Hukum bacaan ”Al” Syamsiyah dan ”Al”Qomariyah
Kompetensi Dasar
:
1.1. Menjelaskan aturan bacaan bacaan ”Al” Syamsiyah dan ”Al”Qomariyah
Indikator

·         Menjelaskan pemahaman "Al" Syamsiyah
·         Menjelaskan pemahaman "Al" Qamariyah
·         Menyebutkan huruf-huruf  Syamsiyah
·         Menyebutkan huruf-huruf Qamariyah
Alokasi Waktu  
:
1  X  40 menit ( 1 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran 
Siswa sanggup menerangkan pemahaman "Al" Syamsiyah, "Al" Qamariyah dan menyebutkan huruf-huruf  Syamsiyah maupun Qamariyah.

Materi Pembelajaran   
  • Pengertian "Al" Syamsiyah
  • Pengertian "Al" Qamariyah
  • Huruf-huruf  Syamsiyah
  • Huruf-huruf Qamariyah

Metode Pembelajaran 
  • Ceramah
  • Tanya jawab
  • CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
  • Guru mengajukan pertanyaan mengenai ilmu tajwid.
  • Guru memotivasi siswa mengenai keunggulan berguru ilmu tajwid dan manfaatnya.
  • Guru memutuskan beberapa siswa yang memiliki kesanggupan membaca Al Qur'an di atas rata-rata untuk menjadi tutor sebaya.
  • Guru membagi siswa menjadi beberapa golongan kecil (small group) dan menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti
·         Guru menerangkan ketentuan-ketentuan bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif lam Qamariyah.
·         Guru memberi klarifikasi singkat mengenai pemahaman “Al” Syamsiyah dan Qamariyah
·         Siswa mencari, menemukan, dan mengklasifikasikan huruf-huruf syamsiyahd an qamariyah dalam golongan masing-masing.
·         Siswa berdiskusi dan mengidentifikasi lafaz yang mengandung bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Qamariyah, menyodorkan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam golongan masing-masing, guru selaku fasilitator.

Kegiatan Penutup
1.     Guru bareng siswa melaksanakan refleksi mengenai aktivitas berguru dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar           
·        Buku Ayo Belajar Agama Islam untuk SMP, Jilid 1/ Kelas VII, Edisi Standar Isi 2006, Tim Abdi Guru, Penerbit Erlangga, Jakarta
·        LKS MGMP PAI  Sekolah Menengah Pertama
·        Mushaf Al-Qur’an
·        VCD pembelajaran


Penilaian                     

Teknik
·         Tes tertulis

Bentuk Instrumen
·         Tes uraian

Instrumen
1.      Jelaskan pemahaman “Al” Syamsiyah !
2.      Sebutkan huruf-huruf Syamsiyah !
3.      Jelaskan pemahaman “Al” Qamariyah !
4.      Sebutkan huruf-huruf Qamariyah!
5.      Apakah arti lafal Syamsiyah?
6.      Apakah arti lafaz Qamariyah?
7.      Mengapa “Al” Syamsiyah disebut juga idgham syamsiyah?
8.      Mengapa “Al” Qamariyah disebut juga izhar qamariyah?


........................., ................ 20.....
Mengetahui                                                       Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




________________                                            ___________________
NIP                                                                    NIP                   


Saran Kepala Sekolah:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

C. Analisis Tugas

Ditinjau dari pembentuk katanya Analisis kiprah berasal dar kata Analisis yang mempunyai arti proses penelusuran jalan keluar (pemecahan masalah) yang berangkat dari prasangka akan kebenarannya, sedangkan Tugas mempunyai arti pekerjaan atau perintah atau melaksanakan sesuatu fungsi. Analisis kiprah yakni proses menganalisis bagaimana insan melaksanakan tugas, apa saja yang mereka lakukan, perlengkapan yang mereka gunakan, dan hal-hal apa saja yang mereka perlu ketahui. Jadi, sanggup ditarik kesimpulan Analisis kiprah yakni proses penelusuran jalan keluar terhadap suatu pekerjaan.

1.   Sumber Informasi

Peserta didik dalam melaksanakan analisis kiprah akan memerlukan pemberitahuan yang benar dan rinci dari semua faktor pekerjaan yang dilakukannya dan akan mengacu pada isyarat dan mekanisme yang sesuai dengan aturan. Menurut Kemp (1985;91) “pakar yakni sumber pemberitahuan yang terbaik” setiap kiprah yang bagus dilampiri isyarat analisis tugas, pembelian barang seumpama furniture, televisi, dan barang yang lain selaku isyarat penggunaan dan perakitannya, sehingga analisis kiprah sanggup dijalankan dengan benar oleh si pemakai.

Orang yang tidak memerlukan isyarat dan analisis kiprah yakni seseorang yang sudah profesional atau seseorang yang sudah memiliki pengalaman dengan perlengkapan tersebut. Lebih lanjut, Kemp (1985;91) menyertakan untuk melengkapi dan membenarkan wawasan dan kemampuan yang dimiliki pakar yakni :

a)   Buku acuan, buku petunjuk, dan pustaka lain dari perpustakaan atau dari pembuat (pabrik).
b)   Film atau video dan materi pandang-dengar lain tentang jual beli dan kerja yang menggambarkan kiprah yang mau dilaksanakan.
c)   Kunjungan ke tempat praktik kerja (yang menerapkan cara yang mutakhir) wawancara dan observasi mengenai kiprah yang tengah dilakukan.

Selama wawancara dan observasi lapangan carilah fakta, rincian, atau gerakan yang ditunjukkan atau dijalankan oleh seseorang yang sedang bekerja. Semua kiprah memiliki komponen untuk diketahui dan dilaksanakan, seterusnya amati faktor kesusahan dan tips dalam melaksanakan kiprah selaku pengalaman tentang sesuatu dan keamanan kerja yang mesti diutamakan. Dengan demikian pengalaman turun ke lapangan akan menjadi wawasan bagi seseorang karena mereka sudah memperoleh pemberitahuan tentang sesuatu yang berguna.

Analisis kiprah yang seumpama ini tidak ada dalam buku bacaan akan tetapi lewat wawancara dan observasi lapangan akan menghasilkan seseorang berpengetahuan. Banyak seseorang yang tidak berpendidikan sesuai kesanggupan yang beliau miliki karena wawasan yang beliau sanggup lewat praktik lapangan saban hari hingga bertahun-tahun. Sehingga beliau jago dalam melaksanakan kiprah berkat meniru, bertanya, dan melihat.

2.   Merinci tugas

Dalam merinci kiprah terhadap penerima didik maka guru mesti memperhatikan beberapa faktor di antaranya langkah, unsur, komponen, dan alat yang mesti dipergunakan kemudian diperlukan daftar dan catatan tentang sesuatu yang mesti dilaksanakan. Berikut contoh merinci kiprah :

Tugas : Menata tata ruang rumah sederhana

A.  Istilah

1. Rumah sederhana
2. Jumlah penghuni
3. Posisi rumah

B. Langkah persiapan

1. Ukurang bidang tanah
2. Urutan ruang
a)   Halaman rumah
b)   Ruangan tamu utama
c)   Ruangan keluarga
d)   Ruangan kamar tidur utama dilengkapi kamar mandi
e)   Ruang tidur anak
f)    Ruang kerja
g)   Ruang tidur pembantu
h)   Ruang MCK
i)    Ruang makan
j)    Ruang dapur
k)   Ruang gudang
l)    Garasi mobil
3. Posisikan ruangan dengan penataan yang menarik
4. Ruangan mesti memperhatikan sirkulasi udara

C. Pengaturan ruangan pada posisi yang tepat

1.   Memposisikan ruangan kamar tidur utama di sebelah ruangan tamu utama.
2.   Memposisikan ruang kerja berdekatan dengan ruang tidur utama
3.   Memposisikan ruang kamar tidur anak berdekatan dengan ruang kamar tidur utama.
4.   Pintu masuk ruang tamu keluarga tersendiri.
5.   Merancang ruang makan, dapur, ruang MCK, dan ruang kamar pembantu berdekatan.
6.   Merancang ruangan garasi sanggup diakses dari ruang makan.
7.   Merancang ruangan gudang di tempat di belakang rumah.
8.   Menata halaman rumah berseri dan ramah lingkungan.
9.   dan seterusnya.

3.   Membuat Diagram Alir

Dalam merinci kiprah Kemp (1985;94) merekomendasikan memperhatikan suatu garis lurus yang berurutan. Dalam gambar berikut menurut contoh Kemp akan sanggup dilihat tindakan atau tata cara yang dijalankan dalam urutan : 1-2-3 tanpa memerlukan pengambilan keputusan atau penyeleksian tindakan alternatif. Rincian tugas; menata tata ruang rumah sederhana menggambarkan suatu urutan lurus dan tungga sebagaimana tawaran Kemp.

Ditambahkan Kemp kalau banyak sekali unsur atau langkah dalam suatu kiprah sanggup mengikuti jalur yang berbeda-beda menurut opsi atau keputusan yang mesti diambil. Maka perlu disiapkan suatu diagram alir. Secara visual diagram ini memamerkan urutan pelaksanaan kiprah menurut data kiprah yang terkumpul menurut data yang terkumpul sebelumnya. Bersamaan dengan wawasan yang terkait dengannya perlu mengerti dan menerapkan tata cara diagram alir dan menyebarkan :



Related : Makalah Desain Pembelajaran Baru. Jenis Dan Pemahaman Bahan Pembelajaran Penggalan Ii

0 Komentar untuk "Makalah Desain Pembelajaran Baru. Jenis Dan Pemahaman Bahan Pembelajaran Penggalan Ii"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)