Satu-satunya gunung tertinggi di dunia merupakan Mount Everest yang terletak di perbatasan Nepal-Tibet. Dengan ketinggian yang nyaris meraih 8.848 meter, para pendaki akan memiliki sanjungan tersendiri saat bisa meraih bab puncaknya.
Salah satu orang yang sukses mendaki puncak gunung Mount Everest merupakan Pratu Asmujiono, seorang anggota Kopassus berusia 25 tahun. Tak cuma menakjubkan dalam sisi prestasi, tetapi lelaki yang menaklukkan gunung Mount Everest di tahun 1997 ini juga memiliki pengalaman spiritual yang tak kalah mengagumkan.
Awalnya dengan diprakarsai oleh Prabowo Subianto, sejumlah anggota Kopassus dan Pecinta Alam melakukan pendakian Mount Everest melalui jalur selatan Nepal. Setelah 46 hari pendakian, kesannya Asmujiono bisa hingga ke puncaknya. Meski letih yang sungguh luar biasa, ia begitu bersyukur dengan apa yang dilihat oleh matanya sendiri. Dengan berani ia pun membuka masker oksigennya yang mengumandangkan adzan di puncak gunung tertinggi tersebut.
Lantangnya bunyi Asmujiono menghasilkan situasi hari itu pun terlihat menggetarkan. Akhirnya dengan persediaan oksigen yang minim dan cuaca buruk yang membekukan, Asmujiono pun mengalami sinus akut usai pendakian dan secepatnya dilarikan ke tempat tinggal sakit.
Melihat keadaan anggota Kopassus tersebut yang masih hidup menghasilkan para dokter merasa heran. Bagaimana ia bisa hidup, sementara seperempat otaknya sudah membeku? Jika hal itu dialami oleh orang lain, mungkin cuma tinggal nama saja.
Ternyata adzan-lah yang menghasilkan ia memiliki kekuatan lebih untuk bisa bertahan hidup, sebagaimana yang diungkapkan oleh dokter Akbar.
“Asmujiono diselamatkan oleh Allah alasannya keberaniannya mengumandangkan takbir, memuji kebesaran Allah di puncak negeri para dewa, tanpa ia menghiraukan keamanan jiwanya.” Tulisnya.
Kini Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dapat menaklukkan Mount Everest dan mengibarkan bendera merah putih di puncaknya, mendahului negara lain yang juga berupaya menaklukkannya.
Baca Juga:
Sumber https://www.kabarmakkah.com
Salah satu orang yang sukses mendaki puncak gunung Mount Everest merupakan Pratu Asmujiono, seorang anggota Kopassus berusia 25 tahun. Tak cuma menakjubkan dalam sisi prestasi, tetapi lelaki yang menaklukkan gunung Mount Everest di tahun 1997 ini juga memiliki pengalaman spiritual yang tak kalah mengagumkan.
Awalnya dengan diprakarsai oleh Prabowo Subianto, sejumlah anggota Kopassus dan Pecinta Alam melakukan pendakian Mount Everest melalui jalur selatan Nepal. Setelah 46 hari pendakian, kesannya Asmujiono bisa hingga ke puncaknya. Meski letih yang sungguh luar biasa, ia begitu bersyukur dengan apa yang dilihat oleh matanya sendiri. Dengan berani ia pun membuka masker oksigennya yang mengumandangkan adzan di puncak gunung tertinggi tersebut.
Lantangnya bunyi Asmujiono menghasilkan situasi hari itu pun terlihat menggetarkan. Akhirnya dengan persediaan oksigen yang minim dan cuaca buruk yang membekukan, Asmujiono pun mengalami sinus akut usai pendakian dan secepatnya dilarikan ke tempat tinggal sakit.
Melihat keadaan anggota Kopassus tersebut yang masih hidup menghasilkan para dokter merasa heran. Bagaimana ia bisa hidup, sementara seperempat otaknya sudah membeku? Jika hal itu dialami oleh orang lain, mungkin cuma tinggal nama saja.
Ternyata adzan-lah yang menghasilkan ia memiliki kekuatan lebih untuk bisa bertahan hidup, sebagaimana yang diungkapkan oleh dokter Akbar.
“Asmujiono diselamatkan oleh Allah alasannya keberaniannya mengumandangkan takbir, memuji kebesaran Allah di puncak negeri para dewa, tanpa ia menghiraukan keamanan jiwanya.” Tulisnya.
Kini Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dapat menaklukkan Mount Everest dan mengibarkan bendera merah putih di puncaknya, mendahului negara lain yang juga berupaya menaklukkannya.
Baca Juga:
- Ajaib, Ayam Ini Tetap Hidup Meski Leher Putus Setelah Disembelih
- Mbah Gotho Menjadi Kakek Tertua Di Indonesia Berusia 146 Tahun, Ini Yang Diinginkannya Sekarang
- Inilah Pohon Berusia 1400 Tahun Yang Makara Saksi Keagungan Nabi
0 Komentar untuk "Kopassus Ini Selamat Dari Final Hidup Di Puncak Mount Everest Setelah Mengumandangkan Adzan"