Kelakuan Jamaah Haji Indonesia Di Tanah Suci Sering Bikin Geleng-Geleng Kepala

Haji merupakan panggilan dari Allah untuk semua kaum muslimin yang memiliki kemampuan, baik fisik maupun materi.

Namun senantiasa ada-ada saja kelakuan jamaah haji dari Indonesia yang menghasilkan geleng-geleng kepala. Maksud hati ingin ibadah haji nanti berlangsung tanpa hambatan tetapi malah bikin masalah. Parahnya hingga ada yang bawa jimat hingga bermasalah dengan pihak kepolisian.

Haji merupakan panggilan dari Allah untuk semua kaum muslimin yang memiliki kesanggupan Kelakuan Jamaah Haji Indonesia Di Tanah Suci Sering Bikin Geleng-geleng Kepala
Bukannya Merenung, Jamaah Haji Ini Malah Asyik Berfoto di Lokasi Crane


Umumnya yang sering terjadi merupakan terkait perbekalan membludak yang dibawa kandidat jamaah haji.

Seperti pengalaman Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (IPHI) Kota Semarang yang sempat kewalahan alasannya merupakan sikap jamaah. Kepala IPHI Kota Semarang, Harsono mengatakan, jamaah haji asal Jawa Tengah ini tergolong yang paling repot. Sebab tidak sedikit jamaah yang menenteng barang yang tidak perlu, menyerupai beras, wajan penggorengan, trasi, ulek, muntu, rice cooker, termos, rokok, jimat hingga obat kuat.

Barang-barang ini nantinya ada yang kembali diperjual belikan di tanah suci. Ada beberapa jamaah haji yang berangkat dengan menenteng rokok hingga berslop-slop. Termasuk juga obat besar lengan berkuasa satu kardus.

"Banyak rokok yang bawanya berslop-slop demikian juga dengan obat kuat. Karena di sana harganya sungguh mahal, jadi bisa dijual dengan harga lima kali lipat dari harga di Indonesia," ujar Harsono sementara waktu lalu.

Cerita lain pernah terjadi di saat demam isu haji tahun 2012. petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mendapati isi koper jamaah asal Solo menenteng beras, gelas dan rice cooker.

Ketua Sektor III PPIH Arab Saudi, Aranto mengungkapkan, koper besar yang dibawa jamaah Solo paling berat dibanding dengan koper jamaah haji dari tempat lain. Ternyata selain baju, ada pula peralatan masak yang mereka bawa. Tidak tanggung-tanggung, bahkan cowek yang beratnya lebih dari 5 Kilo diletakkan di koper.

"Itu yang menghasilkan beban koper jamaah Solo lebih berat dibanding koper jamaah dari embarkasi lain," terangnya.

Salah seorang jamaah yang bermalam di Hotel Holiday Villa, Madinah menerangkan argumentasi mengapa ada barang-barang menyerupai rice cooker, cowek, munthu dan beras dibawa ke tanah suci. Dia beralasan, barang tersebut mesti dibawa untuk bikin puas pengecap di tanah suci nanti.

"Katanya di tanah suci kan tidak ada alat mengolah masakan tradisional menyerupai cowek, Lagian pengecap saya tidak sudah biasa makan nasi Arab" kata salah satu jamaah haji asal Indonesia tahun 2011.

Akhirnya Pemerintah Arab Saudi menerapkan hukum gres pada tahun 2014 untuk jamaah haji. Di mana jamaah haji tidak boleh mengolah masakan kuliner sendiri, sehingga tidak ada satupun pemondokan menawarkan dapur khusus untuk mengolah makanan.

"Aturan dari pemerintah Arab Saudi untuk persiapan terjadinya kebakaran sudah disosialisasikan ke seluruh embarkasi di Indonesia. Kalau jamaah haji tetap memaksa untuk mengolah masakan nasi atau menenteng kuliner dengan suara yang mengeluarkan aroma, alarm yang ada di pemondokan akan berbunyi," ujar Kepala Daker Makkah Endang Jumali di Makkah, Rabu (3/9/2014).

Kendati demikian, masih saja ada kelakuan jamaah haji Indonesia yang menentangnya dan nekat menenteng barang-barang yang tidak perlu. Terbukti, seorang kandidat jamaah haji dari Embarkasi Makassar kedapatan menenteng sebotol minuman tuak beralkohol hasil fermentasi tape ketan hitam yang dibungkus dalam botol ukuran kurang lebih setengah liter.

Calon haji itu berargumentasi bahwa tuak dapat menjadi penambah stamina dan obat kuat, obat anti letih agar besar lengan berkuasa menjalani ibadah haji di tanah suci.

Obat anti letih ala kandidat jamaah haji ini didapatkan petugas di saat investigasi barang dalam koper milik kandidat haji, Jumat, (26/8) sekitar pukul 09.00 WITA. Petugas eksklusif menguras selaku barang bukti.

Abi Ratno, petugas Avsec Bandara yang bertugas di asrama haji Sudiang menyebutkan, kandidat haji yang menenteng minuman beralkohol itu laki-laki asal Sulawesi Barat yang tergabung dalam golongan melayang 14.

"Kita eksklusif sita cairan dalam botol itu di saat didapatkan dalam koper kandidat haji bersangkutan alasannya merupakan mengandung alkohol. Nanti akan dijadikan barang bukti di saat penilaian final semua pemberangkatan," kata Abi Ratno.

Cairan fermentasi tape ketan hitam tidak boleh dibawa alasannya merupakan mengandung elemen alkohol. Cairan itu dapat menyebabkan letupan sehingga akan menyebabkan kegelisahan penumpang dan kandidat jamaah haji lainnya.

Selain minuman beralkohol, kata Abi Ratno, pihaknya juga sudah menguras barang lain milik kandidat jamaah haji yang tidak boleh untuk dibawa menyerupai madu alasannya merupakan tergolong yang dilarang.
Sumber https://www.kabarmakkah.com

Related : Kelakuan Jamaah Haji Indonesia Di Tanah Suci Sering Bikin Geleng-Geleng Kepala

0 Komentar untuk "Kelakuan Jamaah Haji Indonesia Di Tanah Suci Sering Bikin Geleng-Geleng Kepala"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)