Benarkah Oki Setiana Dewi Pernah Kuliah Di Ummul Qura Makkah?

Baru-baru ini di sosial media secara tiba-tiba ramai sejumlah netizen yang menggelar petisi di laman change.org untuk mencabut gelar Ustazah yang disematkan pada Oki Setiana Dewi.

baru ini di sosial media secara tiba-tiba ramai sejumlah netizen yang menggelar petisi di laman ch Benarkah Oki Setiana Dewi Pernah Kuliah di Ummul Qura Makkah?
Oki Setiana Dewi saat di Makkah / OSD 2010

Sejumlah netizen yang menolak penyematan Ustadzah di nama artis Oki Setiana Dewi tersebut beropini bahwa Oki masih belum layak untuk menyandang gelar ustadzah alasannya merupakan aneka macam hal. Salah satu argumentasi yang fundamental merupakan terkait dengan pendidikan agama Oki Setiana Dewi yang dinilai masih sungguh minim.

Stop tayangan yang menayangkan Oki Setiana Dewi dengan penyebutan gelar Ustadzah. Dari sekian banyak kebohongan itu, sungguh sungguh tidak layak orang seumpama ia menampilkan kajian agama terlebih menyandang gelar ustadzah,” tulis petisi yang dibentuk dengan nama Oki Setiana Dewi itu, Senin 25 April 2016.

Pemeran utama dalam film fenomenal 'Ketika Cinta Bertasbih' tersebut dianggap masih belum fasih dalam melafadzkan hadist dan ayat-ayat yang disampaikan dalam kajiannya.

"Bahkan makhraj dan tajwid pun masih acakadut. Oki setiana dewi tidak memiliki ilmu yang mumpuni untuk disebut selaku pendakwah, terlebih ustadzah," tambahnya.

Selain itu, Oki Setiana Dewi juga dikritik alasannya merupakan sering memberitahukan hal yang bersifat duniawi di akun instagram maupun dalam tayangan infotainment.

"Oki senantiasa meminta kepraktisan glamor dan tarif yang mahal untuk melakukan ceramah off air. Ia plagiat hasil karya (desain) jilbab dan gamis toko lain kemudian dicap menjadi brandnya sendiri. Ia menggunakan ghost writer untuk buku-buku yang diakui ditulisnya sendiri," papar akun tersebut.

Dengan judul "Stop Tayangan Ustadzah Abal Abal Oki Setiana Dewi" yang menampung delapan argumentasi mengapa tayangan mesti dihentikan.

Berikut merupakan isi petisinya:

Stop tayangan yang menayangkan Oki Setiana Dewi dengan penyebutan gelar Ustadzah. Alasannya:

1. Oki setiana dewi melakukan pembohongan publik tentang short course (kuliah) lewat jalur mustami' dan masuk kelas antisipasi bahasa di Universitas Ummul Quro. Oki Setiana Dewi tidak pernah kuliah disana.

2. Oki setiana dewi melakukan intimidasi terhadap penduduk yang menampilkan kritik dengan kata-kata amat sungguh tidak layak (bisa dilihat di akun http://instagram.com/okisetianadew. Sebelumnya akun merupakan http://instagram.com/okijellydrink namun dihack oleh orang yang tidak bertanggungjawab) selain juga mengancam untuk melaporkan pihak2 yang mengkritik ke pihak berwenang (polisi)

3. Oki setiana dewi masih belum fasih dalam pelafalan hadist dan ayat-ayat yang disampaikan dalam kajiannya. bahkan makhraj dan tajwid pun acakadut

4. Oki setiana dewi tidak memiliki ilmu yang mumpuni untuk disebut selaku pendakwah, terlebih ustadzah

5. Oki setiana dewi senantiasa memberitahukan hal yang bersifat duniawi, baik dalam akun instagram maupun dalam tayangan infotainment

6. Oki setiana dewi senantiasa meminta kepraktisan glamor dan tarif yang mahal untuk melakukan ceramah off air

7. Oki setiana dewi plagiat hasil karya (desain) jilbab dan gamis toko lain kemudian dicap menjadi brandnya sendiri

8. Oki setiana dewi menggunakan ghost writer untuk buku-buku yang diakui ditulisnya sendiri


Sanggahan Oki

Oki Setiana Dewi mengakui, beberapa hari ini dirinya kerap menjadi sasaran haters dan pengkritik. Termasuk soal 'gelar' ustazah yang tersemat pada dirinya.

Dirinya tak pernah meminta pada siapapun untuk diundang dengan gelar apapun. Ia membebaskan semua pihak mengundang dirinya dengan istilah apapun.

Lebih lanjut, Oki Setiana Dewi sendiri menepis pikiran bahwa dia menyebut dirinya sendiri selaku ustadzah.

“Mau panggil saya adik silakan, kakak, teteh, mba, nama saya atau apapun silakan. Toh itu cuma panggilan dari manusia. Saya cuma konsentrasi terus memperbaiki diri saya dalam segala hal,” ucap Oki Setiana Dewi.

Benarkah Oki Setiana Dewi Pernah Kuliah di Ummul Qura Makkah?

Melalui buku Cahaya di Atas Cahaya, Oki Setiana Dewi pernah berkisah tentang perjalanan spiritualnya di kota Makkah, kota yang selama ini menjadi wilayah impiannya dalam menuntut ilmu.

Di penggalan permulaan buku tersebut, ia mengutarakan aneka macam hal yang mendorongnya untuk mencar ilmu di Makkah. Salah satunya yakni alasannya merupakan Makkah merupakan kota yang paling dicintai Allah dan Rasul-Nya, serta banyak wilayah bersejarah yang dimuliakan Allah seumpama Ka’bah, Masjidil Haram, Hajar Aswad, Multazam, dan yang lainnya.

Ia yakin, ia mesti secepatnya merealisasikan impiannya untuk mencar ilmu di Makkah, kota yang dirindukannya itu. Maka berangkatlah ia ke Makkah bareng ibunya dan Uwak Bandi pada permulaan 2012.

“Mengapa Makkah? Mengapa tidak negara Arab yang lainnya? Selain alasannya merupakan Makkah merupakan tanah Suci yang terlalu banyak merekam sejarah Rasulullah dan para sahabatnya, tentunya alasannya merupakan di sana ada Baitullah, wilayah Ka’bah berdiri. Pusat bumi, wilayah yang paling bersinar bahkan jikalau dilihat dari bulan yang jaraknya jutaan tahun cahaya dari bumi.” (halaman 26)

Salah satu pengalamannya yang paling berkesan merupakan saat ia memperoleh izin mencar ilmu di Universitas Ummul Qura selaku mahasiswi mustami’ah (belajar dalam kurun waktu tertentu, tidak hingga perkuliahan selesai). Padahal, sebelumnya ia kerap pesimis alasannya merupakan proses seleksi masuk Ummul Qura amat ketat dan mesti dilengkapi tolok ukur tata kelola yang detail. Namun, ia memperoleh peluang mencar ilmu di universitas itu tanpa perlu melalui proses itu sama sekali.

Melalui sahabatnya di Makkah, Mbak Taqi, Oki memperoleh izin tersebut pribadi dari dekan universitas. “Mbak Taqi, beri tahu aku, bagaimana saya dapat diterima untuk kuliah di Ummul Qura?” tanya Oki ingin tau pada Mbak Taqi. “Aku pun kaget, Oki. Aku cuma bercerita terhadap Ustadzah Faizah bahwa ada seorang gadis asal Indonesia yang ke Makkah untuk menuntut ilmu.”

“Lalu? “ “Itu saja, tidak ada yang lain.” “Bagaimana mungkin?” “Memang begitulah kenyataannya.”

“Mbak Taqi nggak cerita, misalnya saya ini aktris atau saudaranya tokoh ternama siapa kek, di Indonesia?”

“Nggak. Memangnya ngaruh?” Mbak Taqi meledekku. Aku masih belum puas.

“Hehehe. Semua orang terkaget-kaget. Memang, jikalau Allah berkehendak, Kun Fayakun! Jadi, maka jadilah ia. Lihat, begitu Allah sungguh menyayangimu. Kau berprasangka baik terhadap Allah, maka Allah sesuai dugaan hamba-Nya. Lihat, betapa Allah membuat lebih gampang jalanmu.” (halaman 332-333)

Di Ummul Qura inilah, Oki mencar ilmu bahasa Arab pemula bareng mahasiswi yang lain yang berasal dari aneka macam negara, mulai dari Turki, Cina, Inggris, Prancis, Pakistan, hingga Rusia. Meskipun berbeda, mereka semua sama-sama bergairah memelajari bahasa Arab. Mereka pun kerap memajukan kisah tentang kehidupan umat Islam di negara masing-masing. Sudah bukan diam-diam lagi bahwa menjadi umat Islam di negara-negara Eropa seumpama Inggris, Prancis, dan Rusia bukanlah masalah yang mudah. Selain menjadi minoritas, umat Islam masih kerap dituding selaku teroris.

Seperti pernyataan Asma, Muslimah asal Prancis berikut ini: “Aku berhijab setelah 11 September alasannya merupakan saya ingin menampilkan identitasku selaku orang Islam dan saya ingin mengatakan, AKU BUKAN TERORIS! Islam tak pernah mengajarkan kami menjadi seorang teroris. Lihatlah, saya seorang Muslimah dan mengasihi kedamaian juga kelemahlembutan. Karena begitulah Islam mengajarkan terhadap setiap pengikutnya.” (halaman 140)

Selain beribadah umrah dan mencar ilmu bahasa Arab di Ummul Qura, Oki mengisi hari-harinya di Makkah dengan menghafal Alquran, bertawaf, mendatangi tempat-tempat bersejarah, serta berupaya untuk tidak melalaikan salat berjamaah di Masjidil Haram.

Dalam buku ini pun, Oki mengungkapkan bahwa menulis buku merupakan caranya untuk berdakwah, seumpama tulisannya berikut ini: ”Tersenyum merupakan dakwah, membantu kesusahan orang lain merupakan dakwah, berkata benar merupakan dakwah, mengingatkan orang yang lupa akan janjinya merupakan dakwah, bertanggung jawab atas suatu amanah merupakan dakwah, mengucapkan sebaris kalimat ringan,”Istighfar!” itu pun dakwah.

Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa menampilkan terhadap kebaikan, dia memperoleh pahala seumpama orang yang melaksanakannya." Maka berdakwah bukan cuma kiprah ustad atau ustadzah. Dakwah merupakan keharusan yang luas untuk umat Islam sesuai kemampuannya." (halaman 189)

Memang benar bahwa Ustazah Oki Setiana Dewi pernah mengenyam pendidikan di Ummul Qura Makkah selaku mustami'ah (bukan mahasiswi resmi) Namun berapa usang waktu Oki menempuh masa mencar ilmu di Ummul Qura tidak disebutkan, Karena bukan merupakan mahasiswi resmi di kampus Ummul Quro Makkah, tepatnya di Ma'had Lughoh Arabiyyah Lin Naathiqiina Bigoiriha, Kaprikornus bisa saja Oki Setiana Dewi cuma mengenyam pendidikan disana sepekan atau sebulan.

Baca Juga: Ini Cara Terbaru Mendaftar di Universitas Ummul Qura Makkah

Tokoh berjulukan Mbak Taqi yang ditulis diatas tersebut memang merupakan mahasiswi resmi di Ummul Qura Makkah dan juga merupakan anggota lembaga lingkar pena Saudi Arabia (FLP)

Terkait duduk masalah plagiat produk hijab selagi belum ada yang mematenkan tidak dapat menuduh seseorang sudah meniru. Hampir semua produk hijab bentuknya sama, terlebih jikalau berjenis hijab lebar seumpama yang dikenakan oleh Oki Setiana Dewi.

Sedangkan duduk masalah Ghost Writer (penulis bayangan) itu urusan pribadi Oki Setiana Dewi, selagi hal ini diperbolehkan dan tidak merampas hak orang lain, Apakah bisa dibilang menyalahi hukum?

Apa yang dituduhkan para haters terhadap Oki Setiana Dewi merupakan fitnah keji terhadap beliau, Karena sejatinya menampilkan terhadap kebaikan merupakan keharusan bagi seorang muslim atau muslimah, Dan menampilkan kebaikan tersebut bisa lewat mediator apa saja. Bisa berdakwah lewat media, goresan pena atau lainnya.

Wallahu A'lam.
Sumber https://www.kabarmakkah.com

Related : Benarkah Oki Setiana Dewi Pernah Kuliah Di Ummul Qura Makkah?

0 Komentar untuk "Benarkah Oki Setiana Dewi Pernah Kuliah Di Ummul Qura Makkah?"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)