Ada yang bilang, Jodoh itu unik, Seringkali yang diburu-buru menjauh.Yang tak disengaja mendekat. Yang seakan sudah niscaya menjadi ragu. Yang mulanya disangsikan menjadi pasti. Yang ternilai jadi biasa. Yang tak dinilai jadi bernilai. Yang senantiasa diimpikan, tak berujung kesepakatan nikah Yang tak pernah terpikirkan, bersanding di pelaminan.
Ada yang menikah dengan sobat masa kecil, sobat sekolah, sobat kuliah, atau sobat kerja. Ada yang kenal langsung, ada yang dikenalkan, ada yang dijodohkan, bermacam-macam. Allahu Akbar, Sungguh indah skenario yang sudah Allah gariskan.
Kadang, dua orang saling mencintai, berjanji sehidup semati, pacaran beberapa tahun tapi menikah sebentar saja sudah bercerai. Bahkan, ada yang pacarannya dengan siapa eh, nikahnya dengan orang yang beda. Kisah ini menyisihkan mantan yang tersakiti hatinya. Namun ada juga yang menikah sudah puluhan tahun, ternyata bercerai juga. Jodoh memang tidak sanggup ditebak hingga kapan batas waktunya.
Jodoh itu sangat menarik. Ia bagaikan cermin. Cermin di sini bukan memiliki arti sama persis. Sebab seringnya antara suami dan istri terdapat banyak perbedaan, baik sifat, kebiasaan, adat, hobi, dan cara berpikir. Bukankah cermin akan memperlihatkan bayangan yang berlawanan dengan kenyataan? Tangan kanan menjadi tangan kiri, mata kanan berubah jadi mata kiri.
Cermin juga menghasilkan kita menyaksikan "kekurangan" dari diri kita, sehingga bayangan dalam cermin menolong kita untuk memperbaikinya. Itu hakikat jodoh. Saling melengkapi, saling memperbaiki. Tak pernah ada cermin yang menghujat kita alasannya yaitu wajah kita yang tak semenarik artis Korea.
Jodoh sanggup ditemukan dengan mengejarnya. Kita sanggup mencarinya, menunggunya, atau bahkan tak perlu melakukan apa-apa juga sanggup memperoleh jodoh. Rangkaian perjalanan kita sejak kecil sebenarnya akan mengirimkan kita memperoleh jodoh. Tanpa kita sadari, apa yang sudah kita lalui yaitu perjalanan untuk sanggup melengkapi separuh jiwa yang kosong.
Oleh alasannya yaitu itu, adakalanya jodoh tak mesti ganteng dan cantik, tak mesti sama-sama kaya raya, tak mesti sama-sama kenal sejak dulu. Sebab, bukan kita yang memilih, tapi jiwa. Jiwa akan saling memahami pasangannya, meski sebelumnya tidak saling kenal. Inilah mungkin yang dinamakan chemistry. Langsung cocok. Seakan sudah kenal lama.
Bagi yang sudah memperoleh jodohnya, hatinya tenang. Dengan syarat, jodohnya orang yang baik. Namun bagi yang belum memperoleh jodoh, harap bersabar. Karena sanggup jadi perjalanan Anda akan meraih titik konferensi jodoh. Bisa di terminal, di bus, di stasiun, atau di Facebook? Tetaplah berikhtiar dan berdoa. Sambil terus memperbaiki kelemahan diri biar kelak tidak terlampau terkejut dikala bercermin alasannya yaitu terlalu banyak kekurangan.
Misteri dan Rahasia Jodoh Menurut Islam ini sering dihubung-hubungkan oleh sebagian kaum muslimin dengan klarifikasi dalam surat An-nur Ayat 26 :
"Wanita-wanita yang tidak baik untuk pria yang tidak baik, dan pria yang tidak baik yaitu untuk perempuan yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk laki-laki yang bagus dan laki-laki yang bagus untuk perempuan yang baik." (Qs. An Nur:26)
Dari ayat diatas Allah sudah menerangkan bahwa pria yang bagus cuma untuk perempuan yang bagus begitupun sebaliknya. Disini kita sanggup memperoleh suatu pembelajaran penting bahwa jodoh itu sebenarnya yaitu cerminan diri kita, ia sebagaimana diri kita. Jika kita baik, taat, ikhlas, suka membaca Al-quran, bagus susila dan perilakunya Insyaa Allah, Allah akan mempertemukan juga dengan orang yang serupa.
Baca Juga:
Allah sudah menetapkan jodoh yang cocok untuk masing-masing diri kita, jadi tak usah gelisah. Yakinlah niscaya kebagian, kalau tidak di dunia ya di akhirat. Anggap saja simpanan yang hendak diambil tunai dengan indah nanti di surga. Wallahu A'lam (riafariana/voa-islam) Sumber https://www.kabarmakkah.com
Ada yang menikah dengan sobat masa kecil, sobat sekolah, sobat kuliah, atau sobat kerja. Ada yang kenal langsung, ada yang dikenalkan, ada yang dijodohkan, bermacam-macam. Allahu Akbar, Sungguh indah skenario yang sudah Allah gariskan.
Kadang, dua orang saling mencintai, berjanji sehidup semati, pacaran beberapa tahun tapi menikah sebentar saja sudah bercerai. Bahkan, ada yang pacarannya dengan siapa eh, nikahnya dengan orang yang beda. Kisah ini menyisihkan mantan yang tersakiti hatinya. Namun ada juga yang menikah sudah puluhan tahun, ternyata bercerai juga. Jodoh memang tidak sanggup ditebak hingga kapan batas waktunya.
Jodoh itu sangat menarik. Ia bagaikan cermin. Cermin di sini bukan memiliki arti sama persis. Sebab seringnya antara suami dan istri terdapat banyak perbedaan, baik sifat, kebiasaan, adat, hobi, dan cara berpikir. Bukankah cermin akan memperlihatkan bayangan yang berlawanan dengan kenyataan? Tangan kanan menjadi tangan kiri, mata kanan berubah jadi mata kiri.
Cermin juga menghasilkan kita menyaksikan "kekurangan" dari diri kita, sehingga bayangan dalam cermin menolong kita untuk memperbaikinya. Itu hakikat jodoh. Saling melengkapi, saling memperbaiki. Tak pernah ada cermin yang menghujat kita alasannya yaitu wajah kita yang tak semenarik artis Korea.
... Tanpa kita sadari, apa yang sudah kita lalui yaitu perjalanan untuk sanggup melengkapi separuh jiwa yang kosong...
Jodoh sanggup ditemukan dengan mengejarnya. Kita sanggup mencarinya, menunggunya, atau bahkan tak perlu melakukan apa-apa juga sanggup memperoleh jodoh. Rangkaian perjalanan kita sejak kecil sebenarnya akan mengirimkan kita memperoleh jodoh. Tanpa kita sadari, apa yang sudah kita lalui yaitu perjalanan untuk sanggup melengkapi separuh jiwa yang kosong.
Oleh alasannya yaitu itu, adakalanya jodoh tak mesti ganteng dan cantik, tak mesti sama-sama kaya raya, tak mesti sama-sama kenal sejak dulu. Sebab, bukan kita yang memilih, tapi jiwa. Jiwa akan saling memahami pasangannya, meski sebelumnya tidak saling kenal. Inilah mungkin yang dinamakan chemistry. Langsung cocok. Seakan sudah kenal lama.
Bagi yang sudah memperoleh jodohnya, hatinya tenang. Dengan syarat, jodohnya orang yang baik. Namun bagi yang belum memperoleh jodoh, harap bersabar. Karena sanggup jadi perjalanan Anda akan meraih titik konferensi jodoh. Bisa di terminal, di bus, di stasiun, atau di Facebook? Tetaplah berikhtiar dan berdoa. Sambil terus memperbaiki kelemahan diri biar kelak tidak terlampau terkejut dikala bercermin alasannya yaitu terlalu banyak kekurangan.
Misteri dan Rahasia Jodoh Menurut Islam ini sering dihubung-hubungkan oleh sebagian kaum muslimin dengan klarifikasi dalam surat An-nur Ayat 26 :
"Wanita-wanita yang tidak baik untuk pria yang tidak baik, dan pria yang tidak baik yaitu untuk perempuan yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk laki-laki yang bagus dan laki-laki yang bagus untuk perempuan yang baik." (Qs. An Nur:26)
Dari ayat diatas Allah sudah menerangkan bahwa pria yang bagus cuma untuk perempuan yang bagus begitupun sebaliknya. Disini kita sanggup memperoleh suatu pembelajaran penting bahwa jodoh itu sebenarnya yaitu cerminan diri kita, ia sebagaimana diri kita. Jika kita baik, taat, ikhlas, suka membaca Al-quran, bagus susila dan perilakunya Insyaa Allah, Allah akan mempertemukan juga dengan orang yang serupa.
Baca Juga:
- Cara Agar Mendapatkan Jodoh Yang Terbaik
- Ternyata 8 Dosa Ini Bisa Menghalangi Datangnya Jodoh
- Jodoh Tak Kunjung Datang? Jemput Dia Pakai 5 Mak Comblang Ini!
Allah sudah menetapkan jodoh yang cocok untuk masing-masing diri kita, jadi tak usah gelisah. Yakinlah niscaya kebagian, kalau tidak di dunia ya di akhirat. Anggap saja simpanan yang hendak diambil tunai dengan indah nanti di surga. Wallahu A'lam (riafariana/voa-islam) Sumber https://www.kabarmakkah.com
0 Komentar untuk "Misteri Dan Diam-Diam Jodoh Menurut Islam"