Sesungguhnya berbuat baik ialah perbuatan yang sanggup menghadirkan pahala, baik saat menolong sesama muslim maupun non muslim. Tentunya perbuatan baik terhadap non muslim tidak bermitra dengan kepercayaan dan cuma bersifat kemanusiaan atau muamalah.
Salah satu yang sekarang sedang trend di medsos yakni suatu foto yang memamerkan dua orang ustad sedang menolong memperbaiki motor milik dua biarawati yang mogok di jalan. Foto tersebut diunggah oleh akun Facebook Ade Candra dalam grup Komunitas peduli Malang pada hari Sabtu (8/10/2016).
Sontak unggahan itu pun menuai banyak respon dan dibagikan oleh banyak netizen karena menjinjing dampak nyata di tengah masyarakat.
Ketahuilah bahwa berbuat baik terhadap non muslim sudah disebutkan oleh Allah dengan terang dalam Al Qur’an surat Al Mumtahanah ayat 8-9 yang berbunyi:
“Allah tidak melarang kau untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu alasannya agama dan tidak (pula) menghalau kau dari negerimu. Sesungguhnya Allah menggemari orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah cuma melarang kau memicu selaku kawanmu orang-orang yang memerangimu alasannya agama dan menghalau kau dari negeri dan menolong (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa memicu mereka selaku kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al Mumtahanah 8-9)
Saat ini banyak yang belum paham dengan arti toleransi antar beragama dimana mereka akan mencampur adukkan keyakinannya dengan orang lain. Padahal ayat tersebut dengan terang menyebutkan bahwa toleransi tidak berhubungan dengan duduk permasalahan agama dan cuma dalam bentuk kemanusiaan.
Lantas apa saja bentuk dari toleransi yang diajarkan oleh Islam?
1. Menolong Siapapun, Entah Yang Miskin Maupun Yang Sakit
Islam tidak membeda-bedakan untuk menolong seseorang yang miskin ataupun sakit karena agamanya. Hal ini terlihat terang dalam hadist dari Abu Hurairah dimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Menolong orang sakit yang masih hidup akan mendapat ganjaran pahala.”
2. Tetap Menjaga Hubungan Baik Dengan Sanak Keluarga Yang Non Muslim
Bagi mereka yang mempunyai keluarga dari kelompok non muslim pasti perbedaan tersebut tidak lantas mesti menghasilkan relasi menjadi renggang. Allah sendiri sudah berfirman untuk tetap bermitra baik selama mereka tidak memaksa kita berbuat syirik atau mempersekutukan Allah.
“Dan bila keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu ihwal itu, maka janganlah kau mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS Luqman 15).
Selain mempererat relasi persaudaraan, perilaku yang bagus terhadap kerabat non muslim juga sanggup jadi menghadirkan hidayah Allah bagi mereka.
3. Memberikan Hadiah Kepada Non Muslim Tanpa Ada Niat Apapun Dan Tanpa Simbol Tertentu
Memberikan kado terhadap orang lain tentu akan menghasilkan mereka senang, baik terhadap muslim maupun non muslim. Yang terang dalam toleransi beragama, kado yang diberikan tidak mempunyai motivasi tertentu dan tidak menyematkan simbol tertentu. Contohnya sanggup berupa busana ataupun sandang pangan.
Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Umar pernah menyaksikan busana yang dibeli seseorang kemudian ia pun berkata pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Belilah busana seumpama ini, kenakanlah ia pada hari Jum’at dan saat ada tamu yang mendatangimu.” Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, “Sesungguhnya yang mengenakan busana seperti ini tidak akan mendapat bab sedikit pun di akhirat.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan beberapa busana dan ia pun menyediakan sebagiannya pada ‘Umar. ‘Umar pun berkata, “Mengapa saya diperbolehkan memakainya sedangkan engkau tadi menyampaikan bahwa mengenakan busana seumpama ini tidak akan sanggup bab di akhirat?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Aku tidak mau mengenakan busana ini biar engkau sanggup mengenakannya. Jika engkau tidak mau, maka engkau jual saja atau tetap mengenakannya.” Kemudian ‘Umar menyerahkan busana tersebut terhadap saudaranya di Makkah sebelum saudaranya tersebut masuk Islam. ( HR. Bukhari )
Baca Juga:
Khalifah kedua itu saja mau menyediakan sesuatu terhadap saudaranya yang belum masuk Islam sehingga berbuat baik terhadap non muslim sungguh diusulkan selama tidak berhubungan dengan agama dan ketauhidan. Wallahu A’lam
Sumber https://www.kabarmakkah.com
Salah satu yang sekarang sedang trend di medsos yakni suatu foto yang memamerkan dua orang ustad sedang menolong memperbaiki motor milik dua biarawati yang mogok di jalan. Foto tersebut diunggah oleh akun Facebook Ade Candra dalam grup Komunitas peduli Malang pada hari Sabtu (8/10/2016).
Sontak unggahan itu pun menuai banyak respon dan dibagikan oleh banyak netizen karena menjinjing dampak nyata di tengah masyarakat.
Ketahuilah bahwa berbuat baik terhadap non muslim sudah disebutkan oleh Allah dengan terang dalam Al Qur’an surat Al Mumtahanah ayat 8-9 yang berbunyi:
“Allah tidak melarang kau untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu alasannya agama dan tidak (pula) menghalau kau dari negerimu. Sesungguhnya Allah menggemari orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah cuma melarang kau memicu selaku kawanmu orang-orang yang memerangimu alasannya agama dan menghalau kau dari negeri dan menolong (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa memicu mereka selaku kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al Mumtahanah 8-9)
Saat ini banyak yang belum paham dengan arti toleransi antar beragama dimana mereka akan mencampur adukkan keyakinannya dengan orang lain. Padahal ayat tersebut dengan terang menyebutkan bahwa toleransi tidak berhubungan dengan duduk permasalahan agama dan cuma dalam bentuk kemanusiaan.
Lantas apa saja bentuk dari toleransi yang diajarkan oleh Islam?
1. Menolong Siapapun, Entah Yang Miskin Maupun Yang Sakit
Islam tidak membeda-bedakan untuk menolong seseorang yang miskin ataupun sakit karena agamanya. Hal ini terlihat terang dalam hadist dari Abu Hurairah dimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Menolong orang sakit yang masih hidup akan mendapat ganjaran pahala.”
2. Tetap Menjaga Hubungan Baik Dengan Sanak Keluarga Yang Non Muslim
Bagi mereka yang mempunyai keluarga dari kelompok non muslim pasti perbedaan tersebut tidak lantas mesti menghasilkan relasi menjadi renggang. Allah sendiri sudah berfirman untuk tetap bermitra baik selama mereka tidak memaksa kita berbuat syirik atau mempersekutukan Allah.
“Dan bila keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu ihwal itu, maka janganlah kau mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS Luqman 15).
Selain mempererat relasi persaudaraan, perilaku yang bagus terhadap kerabat non muslim juga sanggup jadi menghadirkan hidayah Allah bagi mereka.
3. Memberikan Hadiah Kepada Non Muslim Tanpa Ada Niat Apapun Dan Tanpa Simbol Tertentu
Memberikan kado terhadap orang lain tentu akan menghasilkan mereka senang, baik terhadap muslim maupun non muslim. Yang terang dalam toleransi beragama, kado yang diberikan tidak mempunyai motivasi tertentu dan tidak menyematkan simbol tertentu. Contohnya sanggup berupa busana ataupun sandang pangan.
Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Umar pernah menyaksikan busana yang dibeli seseorang kemudian ia pun berkata pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Belilah busana seumpama ini, kenakanlah ia pada hari Jum’at dan saat ada tamu yang mendatangimu.” Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, “Sesungguhnya yang mengenakan busana seperti ini tidak akan mendapat bab sedikit pun di akhirat.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan beberapa busana dan ia pun menyediakan sebagiannya pada ‘Umar. ‘Umar pun berkata, “Mengapa saya diperbolehkan memakainya sedangkan engkau tadi menyampaikan bahwa mengenakan busana seumpama ini tidak akan sanggup bab di akhirat?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Aku tidak mau mengenakan busana ini biar engkau sanggup mengenakannya. Jika engkau tidak mau, maka engkau jual saja atau tetap mengenakannya.” Kemudian ‘Umar menyerahkan busana tersebut terhadap saudaranya di Makkah sebelum saudaranya tersebut masuk Islam. ( HR. Bukhari )
Baca Juga:
- Jangan Menggurui Al Qur'an Tentang Toleransi
- Din Syamsudin: Kurang Toleran Apa Umat Islam Di Indonesia?
Khalifah kedua itu saja mau menyediakan sesuatu terhadap saudaranya yang belum masuk Islam sehingga berbuat baik terhadap non muslim sungguh diusulkan selama tidak berhubungan dengan agama dan ketauhidan. Wallahu A’lam
0 Komentar untuk "Foto Dua Ustad Yang Bantu Perbaiki Motor Mogok Dua Biarawati Ini Menjadi Booming Di Sosmed"