Umat muslim di Sulawesi Tengah digegerkan dengan dukungan sejumlah paket yang berisi Injil atau Injil terhadap setiap sekolah Islam secara gratis. Hal ini gres terbongkar sehabis Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menjalankan pemeriksaan ke sejumlah sekolah.
Salah satunya menyerupai SD Negeri 16 Ampana yang disangka menjadi sasaran kristenisasi. Dalam investigasinya, DDII mendapatkan paket Injil yang berisikan Kitab Perjanjian Baru + Amsal & Mazmur (bagian dari Perjanjian Lama) dan Perjanjian Baru dalam dua bahasa.
Dari kemasan paketnya diketahui bahwa Injil tersebut dikirim oleh The Gideons International yang bertempat di Jalan Sulawesi 44B Maesa Palu Sulteng. Paket yang diterima oleh salah satu guru itu pun terang menampilkan goresan pena ‘Lembaga Injil Indonesia’.
Tak cuma dikirim ke aneka macam sekolah Islam, tetapi paket itu juga masuk ke sejumlah pesantren.
“Bahkan paket Injil juga merasuki pesantren, menyerupai salah satu Pondok Pesantren di Desa Bantuga,” ucap Ustadz Marwin M selaku tim DDII, Selasa (20/9/2016).
Lembaga Katolik tersebut memang sejak 1980 sudah banyak membuatkan Injil ke sejumlah gereja. Namun sekarang justru sasarannya yakni sekolah Islam dan pesantren. Diduga mempunyai pengaruh bahwa hal tersebut ialah upaya untuk menguji ketekunan umat muslim mudah-mudahan terjadi konflik.
Sejumlah muslim juga berharap mudah-mudahan Departemen Agama secepatnya menampilkan hukuman terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja menghasilkan umat Islam menjadi kacau.
Menanggapi laporan dari DDII dan warga muslim, Kepolisian Polres Tojo Unauna (Touna) lalu menjalankan pencarian dan sukses menangkap pelaku pengirim Injil ke sejumlah sekolah Islam tersebut. Pelaku diketahui berjulukan Edison J yang ikut dalam The Gideon International.
Sementara Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulteng Abdullah Latopada menetapkan bahwa apa yang ditangani oleh Edison sudah tergolong pelanggaran terhadap undang-undang dan dapat menyebabkan pertentangan antar agama.
Untuk itu ia menghimbau mudah-mudahan penduduk muslim tidak terprovokasi oleh langkah-langkah orang luar dan tetap menjada kerukunan.
“Saya selaku Kakanwil bareng tokoh penduduk dan tokoh agama menjembatani mudah-mudahan dilema ini tidak menyebar luas. Harapannya, terhadap seluruh umat, mari kita jaga kebersamaan dan kerukunan umat beragama terutama di Kabupaten Tojo Unauna,” ucap Abdullah, sebagaimana dikutip dari portalpiyungan, Selasa (20/9/2016).
Setelah Kapolres dan sejumlah ulama menjalankan musyawarah, disepakati bahwa Edison tidak dimasukkan ke ranah hukum, tetapi ia mesti meminta maaf terhadap umat Islam secara terbuka.
Edison lalu meminta maaf terhadap umat Islam baik secara verbal maupun goresan pena dan tidak akan menjalankan perbuatan yang sama lagi.
Sumber https://www.kabarmakkah.com
Salah satunya menyerupai SD Negeri 16 Ampana yang disangka menjadi sasaran kristenisasi. Dalam investigasinya, DDII mendapatkan paket Injil yang berisikan Kitab Perjanjian Baru + Amsal & Mazmur (bagian dari Perjanjian Lama) dan Perjanjian Baru dalam dua bahasa.
Dari kemasan paketnya diketahui bahwa Injil tersebut dikirim oleh The Gideons International yang bertempat di Jalan Sulawesi 44B Maesa Palu Sulteng. Paket yang diterima oleh salah satu guru itu pun terang menampilkan goresan pena ‘Lembaga Injil Indonesia’.
Tak cuma dikirim ke aneka macam sekolah Islam, tetapi paket itu juga masuk ke sejumlah pesantren.
“Bahkan paket Injil juga merasuki pesantren, menyerupai salah satu Pondok Pesantren di Desa Bantuga,” ucap Ustadz Marwin M selaku tim DDII, Selasa (20/9/2016).
Lembaga Katolik tersebut memang sejak 1980 sudah banyak membuatkan Injil ke sejumlah gereja. Namun sekarang justru sasarannya yakni sekolah Islam dan pesantren. Diduga mempunyai pengaruh bahwa hal tersebut ialah upaya untuk menguji ketekunan umat muslim mudah-mudahan terjadi konflik.
Sejumlah muslim juga berharap mudah-mudahan Departemen Agama secepatnya menampilkan hukuman terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja menghasilkan umat Islam menjadi kacau.
Menanggapi laporan dari DDII dan warga muslim, Kepolisian Polres Tojo Unauna (Touna) lalu menjalankan pencarian dan sukses menangkap pelaku pengirim Injil ke sejumlah sekolah Islam tersebut. Pelaku diketahui berjulukan Edison J yang ikut dalam The Gideon International.
Sementara Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulteng Abdullah Latopada menetapkan bahwa apa yang ditangani oleh Edison sudah tergolong pelanggaran terhadap undang-undang dan dapat menyebabkan pertentangan antar agama.
Untuk itu ia menghimbau mudah-mudahan penduduk muslim tidak terprovokasi oleh langkah-langkah orang luar dan tetap menjada kerukunan.
“Saya selaku Kakanwil bareng tokoh penduduk dan tokoh agama menjembatani mudah-mudahan dilema ini tidak menyebar luas. Harapannya, terhadap seluruh umat, mari kita jaga kebersamaan dan kerukunan umat beragama terutama di Kabupaten Tojo Unauna,” ucap Abdullah, sebagaimana dikutip dari portalpiyungan, Selasa (20/9/2016).
Setelah Kapolres dan sejumlah ulama menjalankan musyawarah, disepakati bahwa Edison tidak dimasukkan ke ranah hukum, tetapi ia mesti meminta maaf terhadap umat Islam secara terbuka.
Edison lalu meminta maaf terhadap umat Islam baik secara verbal maupun goresan pena dan tidak akan menjalankan perbuatan yang sama lagi.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Bentuk Pemurtadan Terhadap Umat Islam Dengan Menggunakan Biskuit
0 Komentar untuk "Kirimkan Paket Berisi Alkitab Ke Setiap Sekolah Islam, Lelaki Ini Pribadi Ditangkap Kepolisian"