Langkah-Langkah Versi Pembelajaran Inkuiri

Sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya bahwa pembelajaran berbasis inkuiri sungguh diusulkan untuk diimplementasikan dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Pembelajaran berbasis inkuiri sungguh elok untuk menyebarkan kesanggupan kognitif (berpikir) siswa. Selain itu pembelajaran berbasis inkuiri ini tidak semata berorientasi pada hasil pembelajaran semata, namun juga menginginkan proses pembelajaran yang bermutu. Untuk mengimplementasikan pembelajaran berbasis inkuiri ini guru sanggup menerapkan tindakan yang sudah dikembangkan oleh para andal dan praktisi pendidikan dalam bentuk versi pembelajaran inkuiri.

Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

Terdapat beberapa definisi wacana versi pembelajaran inkuiri. Akan tetapi, secara lazim sanggup dirumuskan secara sederhana selaku berikut: Model pembelajaran inkuiri merupakan versi pembelajaran yang mengajarkan siswa berpikir lewat proses merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, menghimpun informasi, untuk kemudian menguji hipotesis yang diajukan untuk sanggup ditarik sebuah kesimpulan.

langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri

Langkah-Langkah dalam Model Pembelajaran Inkuiri

Selama melakukan pembelajaran berbasis inkuiri, guru sanggup menerapkan tindakan berikut selaku bentuk versi pembelajaran yang disebut versi pembelajaran inkuiri.

Langkah 1. Orientasi terhadap Masalah

Beragam cara dan kombinasi sanggup dilaksanakan guru biar sanggup mengorientasikan siswa terhadap sebuah permasalahan. Seringkali siswa tidak menyadari pada sebuah kondisi atau fenomena sesungguhnya terdapat sebuah permasalahan, atau sesuatu yang sanggup dijadikan pertanyaan untuk dipelajari secara lebih mendalam. Untuk mengorientasikan siswa terhadap duduk kendala ini, guru mesti memiliki kreativitas sehingga stimulus atau rangsangan yang diberikan sungguh-sungguh memukau bagi siswa. Rasa ingin tahu akan sebuah hal akan membimbing siswa terhadap sebuah permasalahan untuk dipelajari tolong-menolong di kelas atau kelompoknya.

Langkah 2. Merumuskan Masalah

Ketika rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh guru melakukan pekerjaan dengan baik, maka dalam pemikiran siswa akan timbul pertanyaan-pertanyaan dan permasalahan-permasalahan yang hendak menjadi basis dan tujuan pembelajaran tersebut. Jika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa belum menyanggupi kesempatan guru, maka gurupun sanggup menampilkan pertanyaan-pertanyaan yang hendak mengarahkan siswa pada "pertanyaan besar dan penting" yang semestinya menjadi tujuan pembelajaran itu. Memang tidaklah mudah bagi siswa untuk merumuskan permasalahan secara baik kalau mereka belum sudah biasa dan terlatih. Tetapi, memang seharusnyalah guru berupaya menghasilkan mereka untuk memiliki kesanggupan ini. Kemampuan merumuskan duduk kendala dalam pembelajaran inkuiri sungguh penting selaku titik permulaan pembelajaran siswa. Pertanyaan dan permasalahan yang bagus akan menghasilkan siswa sungguh-sungguh belajar, sehingga mereka akan mendapatkan pengertian yang lebih mendalam wacana apa yang sedang dipelajari.

Langkah 3. Mengajukan Hipotesis

Selanjutnya, setelah siswa merumuskan duduk kendala yang ingin dipelajari, mereka kemudian diajak untuk tolong-menolong merumuskan hipotesis. Perumusan hipotesis didasarkan pada informasi-informasi yang selama ini sudah mereka miliki. Hipotesis ini nantinya mesti diuji kebenarannya. Untuk melanjutkan hingga tahap ini, pastinya apalagi dulu siswa mesti menghimpun data atau informasi-informasi yang diinginkan dan relevan.

Langkah 4. Mengumpulkan Informasi (Data)

Langkah ke-4 ini juga merupakan tahapan yang sungguh penting. Pada tahap keempat versi pembelajaran inkuiri ini, siswa bareng kelompoknya mesti menghimpun sebanyak dan selengkap mungkin data dan warta yang dibutuhkan. Siswa dan kelompoknya juga mesti memisah-misahkan warta dan data mana yang berkaitan dengan tujuan atau pemecahan duduk kendala mereka. Informasi dan data dikumpulkan dengan beragam sistem dan sumber data yang mungkin. Guru bukanlah sumber warta utama, namun lebih berperan selaku fasilitator sehingga semua keperluan siswa dan kelompoknya untuk menghimpun data dan warta yang lengkap sanggup berlangsung dengan baik. Siswa akan lebih banyak membaca secara mandiri, menghimpun bahan-bahan yang diinginkan dari internet, melakukan eksperimen-eksperimen kecil dan sebagainya.

Langkah 5. Menguji Hipotesis

Setelah berkutat dengan beragam sumber mencar ilmu (sumber informasi) yang tersedia dan sumber data yang ada, siswa kemudian akan diajak untuk memproses data dan warta yang diperoleh. Mereka sanggup mencar ilmu mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel, daftar-daftar, atau ringkasan yang hendak membuat lebih mudah mereka dalam menguji kebenaran hipotesis yang sudah mereka susun dilangkah sebelumnya. Di sini mungkin saja terjadi semacam perbedaan antara warta yang gres mereka dapatkan dengan warta yang sudah mereka miliki sebelumnya. Proses berpikir kreatif, kritis, dan analitis akan diinginkan di tahap ini, sehingga mereka sanggup menguji hipotesis.

Langkah 6. Menyimpulkan

Pada simpulan langkah versi pembelajaran inkuiri, siswa kemudian akan sanggup menghasilkan kesimpulan mereka masing-masing wacana hasil pengujian hipotesis yang sudah dilakukan. Bisa saja dari pembelajaran yang gres mereka lakukan mereka ternyata mendapati bahwa warta usang yang sudah mereka bekerjsama warta yang keliru, atau sanggup pula sebaliknya, di mana warta gres yang mereka dapatkan kian memperkuat warta yang sudah mereka miliki itu. Atau dengan kata lain, mereka sanggup lebih dalam mengerti hal tersebut dibanding sebelumnya.

Proses pembelajaran dengan menggunakan versi pembelajaran inkuiri ini memungkinkan siswa memiliki kedalaman pengertian akan sebuah hal yang mereka pelajari, dan ini terjadi secara kontruktif di mana mereka membangun sendiri wawasan gres di atas fondasi wawasan yang sebelumnya sudah mereka punyai.

Baca Juga:

LOKER