Model Pembelajaran Active Learning (Pembelajaran Aktif)

Model Pembelajaran Active Learning (Pembelajaran Aktif)


Pengertian Model Pembelajaran Aktif (Active Learning)

Model pembelajaran active learning merupakan perumpamaan yang mengacu pada penggunaan  sebagai  strategi  belajar  mengajar  dengan tujuan mudah-mudahan terjadi keterlibatan siswa dalam proses berguru mereka. Model pembelajaran aktif (active learning) ini mudah-mudahan pelaksanaannya efektif dan efisien maka diperlukan beraneka ragam penunjang pada proses berguru mengajar yang dilakukan. Beberapa diantaranya menyerupai dari faktor siswa, guru, suasana pembelajaran, jadwal berguru yang dijadwalkan sampai fasilitas pembelajaran.

 Model pembelajaran active learning merupakan perumpamaan yang mengacu pada penggunaan Model Pembelajaran Active Learning (Pembelajaran Aktif)
model pembelajaran aktif (active learning)

Model pembelajaran active learning (pembelajaran aktif) ini sungguh cocok dengan persepsi kontruktivisme, di mana proses berguru dianggap selaku kegiatan membangun makna atau pemahaman terhadap pengalaman dan pemberitahuan yang dilaksanakan secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri oleh si pembelajar itu sendiri (dalam hal ini siswa) dan bukan oleh si pengajar (guru). Guru hanyalah selaku fasilitator yang merencanakan mudah-mudahan kegiatan berguru bersuasana inisiatif dan tanggung  jawab  berguru dari segi si pembelajar  (siswa). Melalui versi pembelajaran aktif (active learning) ini sanggup diharpkan siswa akan  berminat terus  untuk  belajar  selama  hidupnya (pebelajar sepanjang hayat),  dan  tidak  tergantung pada guru atau orang lain bilamana mereka mesti (perlu) untuk mempelajari hal-hal yang baru.

Pembelajaran active learning merupakan satu versi pembelajaran di mana terdapat sebuah kesatuan beraneka ragam strategi-strategi pembelajaran yang sanggup berupa beraneka ragam cara untuk membuat  penerima didik menjadi aktif dalam belajar. Pembelajaran aktif (active learning) agak sukar memang untuk didefinisikan secara tegaskarena semua cara berguru itu sanggup menampilkan imbas keaktifan penerima didik, meskipun demikian pasti mutu dan kadar keaktifannya sanggup berbeda-beda.  Keaktifan  siswa untuk berguru dapat  muncul  dalam  banyak sekali bentuk. Tetapi, keaktifan di sini mesti memiliki satu karakteristik keaktifan yang penting yakni mesti ada keterlibatan intelektual, emosional   dalam   kegiatan belajar, adanya asimilasi dan fasilitas kognitif (ingat Teori Piaget!) untuk memperoleh     pengetahuan. Untuk ini siswa mesti melakukan sesuatu sehingga ia menerima pengalaman eksklusif dalam pembentukan kemampuan dan penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap.



Pembelajaran aktif (active learning) digunakan oleh guru mudah-mudahan penggunaan semua potensi berguru yang dimiliki siswa optimal. Hal ini pastinya akan menenteng terhadap hasil berguru yang bagus bagi siswa. Pembelajaran dengan versi active learning sanggup menghasilkan siswa berguru sesuai dengan abjad dan gaya belajarnya masing-masing, sehingga intensitas perhatian siswa lebih banyak tertuju pada kegiatan belajarnya masing-masing.

Mengapa Model Pembelajaran Aktif (Active Learning)?

Munculnya versi pembelajaran aktif tak terlepas dari adanya kehabisan pada versi pembelajaran konvensional menyerupai ceramah dan pendekatan pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Pada versi pembelajaran konvensional/tradisional di mana guru merupakan satu-satunya sumber pemberitahuan pada pembelajaran dan senantiasa mendominasi kelas dengan ceramahnya, maka kesanggupan siswa menangkap pembelajaran makin melemah bareng berlalunya waktu. Makin usang ceramah diberikan, kian banyak gangguan berguru yang membuat siswa tak lagi sanggup berfokus dan menerima pemberitahuan yang diberikan oleh guru. Di sekolah-sekolah kita, di mana pada biasanya guru mendominasi pembelajaran lewat penyampaian materi, terjadilah juga hal yang demikian. Pembelajaran tidak lagi menjadi memiliki arti bagi siswa.

Penggunaan versi pembelajaran aktif (active learning) dalam kelas oleh guru diperlukan sanggup menghasilkan siswa lebih termotivasi untuk berguru lantaran mereka semua terlibat secara aktif berguru lewat kegiatan-kegiatan yang sudah dirancang dan ditawarkan oleh guru untuk difasilitasi di kelasnya.

Model pembelajaran aktif (active learning) menggunakan beraneka ragam taktik mengajar yang sanggup mengakomodasi banyak sekali abjad siswa yang pastinya berbeda-beda di dalam sebuah kelas. Diusahakan untuk menawarkan beraneka ragam kegiatan berguru yang dilaksanakan sendiri oleh siswa, sehingga organ-organ sensori (alat indra) siswa berfungsi dan aktif. Tidak melulu Cuma mendengarkan, namun mereka aktif menyaksikan performa visual yang menarik, menyimak beraneka ragam jenis bunyi (misal musik), dan barang-barang atau alat dan materi yang sanggup dipegang atau dimanipulasi (untuk anak kinestetik).

Model pembelajaran dengan berguru aktif atau active learning pada dasarnya merupakan guru mengupayakan mudah-mudahan stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran tanpa hambatan dan menguat. Ini akan berimplikasi pada pembelajaran menjadi lebih menggembirakan dan jauh dari kata bosan. Model pembelajaran aktif (belajar aktif/active learning) dikenali sudah bisa mengembangkan kenangan (memori) siswa. Ini pastinya akan menampilkan kemungkinan yang lebih besar bagi guru untuk menenteng siswanya ke pencapaian kompetensi yang diperlukan dibanding pembelajaran versi tradisional atau konvensional yang didominasi oleh guru.

Salah satu hal penting lain yang mesti diamati oleh guru jikalau ingin mengimplementasikan versi pembelajaran aktif (active learning) di kelasnya adalah, pada dikala di permulaan pembelajaran, guru mesti mengaitkan materi atau topik yang hendak dipelajari siswa dengan topik atau materi yang sudah diajarkan sebelumnya. Atau sanggup juga, jikalau materi atau topik sungguh-sungguh gres bagi siswa, guru menjajal menggali wawasan permulaan atau bekal permulaan yang sudah dimiliki siswa yang mungkin saja mereka dapatkan dari proses berguru sanggup berdiri diatas kaki sendiri menyerupai membaca buku atau menonton isu (tayangan televisi, dsb) atau pengalaman mereka sehari-hari. Hal ini penting lantaran akan menolong siswa berguru dari modal yang sudah mereka miliki dan bukan mulai lagi dari nol. Secara kognitif, sebagaimana yang dianjurkan oleh Teori Piaget, adalah

Perbandingan Model Pembelajaran Aktif dan Pembelajaran Konvensional/Tradisional

Perbedaan versi pembelajaran aktif (active learning/belajar aktif) dengan versi pembelajaran konvensional/tradisonal menyerupai ceramah, yakni :
  • Model pembelajaran aktif berpusat pada siswa sedangkan versi pembelajaran konvensional/tradisional berpusat pada guru.
  • Model pembelajaran aktif menggunakan banyak sekali taktik untuk melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar, sementara versi pembelajaran konvensional/tradisional condong monoton (strategi ceramah).
  • Model pembelajaran aktif biasanya lebih disenangi oleh siswa lantaran menghasilkan mereka lebih aktif dan menampilkan peluang untuk menampilkan ide-ide mereka, sementara versi pembelajaran konvensional/tradisional tidak menampilkan peluang sedemikian.
  • Karena versi pembelajaran aktif (active learning/belajar aktif) lebih banyak mengakomodasi siswa dengan ide-ide dan minatnya, maka pastinya lebih menggembirakan ketimbang versi pembelajaran konvensional/tradisional.
  • Model pembelajaran aktif lebih menekankan siswa selaku pencari wawasan sementara versi pembelajaran konvesional/tradisional lebih bersifat menghasilkan siswa pasif untuk menerima wawasan dari guru.
  • Model pembelajaran aktif menggunakan beraneka ragam sumber pemberitahuan dan banyak, sementara versi pembelajaran konvesional/tradisional sumber pemberitahuan utama dan acap kali satu-satunya merupakan guru.
  • Model pembelajaran aktif (active learning) menggunakan beraneka ragam media dan alat pembelajaran untuk menghasilkan siswa berkegiatan secara aktif di kelas sementara versi pembelajaran konvensional/tradisional biasanya tanpa atau cuma menggunakan satu atau sedikit media pembelajaran.

Beragam perbandingan di atas banyak menampilkan segi nyata pembelajaran aktif. Itulah sebabnya versi pembelajaran ini sungguh dianjutkan dalam kegiatan berguru mengajar guru di kelas.

Related : Model Pembelajaran Active Learning (Pembelajaran Aktif)

0 Komentar untuk "Model Pembelajaran Active Learning (Pembelajaran Aktif)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)