Kisah Keteladanan Sopir Angkot Pensiunan Tentara Nasional Indonesia Ini Sungguh Pantas Untuk Dicontoh
Sesungguhnya Allah akan menguji insan dengan banyak sekali kelemahan dan cemas akan rezeki untuk mengenali siapa pun hamba-Nya yang akan bersyukur dan tetap bersabar akan ketentuan-Nya.
Seperti itulah yang dialami seorang pensiunan Tentara Nasional Indonesia berjulukan Yusuf Supriyatna. Di umurnya yang telah 72 tahun, ia masih berupaya berikhtiar mencari nafkah dengan menjadi sopir angkot.
Kisah keteladannya pun tertulis dengan terang dalam suatu akun Facebook milik Meirna Nurdini Thomas. Tak cuma semangatnya yang layak dicontoh, tetapi sikapnya pun menuai pujian.
“Pengemudi tua, umurnya niscaya lebih dari 70 tahun, tersenyum dan pribadi melaksanakan kendaraannya, pelan, tidak tergesa dengan pentofel hitam berkaos kaki rapi,” tulis akun tersebut.
Keteladannya dalam menerapkan nilai agama dimulai ketika Meirna duduk di depan bareng Pak Yusuf. Nampak ketika itu seseorang memasarkan paksa air minum botolan terhadap sang sopir angkot, walaupun gotong royong ia tidak membutuhkan. Dengan keterpaksaan, Pak Yusuf tetap mengeluarkan duit air minum tersebut.
Namun bukannya ia minum, justru sopir angkot jurusan Gedebage-Cibeureum ini menyimpannya ke dalam laci sambil berkata, “Air ini tidak saya minum, Neng. Haram lantaran bukan dari hasil perdagangan atas janji tetapi pemaksaan. Filosofi perdagangan merupakan si pembeli memerlukan dan pedagang memiliki barang yang kita butuhkan. Ini, saya tidak butuh, lantaran saya bawa minum dari rumah. Ini namanya jual paksa tetapi ya bapak mah nrimo aja, lantaran rezeki bapak telah dikelola oleh Allah, tidak akan menyusut lantaran itu,”
Keteladanan yang lain yang menghasilkan Meirna takjub merupakan ketika seorang anak kecil memamerkan biaya yang tidak cocok tarif angkot tersebut. Ia cuma memamerkan dua buah koin 500 rupiah untuk perjalanan yang tidak mengecewakan jauh.
Dengan sedikit gemas, Meirna yang berada di samping Pak Yusuf menjajal menghibur pensiunan Tentara Nasional Indonesia tersebut.
“Dasar anak-anak, dimaklum ya Pak.”
Namun balasan sang sopir angkot sungguh mengagetkan dan mesti disadari setiap orang tua.
“Anak itu tidak salah Neng. Namanya belum dewasa tergantung bagaimana pedoman orangtuanya. Tidak apa-apa, kan rezeki bapak mah telah dikelola oleh Allah,” tuturnya.
Ia juga menyertakan bahwa setiap insan mesti menjalani hidup dengan nrimo dan sabar serta mesti percaya terhadap Sang Pencipta melalui ibadah dengan ikhlas.
“Bapak tidak pernah mencicipi kesulitan hidup, Neng. Kuncinya salat lima waktu jangan ditinggalkan dan apabila kita ada seruan sama Allah, mintalah sesudah shalat, sesudah tahajud dan kerjakan shalat hajat, niscaya diijabah oleh Allah,” lanjutnya.
Pak Yusuf juga tidak pernah menjumlah duit hasil bisnisnya di depan lazim dan enggan untuk menyalip angkot lain. Yang cukup patut dicontoh oleh sopir angkot yang lain merupakan ia senantiasa menerima duit penumpangnya dengan tangan kanan, meski cukup susah memang kenyataannya.
“Allah telah memamerkan rezeki ke bapak dari biaya penumpang, bapak akan melakukan pekerjaan keras mengulurkan tangan kanan, alasannya merupakan apa? Allah telah memberi rezeki masa kita terimanya pakai tangan kiri, bagaimana mau berkah?” tanyanya.
Kisah Pak Yusuf pensiunan Tentara Nasional Indonesia yang menjadi sopir angkot itu pun menerima banyak kebanggaan dari banyak sekali pengguna media lazim lantaran tidak melalaikan rasa syukur terhadap Allah Ta’ala.
Baca Juga:
- Kisah Inspiratif: Inilah Gambaran Rumah Orang Terkaya Yang Sesungguhnya
- Kisah Nyata: Meski Susah, Remaja Ini Masih Ingat Untuk Bersedekah Ke Masjid
- Tolak Uang Pemberian Pembeli, Nenek Penjual Rujak Ini Tak Ingin Dikasihani Dan Dianggap Mengemis
Semoga menjadi pelajaran yang sungguh bermanfaat bagi kita semua untuk senantiasa memamerkan yang terbaik dalam hidup ini dan tetap berada dalam jalur kebaikan. Wallahu A’lam
0 Komentar untuk "Kisah Keteladanan Sopir Angkot Pensiunan Tni Ini Sangat Layak Untuk Dicontoh"