GampongRT - Membangun kreatifitas dan inovasi desa, merupakan salah satu strategis dalam mempercepat pembangunan ekonomi desa dan kemakmuran masyarakat. Sehingga pelaksanaannya mesti dibangun dan dikontrol bareng dengan membentuk Usaha Berbasis Komunitas (UBK), mudah-mudahan menciptakan produk keperluan sehari-hari (consumer goods) yang sanggup dirasakan bersama.
“Terbentuknya Usaha Bersama Komunitas (UBK) di desa-desa layak diapresiasi. UBK merupakan salah satu wadah strategis dalam mempercepat pembangunan ekonomi desa dan kemakmuran masyarakat,” ujar Menteri Marwan di saat menghadiri pra launching Usaha Bersama Komunitas (UBK) di Desa Bunder dan Desa Mekar Galih, Jatiluhur, Purwakarta, Jabar, Kamis (7/1).
“Terbentuknya Usaha Bersama Komunitas (UBK) di desa-desa layak diapresiasi. UBK merupakan salah satu wadah strategis dalam mempercepat pembangunan ekonomi desa dan kemakmuran masyarakat,” ujar Menteri Marwan di saat menghadiri pra launching Usaha Bersama Komunitas (UBK) di Desa Bunder dan Desa Mekar Galih, Jatiluhur, Purwakarta, Jabar, Kamis (7/1).
Dikatakan Menteri pertama yang mengurusi desa, UBK merupakan hasil kreatifitas dan inovasi penduduk desa. Produk hasil UBK akan menjadi besar dan nantinya dapat menjadi Perusahaan Terbatas (PT) yang kuat. “Contohnya, UBK Desa Bunder dan Mekar Galih yang produknya pun sungguh manis dan beragam. Ada sabun, alat cuci, masakan olahan, serta banyak sekali kerajinan UMKM,” ujarnya.
"UBK ini UMKM kongkrit yang dimiliki penduduk desa. Saya sungguh apresiasi sekali selaku pengerak ekonomi desa," jelasnya.
Menteri Marwan juga menyampaikan bahwa produk UBK sungguh penting bagi Indonesia mudah-mudahan bisa berkompetisi dengan negara lain dalam MEA. Menteri Marwan pun sungguh percaya produk UBK niscaya bisa berkompetisi dengan produk luar.
"Nanti kita bikin pekan raya produk seluruh UBK nasional. Pameran UBK tingkat nasional akan kita bikin. Itulah pekan raya karya bagsa kita yang mesti kita hargai. Stop penggunaan produk luar negeri. Mari gunakan produk UBK yang merupakan karya berkualitas," kata Marwan.
Menurut Marwan, desa seharusnya tidak hanya menjadi konsumen, juga berperan selaku produsen. “Ini merupakan aktivitas yang menampilkan kesempatan dan kanal bagi penduduk desa untuk memajukan produktivitas sekaligus merebut nilai tambah ekonomi, dengan tetap mempertahankan huruf serempak penduduk desa, juga memajukan kemakmuran penduduk desa” ujarnya.
“Dengan adanya Usaha Bersama Komunitas, ini pasti memberi kesempatan adanya pengalihan nilai tambah dalam bentuk profit margin yang selama ini dicicipi perusahaan produsen menjadi faedah finansial bagi penduduk desa yang menjadi anggota komunitas, sekaligus memajukan kesejahteraannya” kata Marwan.
Saat ini aktivitas UBK dijalankan di 100 desa di 36 kabupaten yang tersebar di 19 provinsi. Dengan persebaran yang cukup merata, di pulau Sumatera meliputi 6 kabupaten di 6 provinsi, Kalimantan 2 kabupaten di 2 provinsi, Sulawesi 2 kabupaten di 2 provinsi, Nusa Tenggara 2 kabupaten di 2 provinsi, Maluku 2 kabupaten di 2 provinsi, dan pulau Jawa meliputi 22 kabupaten di 5 provinsi. (Kemendes/admin)
Menteri Marwan juga menyampaikan bahwa produk UBK sungguh penting bagi Indonesia mudah-mudahan bisa berkompetisi dengan negara lain dalam MEA. Menteri Marwan pun sungguh percaya produk UBK niscaya bisa berkompetisi dengan produk luar.
"Nanti kita bikin pekan raya produk seluruh UBK nasional. Pameran UBK tingkat nasional akan kita bikin. Itulah pekan raya karya bagsa kita yang mesti kita hargai. Stop penggunaan produk luar negeri. Mari gunakan produk UBK yang merupakan karya berkualitas," kata Marwan.
Menurut Marwan, desa seharusnya tidak hanya menjadi konsumen, juga berperan selaku produsen. “Ini merupakan aktivitas yang menampilkan kesempatan dan kanal bagi penduduk desa untuk memajukan produktivitas sekaligus merebut nilai tambah ekonomi, dengan tetap mempertahankan huruf serempak penduduk desa, juga memajukan kemakmuran penduduk desa” ujarnya.
“Dengan adanya Usaha Bersama Komunitas, ini pasti memberi kesempatan adanya pengalihan nilai tambah dalam bentuk profit margin yang selama ini dicicipi perusahaan produsen menjadi faedah finansial bagi penduduk desa yang menjadi anggota komunitas, sekaligus memajukan kesejahteraannya” kata Marwan.
Saat ini aktivitas UBK dijalankan di 100 desa di 36 kabupaten yang tersebar di 19 provinsi. Dengan persebaran yang cukup merata, di pulau Sumatera meliputi 6 kabupaten di 6 provinsi, Kalimantan 2 kabupaten di 2 provinsi, Sulawesi 2 kabupaten di 2 provinsi, Nusa Tenggara 2 kabupaten di 2 provinsi, Maluku 2 kabupaten di 2 provinsi, dan pulau Jawa meliputi 22 kabupaten di 5 provinsi. (Kemendes/admin)
Foto twitt kemendesa
0 Komentar untuk "Program Ubk Percepat Pembangunan Desa"