Kenapa Mesti Berkarya?


“You have brains in your head. You have feet in your shoes. You can steer yourself any direction you choose. You’re on your own. And you know what you know. And YOU are the one who’ll decide where to go…” – Dr. Seuss
Iya, kenapa mesti berkarya? Kenapa gak hidup selow santai aja, mengalir kayak air, kuliah nongkrong kuliah pulang, terus lulus kuliah cari kerjaan yang santai dan gajinya cukuplah buat hidup.
Banyak niscaya yang bertanya-tanya kenapa sih orang-orang tertentu mau capek-capek ngeluarin tenaga dan uang, nguras asumsi untuk melaksanakan sesuatu yang disebut “berkarya”, yakni melakukan sebuah pekerjaan hingga menciptakan sesuatu yang bermanfaat.

Banyak orang mau kaya atau terkenal, mengambarkan diri apabila dirinya punya makna, makanya mereka berkarya. Ya, bermakna logis dong apabila orang mau berkarya? Tapi, tunggu dulu…
Berkarya mungkin memang akan ngasih kita uang, ketenaran, dan pengakuan. Tapi, berkarya juga sering bikin kita dicemooh orang, disangsikan orang, diomongin orang dari belakang, dikhianati, dipertanyakan bahkan sama orang-orang terdekat.
Itu kerugian dari segi mental. Belum lagi kerugian dari segi fisik kayak tubuh kecapekan sebab lembur, kepala rasanya mau pecah karena overwhelmed, seringnya bukan sanggup duit namun mesti keluar duit dan modal banyak.
Berarti, berkarya punya pro dan kontra sendiri. Masalah apakah the result is worth the efforts tergantung penglihatan tiap orang. Ada yang hendak berkorban untuk dapetin itu semua, ada yang gak.
Tapi, sekali lagi, kenapa sih mesti berkarya? Apa memang sebab uang, ketenaran, dan pengakuan? Kayaknya alasan-alasan itu belum terlalu esensial untuk bikin orang mau mati-matian ngejar sesuatu. Bahkan, motif “bekerja sesuai passion” pun, yang sering dipake sama orang-orang yang berkarya, masih bikin orang-orang skeptis mengangkat alis.
Well, bahu-membahu kita pun jawabannya. Simpel sih, namun insan memang mesti berkarya karena…
You’ve got brain, stupid.
“Karya” yakni hasil olah rasa, hati, dan pikiran. Binatang punya rasa dan hati, namun gak punya pikiran. Kaprikornus apabila lo gak berkarya sama aja lo dengan binatang.
Harsh, eh? Tapi itu faktanya. Eksistensi seorang insan diputuskan oleh karyanya.
Kalau kata Rene Descartes, “I think, therefore I am.”
Kalau kata kita sih, “I create, therefore I am.”

Related : Kenapa Mesti Berkarya?

0 Komentar untuk "Kenapa Mesti Berkarya?"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)