Dalam suatu hadits riwayat Imam Thabrani dari Ummu Salamah radhiyallahu anhu, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah wacana bidadari-bidadari yang bermata jeli.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seumpama sayap burung nasar.”
Aku berkata lagi, “Jelaskanlah terhadap ku wacana firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik'” (QS Al-Waqi’ah [56]: 23).
Beliau menjawab, “Kebeningannya seumpama kebeningan mutiara di kedalamanan samudera, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”
Aku berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Didalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik'” (QS Al-Rahman [55]: 70).
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan parasnya manis jelita.”
Aku berkata lagi, “Jelakanlah kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka merupakan telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.'” (QS Al-Shaffat [37]: 49).
Beliau menjawab, “Kelembutannya seumpama kelembutan kulit yang ada dibagian dalam telur dan terlindung kulit telur bab luar, atau yang lazim disebut putih telur.”
Aku berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya'” (QS Al-Waqi’ah [56]: 37).
Beliau menjawab, “Mereka merupakan wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam kondisi rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka telah tahu, kemudian Dia memicu mereka selaku wanita-wanita gadis, sarat cinta, bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.”
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, manakala yang lebih utama, perempuan dunia atau bidadari yang bermata jeli?” Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama dari pada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seumpama keistimewaan apa yang terlihat ketimbang apa yang tidak tampak.” Saya bertanya, “Karena apa perempuan dunia lebih utama dari pada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka terhadap Allah. Allah menaruh cahaya diwajah mereka, badan mereka merupakan kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasaannya kekuning-kuningan, sanggul nya mutiara dan sisirnya yang dibikin dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup akan abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami senantiasa mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang mempunyai kami dan kami memilikinya.'”
Sungguh mengagumkan apa yang disampaikan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada hadits diatas. Ternyata, Wanita Sholehah Kedudukannya Lebih Tinggi Dari Bidadari Surga.
Tentu saja makna dari ungkapan Wanita Sholehah amatlah luas. Tidak saja menyangkut ibadah dan ketaatannya terhadap Allah dan Rasul-Nya, tapi juga memuliakan suami dan sesamanya.
Ia senantiasa mempertahankan kehormatannya, sabar dalam menghadapi cobaan kehidupan, bertutur kata baik terhadap siapa saja, menghormati tetangganya, sayang terhadap anak-anaknya, amanah terhadap titipan suami yang dibebankan kepadanya, suka memaafkan, bisa mempertahankan kemuliaan dan harga dirinya, rendah hati, dermawan, serta kebaikan lain dalam dirinya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Pendek kata, ia menerapkan Islam secara kaffah dalam hidupnya. Inilah hakikat perempuan yang lebih mengagumkan dari bidadari surga.
Wallahu A'lam. Sumber https://www.kabarmakkah.com
“Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah wacana bidadari-bidadari yang bermata jeli.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seumpama sayap burung nasar.”
Aku berkata lagi, “Jelaskanlah terhadap ku wacana firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik'” (QS Al-Waqi’ah [56]: 23).
Beliau menjawab, “Kebeningannya seumpama kebeningan mutiara di kedalamanan samudera, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”
Aku berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Didalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik'” (QS Al-Rahman [55]: 70).
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan parasnya manis jelita.”
Aku berkata lagi, “Jelakanlah kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka merupakan telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.'” (QS Al-Shaffat [37]: 49).
Beliau menjawab, “Kelembutannya seumpama kelembutan kulit yang ada dibagian dalam telur dan terlindung kulit telur bab luar, atau yang lazim disebut putih telur.”
Aku berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya'” (QS Al-Waqi’ah [56]: 37).
Beliau menjawab, “Mereka merupakan wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam kondisi rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka telah tahu, kemudian Dia memicu mereka selaku wanita-wanita gadis, sarat cinta, bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.”
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, manakala yang lebih utama, perempuan dunia atau bidadari yang bermata jeli?” Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama dari pada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seumpama keistimewaan apa yang terlihat ketimbang apa yang tidak tampak.” Saya bertanya, “Karena apa perempuan dunia lebih utama dari pada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka terhadap Allah. Allah menaruh cahaya diwajah mereka, badan mereka merupakan kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasaannya kekuning-kuningan, sanggul nya mutiara dan sisirnya yang dibikin dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup akan abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami senantiasa mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang mempunyai kami dan kami memilikinya.'”
Sungguh mengagumkan apa yang disampaikan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada hadits diatas. Ternyata, Wanita Sholehah Kedudukannya Lebih Tinggi Dari Bidadari Surga.
Tentu saja makna dari ungkapan Wanita Sholehah amatlah luas. Tidak saja menyangkut ibadah dan ketaatannya terhadap Allah dan Rasul-Nya, tapi juga memuliakan suami dan sesamanya.
Ia senantiasa mempertahankan kehormatannya, sabar dalam menghadapi cobaan kehidupan, bertutur kata baik terhadap siapa saja, menghormati tetangganya, sayang terhadap anak-anaknya, amanah terhadap titipan suami yang dibebankan kepadanya, suka memaafkan, bisa mempertahankan kemuliaan dan harga dirinya, rendah hati, dermawan, serta kebaikan lain dalam dirinya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Pendek kata, ia menerapkan Islam secara kaffah dalam hidupnya. Inilah hakikat perempuan yang lebih mengagumkan dari bidadari surga.
Wallahu A'lam. Sumber https://www.kabarmakkah.com
0 Komentar untuk "Wanita Sholehah Kedudukannya Lebih Tinggi Dari Bidadari Surga"