Kalimat mencar ilmu sambil bermain atau bermain sambil mencar ilmu yakni kalimat yang telah sungguh sering kita dengar, pada tingkat pendidikan di Taman Kanak-kanak (Taman Kanak Kanak) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Memang intinya belum dewasa seusia Taman Kanak-kanak dan PAUD dihentikan dijejali dengan beban mencar ilmu yang melebihi kapasitas mereka. Perlu teknik-teknik khusus sehingga proses mencar ilmu bagi mereka menyenangkan. Nah, untuk tujuan ini, pembelajaran dilaksanakan sembari bermain.
Bagi belum dewasa kecil yang masih duduk di Taman Kanak-kanak atau PAUD, bermain yakni hak mereka yang sungguh penting untuk dipenuhi. Melalui proses bermain maka kemajuan fisik, kognitif, sosial dan emosional serta spiritual mereka akan berjalan dengan baik. Itulah sebabnya di saat duduk di dingklik Taman Kanak-kanak atau PAUD belum dewasa tidak diajarkan bahan pelajaran (konten) sebagaimana belum dewasa yang lebih besar. Pada masa ini, mereka disediakan untuk meningkat dengan baik kesanggupan motoriknya, sosio-emosional dan spiritualnya sampai kognitifnya biar nantinya pada jenjang berikutnya (Sekolah Dasar) telah bisa menemukan pelajaran dengan baik.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak dan PAUD lebih selaku kegiatan bermain sehingga mereka nantinya dengan secara tidak eksklusif membuatkan perilaku yang bagus demikian juga untuk logika dan moral atau sopan santun. Kegiatan bermain dan mencar ilmu haruslah menghasilkan mereka aktif menggunakan anggota-anggota tubuh, menggerakkannya sehingga kemajuan fisik dan mental sanggup berjalan secara sepadan sesuai potensinya.
Kegiatan bermain di dingklik Taman Kanak-kanak dan PAUD sanggup dilaksanakan dengan orang lain (guru dan teman-teman), aktif, mengeksplorasi hal-hal gres yang mungkin belum pernah mereka laksanakan sebelumnya, mengatakan pada diri sendiri, berkomunikasi dengan orang lain, menantang secara fisik dan mental (kognitif), diberikan teladan bagaimana melakukan atau melaksanakan sesuatu apalagi dahulu, berlatih untuk mengulang-ulang sebuah keterampilan, dan tentunya bergembira dan bersenang-senang.
Dengan kegiatan bermain ini belum dewasa juga akan merasa disayangi, membangun keyakinan dirinya, mencicipi kesenangan, kebahagiaan dan rasa aman, peduli dengan orang lain dan lingkungannya, dan membuatkan sel-sel syaraf di otaknya.
Baca Juga:
Beberapa Pilihan Permainan Saat Anak Belajar Berpuasa
Aneka Game Mendukung Gaya Belajar Siswa
Tips Mengajar Anak Membaca
Ayo Menggambar Tikus dengan Sidik Jari
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
 |
| belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar? |
Bagi belum dewasa kecil yang masih duduk di Taman Kanak-kanak atau PAUD, bermain yakni hak mereka yang sungguh penting untuk dipenuhi. Melalui proses bermain maka kemajuan fisik, kognitif, sosial dan emosional serta spiritual mereka akan berjalan dengan baik. Itulah sebabnya di saat duduk di dingklik Taman Kanak-kanak atau PAUD belum dewasa tidak diajarkan bahan pelajaran (konten) sebagaimana belum dewasa yang lebih besar. Pada masa ini, mereka disediakan untuk meningkat dengan baik kesanggupan motoriknya, sosio-emosional dan spiritualnya sampai kognitifnya biar nantinya pada jenjang berikutnya (Sekolah Dasar) telah bisa menemukan pelajaran dengan baik.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak dan PAUD lebih selaku kegiatan bermain sehingga mereka nantinya dengan secara tidak eksklusif membuatkan perilaku yang bagus demikian juga untuk logika dan moral atau sopan santun. Kegiatan bermain dan mencar ilmu haruslah menghasilkan mereka aktif menggunakan anggota-anggota tubuh, menggerakkannya sehingga kemajuan fisik dan mental sanggup berjalan secara sepadan sesuai potensinya.
Kegiatan bermain di dingklik Taman Kanak-kanak dan PAUD sanggup dilaksanakan dengan orang lain (guru dan teman-teman), aktif, mengeksplorasi hal-hal gres yang mungkin belum pernah mereka laksanakan sebelumnya, mengatakan pada diri sendiri, berkomunikasi dengan orang lain, menantang secara fisik dan mental (kognitif), diberikan teladan bagaimana melakukan atau melaksanakan sesuatu apalagi dahulu, berlatih untuk mengulang-ulang sebuah keterampilan, dan tentunya bergembira dan bersenang-senang.
Dengan kegiatan bermain ini belum dewasa juga akan merasa disayangi, membangun keyakinan dirinya, mencicipi kesenangan, kebahagiaan dan rasa aman, peduli dengan orang lain dan lingkungannya, dan membuatkan sel-sel syaraf di otaknya.
Baca Juga:
Beberapa Pilihan Permainan Saat Anak Belajar Berpuasa
Aneka Game Mendukung Gaya Belajar Siswa
Tips Mengajar Anak Membaca
Ayo Menggambar Tikus dengan Sidik Jari
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
0 Komentar untuk "Prinsip Menuntut Ilmu Sambil Bermain Untuk Tk Dan Paud"