Dalam beberapa hari terakhir ini di kota Makkah timbul suatu isu tentang kerja keras penipuan dengan mengaku-aku minta bantuan untuk rakyat Palestina. Kisahnya ada seorang jamaah haji lelaki asal Jawa Tengah yang tiba-tiba dihadiri seseorang wanita paruh baya yang tiba-tiba saja memepet tubuhnya saat hendak memasuki halaman Masjidil Haram.
Tindakan wanita yang mengaku orang Palestina yang sedang ‘terdampar’ di Makkah kian terlihat mencurigakan saat jamaah haji itu menyadari tas pinggangnya sudah terbuka.
Untung saja jamaah ini pun ‘panjang akal’ ia eksklusif berteriak menyampaikan dirinya selaku seorang polisi yang mengamankan jamaah haji asal Indonesia. Setelah diteriakkan begitu, wanita yang mengaku asal Palestina eksklusif lari terbirit-birit.
'Saya teriak saya ini polisi Indonesia,' kata jamaah haji itu menyerupai ditulis media setempat.
Bagi mereka yang pernah pergi ke Makkah dalam kurun beberapa bulan terakhir memang sering mendapati sikap abnormal dari beberapa orang yang tak dikenal. Dengan alasan sedang terdampar dan kekurangan uang, mereka tanpa busuk basi eksklusif meminta bantuan dari setiap orang yang ditemuinya. Sebenarnya praktik ini memang sudah kerap terjadi dari dulu, namun yang terakhir terasa khusus lantaran mengaku mereka tiba dari Palestina.
Ini terperinci menjadi tanda tanya besar, Mereka mencegat jamaah haji yang akan masuk ke halaman Masjidil Haram. Pada permulaan Mei lalu, misalnya, di lorong jalanan yang tiba dari arah Misfalah menuju pintu utama Masjidl Haram, senantiasa saja ada seorang jamaah yang mendekati jamaah lain untuk meminta sumbangan. Dan yang terasa agak ganjil lebih banyak didominasi mereka yaitu perempuan.
Nah, wanita ini tanpa sungkan mendekati jamaah lelaki yang tengah berlangsung menuj Masjidil Haram. Ini memang terperinci terlihat aneh, alasannya yaitu jarang sekali ada jamaah umroh (juga tergolong jamaah haji) wanita atau mukimin Makkah, atau wanita warga Saudi Arabia yang berani mendekati sosok orang lain yang bukan mahram.
Ketika mendekat, umumnya mereka mengucapkan salam. Setelah itu ia kemudian mempertanyakan apakah orang yang ditemuinya sanggup berbahasa Inggris. Kalau dijawab bisa, maka ia kemudian bercerita panjang lebar soal penderitaan rakyat Palestina. Di tamat obrolan ia kemudian bercerita soal kondisi dirinya yang sekarang tidak mempunyai apa-apa.
'Paspor saya hilang, Saya kekurangan uang. Tolonglah saya, berilah sedekah. Saya mesti secepatnya pulang ke Palestina biar sanggup kembali ke keluarga saya,' pinta mereka.
Memang saat diberi sekeda dua real, mereka tak ada yang protes atau memaksa,kecuali permasalahan terakhir yang hingga membuka tas pinggang. Bahkan, kalau didiamkan saja mereka tak berani berbuat apa-apa, paling cuma ngomel-ngomel dan menghujat dengan perkataan: bakhil! ...bakhil!.
Biasanya juga di ekspresi dominan haji menyerupai ini bencana menyerupai ini kian banyak. Tak cuma orang yang mengaku tiba dari Palestina, beberapa orang dari negara lain menyerupai Afrika, Mesir, Bangladesh, hingga Pakistan banyak yang bertingkah menyerupai orang Palestina itu.
Maka jangan terkejut – dan tetaplah waspada— saat berada di Makkah tiba-tiba ada orang asing mendekati anda dan kemudian mengajak berincang-bincang dengan ramah yang tak wajar. Sebab, pada lazimnya ujung-ujungnya mereka meminta bantuan atau sedekah. Ini masih mending kalau cuma meminta sedekah sekedarnya, alasannya yaitu kalau tak berhati-hati duit atau benda bermanfaat yang ada di tas baik itu tas pinggang atau selempang sanggup raib tak berbekas.
Akhirnya bersikaplah hati-hati! Dan salah satu kawasan yang mesti diwaspadai para jamaah haji atau umroh itu yaitu kawasan penukaran uang. Biasanya di situ telah menanti orang-orang yang tak dimengerti meminta bantuan atau juga menanti kelengahan jamaah. Sebab,sudah banyak permasalahan orang kehilangan terlalu banyak orang saat hendak atau sehabis bertransaksi di sekeliling gerai penukaran uang.
Sumber https://www.kabarmakkah.com
Tindakan wanita yang mengaku orang Palestina yang sedang ‘terdampar’ di Makkah kian terlihat mencurigakan saat jamaah haji itu menyadari tas pinggangnya sudah terbuka.
Untung saja jamaah ini pun ‘panjang akal’ ia eksklusif berteriak menyampaikan dirinya selaku seorang polisi yang mengamankan jamaah haji asal Indonesia. Setelah diteriakkan begitu, wanita yang mengaku asal Palestina eksklusif lari terbirit-birit.
'Saya teriak saya ini polisi Indonesia,' kata jamaah haji itu menyerupai ditulis media setempat.
Bagi mereka yang pernah pergi ke Makkah dalam kurun beberapa bulan terakhir memang sering mendapati sikap abnormal dari beberapa orang yang tak dikenal. Dengan alasan sedang terdampar dan kekurangan uang, mereka tanpa busuk basi eksklusif meminta bantuan dari setiap orang yang ditemuinya. Sebenarnya praktik ini memang sudah kerap terjadi dari dulu, namun yang terakhir terasa khusus lantaran mengaku mereka tiba dari Palestina.
Ini terperinci menjadi tanda tanya besar, Mereka mencegat jamaah haji yang akan masuk ke halaman Masjidil Haram. Pada permulaan Mei lalu, misalnya, di lorong jalanan yang tiba dari arah Misfalah menuju pintu utama Masjidl Haram, senantiasa saja ada seorang jamaah yang mendekati jamaah lain untuk meminta sumbangan. Dan yang terasa agak ganjil lebih banyak didominasi mereka yaitu perempuan.
Nah, wanita ini tanpa sungkan mendekati jamaah lelaki yang tengah berlangsung menuj Masjidil Haram. Ini memang terperinci terlihat aneh, alasannya yaitu jarang sekali ada jamaah umroh (juga tergolong jamaah haji) wanita atau mukimin Makkah, atau wanita warga Saudi Arabia yang berani mendekati sosok orang lain yang bukan mahram.
Ketika mendekat, umumnya mereka mengucapkan salam. Setelah itu ia kemudian mempertanyakan apakah orang yang ditemuinya sanggup berbahasa Inggris. Kalau dijawab bisa, maka ia kemudian bercerita panjang lebar soal penderitaan rakyat Palestina. Di tamat obrolan ia kemudian bercerita soal kondisi dirinya yang sekarang tidak mempunyai apa-apa.
'Paspor saya hilang, Saya kekurangan uang. Tolonglah saya, berilah sedekah. Saya mesti secepatnya pulang ke Palestina biar sanggup kembali ke keluarga saya,' pinta mereka.
Memang saat diberi sekeda dua real, mereka tak ada yang protes atau memaksa,kecuali permasalahan terakhir yang hingga membuka tas pinggang. Bahkan, kalau didiamkan saja mereka tak berani berbuat apa-apa, paling cuma ngomel-ngomel dan menghujat dengan perkataan: bakhil! ...bakhil!.
Biasanya juga di ekspresi dominan haji menyerupai ini bencana menyerupai ini kian banyak. Tak cuma orang yang mengaku tiba dari Palestina, beberapa orang dari negara lain menyerupai Afrika, Mesir, Bangladesh, hingga Pakistan banyak yang bertingkah menyerupai orang Palestina itu.
Maka jangan terkejut – dan tetaplah waspada— saat berada di Makkah tiba-tiba ada orang asing mendekati anda dan kemudian mengajak berincang-bincang dengan ramah yang tak wajar. Sebab, pada lazimnya ujung-ujungnya mereka meminta bantuan atau sedekah. Ini masih mending kalau cuma meminta sedekah sekedarnya, alasannya yaitu kalau tak berhati-hati duit atau benda bermanfaat yang ada di tas baik itu tas pinggang atau selempang sanggup raib tak berbekas.
Akhirnya bersikaplah hati-hati! Dan salah satu kawasan yang mesti diwaspadai para jamaah haji atau umroh itu yaitu kawasan penukaran uang. Biasanya di situ telah menanti orang-orang yang tak dimengerti meminta bantuan atau juga menanti kelengahan jamaah. Sebab,sudah banyak permasalahan orang kehilangan terlalu banyak orang saat hendak atau sehabis bertransaksi di sekeliling gerai penukaran uang.
Sumber https://www.kabarmakkah.com
0 Komentar untuk "Menjual Kesengsaraan Rakyat Palestina Di Makkah"