Benarkah Istri Tampil Anggun Di Luar Rumah Sama Dengan Mempertahankan Kehormatan Suami?

Benarkah Istri Tampil Cantik Di Luar Rumah Sama Dengan Menjaga Kehormatan Suami?

Update Status

“Thanks to suamiku yang senantiasa mau menyebarkan suka dan duka. Tak terasa kontrak nikah kita telah menginjak usia ke-25 tahun. Bukan usia yang muda memang, tetapi cinta kita senantiasa fresh layaknya cinta bawah umur muda. Hehe....

Selama ini engkau senantiasa mendukung setiap kegiatanku. Kau tak pernah melarangku untuk meningkatkan karir. Terimakasih sayang. Tapi hening saja, selaku istri yang berkarir di luaran sana, saya pun tak kan melewatkan tugasku di dalam rumah. Di kantor jabatanku memang tinggi, tetapi di rumah saya tetap berada di bawah kepemimpinanmu.

Aku tetap menekuni bebas ke dapur, memakai daster batik yang telah tak ada batiknya lagi hehe...
Aroma terasi menjadi wewangian alami yang menghasilkan dasterku semerbak mewangi. Namun engkau senantiasa menerimaku apa adanya. Walau demikian, setiap kali saya hendak keluar rumah kau senantiasa mengingatkanku untuk tampil cantik.Thanks dah senantiasa mengingatkan.

Aku tahu kalau harga diri suami dinilai orang lain dari bagaimana performa istrinya. Untuk itu saya pun tidak akan mempermalukanmu, saya akan tampil semaksimal mungkin setiap kali ku hendak pergi ke luar rumah. Sekali lagi, terimakasih sayang telah jadi pendamping hidupku yang begitu memahami aku.”

***

Sekilas tidak ada yang janggal dengan up date-an status itu. Namun kalau kita jeli, ada satu pertanyaan yang krusial :”Benarkah istri tampil bagus di luar rumah sama dengan mempertahankan kehormatan suami?"

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita simak dahulu ulasan berikut:

Memang tidak ada dalil memiliki pengaruh yang mengharamkan seorang istri untuk keluar rumah. Namun para ulama tetap bersepakat bahwa ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi seorang perempuan yang akan keluar rumah. Hal ini untuk mempertahankan dan menjadi ciri pembeda antara wanita-wanita muslimah dengan wanita-wanita barat non muslim yang kurang memiliki nilai etika. Berikut ini beberapa diantara syaratnya:

1. Atas Dasar Idzin Suami

Banyak perempuan muslim yang menyepelekan hal ini. Mereka pergi keluar rumah begitu saja tanpa apalagi dahulu meminta izin suami. Hingga banyak suami yang tidak tahu eksistensi istrinya, ia bahkan melakukan pekerjaan keras hujan-hujanan kesana kemari mencari sang istri. Padahal Islam mengajarkan perempuan muslimah untuk apalagi dahulu meminta idzin suami kalau hendak keluar rumah.

Jika beliau membolehkan maka keluarlah. Namun kalau beliau tak berikan ijin, maka diamlah.

2. Tidak Memamerkan Aurat

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Hai Nabi, katakanlah terhadap istri-istrimu, bawah umur perempuanmu dan istri-istri orang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh badan mereka”. (QS. Al Ahzab: 27)

3. Tidak Bertabarujj (Memamerkan Perhiasan Dan Kecantikan)

Allah pun berfirman di ayat yang lain:

:”....Dan janganlah kau berhias dan berperilaku laris menyerupai orang-orang jahiliyah yang dahulu....”. (QS. Al Ahzab: 33)

4. Tidak Melunakkan Atau Memerdukan Suara

:”.... Maka janganlah kau tunduk dalam mengatakan sehingga berminat orang yang ada penyakit dalam hatinya. Dan ucapkanlah perkataan yang baik”. (QS. Al Ahzab: 32)

Berdasarkan syarat yang diajukan para ulama tersebut, memiliki arti harusnya seorang istri menutupi kecantikannya dan bukannya menampakkan keelokan itu di tampang umum. Perilaku yang demikian tergolong dalam klasifikasi Tabarujj atau menginformasikan pemanis dan kecantikan.

Namun bukan memiliki arti pula bahwa istri mesti tampil dekil saat keluar rumah. Tampillah bersih, tetapi tidak berhias berlebihan. Apalagi memakai tata rias tebal dan mengenakan baju super duper minim sampai aurat diobral murah kemana-mana. Jika demikian, beliau bukan sedang mempertahankan kehormatan suami akan tetapi justru sedang menodainya.

Anehnya, sang suami juga mendukung agresi sang istri yang tampil optimal di luar rumah dan tampil minimal di dalam rumah. Padahal istri-istri zaman Nabi, menjalankan yang sebaliknya. Mereka menutupi kecantikannya saat berada di luar rumah, dan mereka menghidangkan performa terbaik, performa tercantik khusus bagi suaminya tersayang di dalam rumah.

Dengan begitu rumah tangga senantiasa serasi dan sarat dengan kasih sayang. Rumah tangga pun jauh dari gangguan orang ketiga. Sang istri tidak memunculkan laki-laki lain termakan pada dirinya. Sang suami pun senantiasa merindu akan keelokan istrinya yang khusus dapat dinikmatinya seorang diri secara eksklusif.

Wallahu A’lam

Sumber https://www.kabarmakkah.com