Hati ialah kepingan yang paling mulia dan memiliki kedudukan paling agung di dalam tubuh manusia. Ibarat raja, hati menjadi tolok ukur kebaikan amalan yang dijalankan oleh tubuh. Jika baik amalan hati, maka oke semua amalan lainnya.
Akan tetapi, tidak semua insan sanggup mempertahankan mutu hatinya. Sebab ada banyak hal yang ternyata sanggup memicu hati orang tersebut tidak bersih, dan keras. Akibatnya yaitu mereka menjadi orang-orang yang menyibukkan untuk menerima hidayah dan segala macam
kebaikan.
Selain itu, kerasnya hati juga sanggup menghadirkan imbas jelek terhadap kehidupannya di dunia. Oleh alasannya itu, selaku seorang muslim kita mesti mengenali permasalahan yang memicu kerasnya hati. Apa saja? Berikut info selengkapnya.
1. Banyak Tertawa atau Tertawa Tanpa Sebab
Hal pertama yang sanggup menghasilkan hati menjadi keras yaitu terlampau banyak tertawa ataupun tertawa tanpa sebab. Adapun tertawa yang dihentikan di dalam Islam dan menghasilkan hati menjadi keras yaitu Qahqahah atau disebut juga dengan tertawa ala setan. Tertawa yang demikian ini ialah tawa yang melampaui dari kebiasaan dan dibarengi dengan memukul-mukul diri. Raulullah Saw melarang banyak tertawa, sebagaimana dalam suatu hadis :
“Sedikitkanlah tertawa, lantaran banyak tertawa akan mematikan hati.: [ Shahih adabul mufrad : 252 ]
Sementara itu, Rasulullah sendiri memiliki kebiasan tersenyum bukan tertawa. Memperbanyak senyum ialah amalan yang ditugaskan oleh agama. Bahkan senyuman seseorang terhadap saudaranya dinilai selaku sedekah. Rasulullah SAW bersabda:
“Senyummu pada saudaramu yaitu shdaqah [ HR. Ahmad ].”
Selain itu, Rasulullah SAW juga memperbanyak untuk menangis terhadap Allah Ta’ala. Kebiasaan dia ini juga dibarengi oleh para khulafa’ ar rasyidun dan para kawan lainnya. Beliau bersabda dalam suatu hadist ;
“Dan demi jiwaku yang ada ditangan-Nya, seandainya kalian mengenali apa yang saya pahami kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” [ Adabul mufrad 254 ]
2. Makan Ketika Belum Lapar atau Banyak Makan
Hal kedua yang sanggup menjadi penyebab kerasnya hati yaitu makan saat belum lapar atau terlampau banyak makan. Ketika seseorang banyak makan, maka orang tersebut telah mengikuti hawa nafsu perutnya.
Selain sanggup menghasilkan hati menjadi keras, makan terlampau banyak juga sanggup menghasilkan orang itu menjadi malas, berat tubuh tidak ideal, dan mudah terjangkit penyakit. Lebih dari itu, ternyata orang yang banyak makan juga akan sukar untuk berpikir. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada wadah paling jelek yang diisi insan selain perutnya, cukuplah seorang anak Adam makan beberapa suap masakan saja yang sanggup mengokohkan tulang punggungnya. Jika memang ia mesti mengisi perutnya maka hendaknya ia mem-berikan sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya”. { HR. At-Tirmidzi}
3. Bicara Tanpa Keperluan atau Bicara Berlebihan
Berbicara tanpa kebutuhan atau mengatakan berlebihan ternyata juga sanggup memicu kerasnya hati. Hal tersebut sanggup terjadi lantaran pengecap ialah salah satu perwakilan dari bunyi hati. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan lurus kepercayaan seorang hamba sampai lurus hatinya. Dan tidak akan lurus hatinya sampai lurus lisannya.” [ HR. Ahmad ].
Itulah yang memicu Rasulullah memerintahkan umatnua untuk berkata yang bagus atau lebih baik untuk diam. Sebagaimana sabda dia yang artinya:
“Barangsiapa yang berimana terhadap Allah dan hari kiamat, hendaklah dia berkata benar atau diam,” [HR. Al-Bukhari}
4. Banyak Dosa dan Maksiat
Hal keempat yang menjadi penyebab kerasnya hati yaitu lantaran banyaknya dosa dan maksiat yang dijalankan oleh orang tersebut. Baik dosa besar ataupun dosa kecil, ternyata keduanya sungguh kokoh negatif terhadap hati manusia. Allah SWT berfirman:
“Sekali-kali tidak (demikian), bahwasanya apa yang senantiasa mereka usahakan itu menutupi hati mereka,” (QS. Al Muthoffifin: 14).
Makna ayat di atas dijelaskan dalam hadits berikut:
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya suatu titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka disertakan titik hitam tersebut sampai menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan ‘ar raan’ yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), bahwasanya apa yang senantiasa mereka usahakan itu menutupi hati mereka’,”(HR Tirmidzi).
5. Teman yang Buruk
Hal terakhir yang memicu kerasnya hati tenyata yaitu sobat yang buruk. Sebagian ulama salaf berkata, “Kerasnya hati lantaran empat hal: melampui batas; makan, tidur, bicara, pergaulan.” Allah SWT berfirman:
“Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: ‘Aduhai kiranya (dulu) Aku mengambil jalan tolong-menolong Rasul.’ Kecelakaan besarlah bagiKu; kiranya Aku (dulu) tidak memunculkan sifulan itu sobat akrab(ku). Sesungguhnya dia Telah menyesatkan Aku dari Al Alquran saat QS Al Alquran itu Telah tiba kepadaku. dan yaitu syaitan itu tidak mau membantu manusia,”(Al-Furqan: 27-29).
Tenyata, pergaulan bareng sobat itu sungguh kokoh terhadap hati seseorang. Bergaul dengan orang yang bagus akan menghasilkan seseorang juga sanggup menjadi baik dan sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang itu tergantung terhadap agama sobat dekatnya. Maka hendaklah seseorang menyaksikan siapa yang dijadikan sobat dekatnya,” (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud, dihasankan oleh Al-Albani).
Itulah lima penyebab yang sanggup menghasilkan kerasnya hati. Pengaruh kerasnya hati ini sangatlah besar, lantaran sanggup menghasilkan sukar untuk menangis dan hilangnya perasaan takut terhadap Allah SWT. Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita menyingkir dari perkara-perkara di atas biar Allah senantiasa memamerkan kebaikan bagi kehidupan kita.
Akan tetapi, tidak semua insan sanggup mempertahankan mutu hatinya. Sebab ada banyak hal yang ternyata sanggup memicu hati orang tersebut tidak bersih, dan keras. Akibatnya yaitu mereka menjadi orang-orang yang menyibukkan untuk menerima hidayah dan segala macam
kebaikan.
Selain itu, kerasnya hati juga sanggup menghadirkan imbas jelek terhadap kehidupannya di dunia. Oleh alasannya itu, selaku seorang muslim kita mesti mengenali permasalahan yang memicu kerasnya hati. Apa saja? Berikut info selengkapnya.
1. Banyak Tertawa atau Tertawa Tanpa Sebab
Hal pertama yang sanggup menghasilkan hati menjadi keras yaitu terlampau banyak tertawa ataupun tertawa tanpa sebab. Adapun tertawa yang dihentikan di dalam Islam dan menghasilkan hati menjadi keras yaitu Qahqahah atau disebut juga dengan tertawa ala setan. Tertawa yang demikian ini ialah tawa yang melampaui dari kebiasaan dan dibarengi dengan memukul-mukul diri. Raulullah Saw melarang banyak tertawa, sebagaimana dalam suatu hadis :
“Sedikitkanlah tertawa, lantaran banyak tertawa akan mematikan hati.: [ Shahih adabul mufrad : 252 ]
Sementara itu, Rasulullah sendiri memiliki kebiasan tersenyum bukan tertawa. Memperbanyak senyum ialah amalan yang ditugaskan oleh agama. Bahkan senyuman seseorang terhadap saudaranya dinilai selaku sedekah. Rasulullah SAW bersabda:
“Senyummu pada saudaramu yaitu shdaqah [ HR. Ahmad ].”
Selain itu, Rasulullah SAW juga memperbanyak untuk menangis terhadap Allah Ta’ala. Kebiasaan dia ini juga dibarengi oleh para khulafa’ ar rasyidun dan para kawan lainnya. Beliau bersabda dalam suatu hadist ;
“Dan demi jiwaku yang ada ditangan-Nya, seandainya kalian mengenali apa yang saya pahami kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” [ Adabul mufrad 254 ]
2. Makan Ketika Belum Lapar atau Banyak Makan
Hal kedua yang sanggup menjadi penyebab kerasnya hati yaitu makan saat belum lapar atau terlampau banyak makan. Ketika seseorang banyak makan, maka orang tersebut telah mengikuti hawa nafsu perutnya.
Selain sanggup menghasilkan hati menjadi keras, makan terlampau banyak juga sanggup menghasilkan orang itu menjadi malas, berat tubuh tidak ideal, dan mudah terjangkit penyakit. Lebih dari itu, ternyata orang yang banyak makan juga akan sukar untuk berpikir. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada wadah paling jelek yang diisi insan selain perutnya, cukuplah seorang anak Adam makan beberapa suap masakan saja yang sanggup mengokohkan tulang punggungnya. Jika memang ia mesti mengisi perutnya maka hendaknya ia mem-berikan sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya”. { HR. At-Tirmidzi}
3. Bicara Tanpa Keperluan atau Bicara Berlebihan
Berbicara tanpa kebutuhan atau mengatakan berlebihan ternyata juga sanggup memicu kerasnya hati. Hal tersebut sanggup terjadi lantaran pengecap ialah salah satu perwakilan dari bunyi hati. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan lurus kepercayaan seorang hamba sampai lurus hatinya. Dan tidak akan lurus hatinya sampai lurus lisannya.” [ HR. Ahmad ].
Itulah yang memicu Rasulullah memerintahkan umatnua untuk berkata yang bagus atau lebih baik untuk diam. Sebagaimana sabda dia yang artinya:
“Barangsiapa yang berimana terhadap Allah dan hari kiamat, hendaklah dia berkata benar atau diam,” [HR. Al-Bukhari}
4. Banyak Dosa dan Maksiat
Hal keempat yang menjadi penyebab kerasnya hati yaitu lantaran banyaknya dosa dan maksiat yang dijalankan oleh orang tersebut. Baik dosa besar ataupun dosa kecil, ternyata keduanya sungguh kokoh negatif terhadap hati manusia. Allah SWT berfirman:
“Sekali-kali tidak (demikian), bahwasanya apa yang senantiasa mereka usahakan itu menutupi hati mereka,” (QS. Al Muthoffifin: 14).
Makna ayat di atas dijelaskan dalam hadits berikut:
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya suatu titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka disertakan titik hitam tersebut sampai menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan ‘ar raan’ yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), bahwasanya apa yang senantiasa mereka usahakan itu menutupi hati mereka’,”(HR Tirmidzi).
5. Teman yang Buruk
Hal terakhir yang memicu kerasnya hati tenyata yaitu sobat yang buruk. Sebagian ulama salaf berkata, “Kerasnya hati lantaran empat hal: melampui batas; makan, tidur, bicara, pergaulan.” Allah SWT berfirman:
“Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: ‘Aduhai kiranya (dulu) Aku mengambil jalan tolong-menolong Rasul.’ Kecelakaan besarlah bagiKu; kiranya Aku (dulu) tidak memunculkan sifulan itu sobat akrab(ku). Sesungguhnya dia Telah menyesatkan Aku dari Al Alquran saat QS Al Alquran itu Telah tiba kepadaku. dan yaitu syaitan itu tidak mau membantu manusia,”(Al-Furqan: 27-29).
Tenyata, pergaulan bareng sobat itu sungguh kokoh terhadap hati seseorang. Bergaul dengan orang yang bagus akan menghasilkan seseorang juga sanggup menjadi baik dan sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang itu tergantung terhadap agama sobat dekatnya. Maka hendaklah seseorang menyaksikan siapa yang dijadikan sobat dekatnya,” (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud, dihasankan oleh Al-Albani).
Itulah lima penyebab yang sanggup menghasilkan kerasnya hati. Pengaruh kerasnya hati ini sangatlah besar, lantaran sanggup menghasilkan sukar untuk menangis dan hilangnya perasaan takut terhadap Allah SWT. Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita menyingkir dari perkara-perkara di atas biar Allah senantiasa memamerkan kebaikan bagi kehidupan kita.
0 Komentar untuk "Hindari Lima Hal Penyebab Kerasnya Hati"