Apakah Takdir Dapat Dirubah?

Apakah Takdir Bisa Dirubah? Pertanyaan yang menjadi judul goresan pena ini mungkin dirasa agak asing bagi yang belum sanggup memahaminya dengan baik. Dalam suatu milis di eramuslim ada yang pernah mengajukan pertanyaan menyerupai pertanyaan diatas.

 Pertanyaan yang menjadi judul goresan pena ini mungkin dirasa agak asing bagi yang belum sanggup m Apakah Takdir Bisa Dirubah?
Ilustrasi Bonsaibiker.com

Assalamualaikum wr. wb.

Ustadz aku mau tanya:

1. Bagaimana menempatkan posisi firman Allah yang menyampaikan bahwa segala sesuatunya sudah ditetapkan olehNya, sementara Allah memasukkan orang berdosa ke neraka, orang baik ke surga, sementara apapun yang hendak terjadi dan sudah terjadi cuma sesuai kemaunnya?

Bukankah kita tidak pernah meminta diciptakan? Bukankah kita juga ingin menjadi orang yang diridhoinya? Bukankah kita ingin ditunjukkan jalan lurus dan yang bathil? Bukankah setiap kita berharap surga, berharap berjumpa Nya? Tapi mengapa setiap kali ingin berbuat pergantian ke arah kebaikan, senantiasa gagal? Kegagalan ini bukan hitungan sehari, dua hari.tapi sudah hingga detik ini sejak berilmu baliq.

Tolong ustadz, jelaskan serpihan mana dari takdir kita yang sanggup dirubah dan yang tidak sanggup dirubah?


Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

Siapa bilang takdir tidak sanggup dirubah? Kalau memang takdir tidak sanggup dirubah, buat apa Allah SWT mewakilkan kita untuk berdoa dan berusaha?

Lebih jauh dari itu, siapa pula yang memberitahu terhadap kita bahwa takdir kita akan begini atau begitu? Lalu atas estimasi tersebut, kita membisu saja tidak melakukan pekerjaan atau berusaha, karena berasumsi semua hal niscaya sudah diputuskan oleh Allah SWT.

Pemahaman menyerupai ini yakni keliru dan sesat. Dan tentunya mesti disingkirkan jikalau hingga merasuk dan menjadi keyakinan. Kita mesti berupaya dan bekerja, jangan hingga terhalang oleh pikiran bahwa Allah SWT sudah mentakdirkan dan mentok. Urusan takdir itu urusan Allah, jangan dibawa-bawa ke ruang berpikir kita yang cuma akan memunculkan kita jadi galau sendiri.

Dan perlu dikenali bahwa bagi Allah SWT, tidak ada hambatan untuk merubah takdir seseorang. Sebab Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan selaku Tuhan Yang Maha Kuasa, Dia sudah mewakilkan kita untuk berusaha, bekerja, mengeluarkan kerja keras dan berharap yang terbaik bagi diri kita. Lalu mengapa tiba-tiba kita berprasangka jelek terhadap Allah SWT, bahwa diri kita sudah ditakdirkan jelek dan nasib kita niscaya buruk?

Syaikh Utsaimin pernah ditanya, “Apakah doa memiliki imbas merubah apa yang ditetapkan Allah terhadap insan sebelum terjadi?”

Maka dia menjawab, “Tidak disangsikan lagi, bahwa doa memiliki imbas untuk merubah apa yang sudah ditetapkan Allah. Akan tetapi, pergantian karena alasannya yakni doa itu pun sesungguhnya sudah ditetapkan Allah sebelumnya. Janganlah engkau menduga bahwa apabila engkau sudah berdoa, memiliki arti engkau meminta sesuatu yang belum ditetapkan. Akan tetapi, doa yang engkau panjatkan itu hakikatnya sudah ditetapkan dan apa yang terjadi karena doa tersebut juga sudah ditetapkan.

Oleh alasannya yakni itu, acap kali kita menjumpai seseorang yang mendoakan kesembuhan untuk  orang sakit, kemudian sembuh. Dan juga kisah sekelompok sobat yang diutus Rasulullah SAW singgah bertamu di suatu kaum, tetapi kaum tersebut tidak mau menjamu mereka. Kemudian Allah menakdirkan seekor ular menyengat pemimpin mereka. Lalu mereka mencari orang yang sanggup membaca doa kepadanya biar sembuh. Kemudian para sobat mengajukan standar upah tertentu untuk membacakan doa kesembuhan kepadanya. Kemudian mereka (kaum) menampilkan sepotong kambing, maka berangkatlah salah seorang dari sobat untuk membacakan al-Fatihah untuknya. Maka, hilanglah racun tersebut menyerupai unta terlepas dari ikatannya. Maka, bacaan doa tersebut kokoh menyembuhkan orang yang sakit.

Dalam suatu riwayat diceritakan, Umar bareng pasukannya pergi ke suatu kota. Ketika sudah bersahabat ia diberitahu bahwa di kota itu sedang terjadi wabah penyakit. Lalu Umar membatalkan rencana masuk ke kota tadi. Ia diprotes oleh salah satu anggota rombongan.

"Bukankah Allah menakdirkan kita untuk masuk ke kota ini?" kata anggota tadi. "Iya, tetapi kita menentukan untuk menuju takdir Allah yang lain." jawab Umar.

Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah ketetapan Allah sanggup ditolak kecuali dengan doa, dan tidaklah menyertakan usia kecuali berbuat kebaikan.” (Hadits shahih riwayat Tirmidzi)

Allah SWT berfirman:

يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

 “Allah menghapuskan apa yang Dia harapkan dan menentukan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfudz).” (QS. Ar Ra’du : 39)

Dari beberapa dalil diatas kita sanggup mengenali bahwa, doa dan perjuangan memiliki imbas besar dalam merubah takdir, tetapi 2 hal tersebut sama sekali tidak akan merubah ketetapan Allah. Akan tetapi kesembuhan tersebut sudah tertulis dengan karena doa yang juga sudah tertulis. Segala sesuatu terjadi karena ketentuan Allah, begitu pula segala alasannya yakni memiliki imbas terhadap musabbab (akibat)-nya dengan kehendak Allah. Semua alasannya yakni sudah tertulis dan semua hal yang terjadi karena alasannya yakni itu juga sudah tertulis.” (Majmu Fatawa wa Rasa’il, 2/71).

Yang paling penting dalam hal ini yakni keimanan kita terhadap takdir Allah. Kita ditugaskan oleh syariat untuk mengimani adanya Qadha dan Qadar Allah ta’ala. Disamping adanya perintah biar senantiasa menyempurnakan dalam berupaya dan berdoa.

Pembahasan yang terlalu dalam wacana permasalahan ini sudah memunculkan dua golongan ekstrim alam sejarah Islam, satu golongan yang menolak takdir (Qadariyah dan mu’tazilah), satu lagi golongan yang senantiasa menggantung-gantungkan terhadap takdir (jabbariyah).

Sudah sanggup ditebak – karena alasannya yakni kesalahan pengertian mereka dalam permasalahan takdir ini membuat jawaban yang sungguh fatal. Satu golongan menjadi golongan yang congkak, yang seakan-akan tidak ada campur tangan Allah dalam kehidupannnya. Sedangkan golongan lainnya (jabbariyah), meninggalkan perjuangan dan keharusan syariat dengan alasan takdir.

Wallahu A'lam.
Sumber https://www.kabarmakkah.com

Related : Apakah Takdir Dapat Dirubah?

0 Komentar untuk "Apakah Takdir Dapat Dirubah?"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)