Rasa cemburu (ghiroh) dalam konteks beragama yakni konsekuensi dari Iman itu sendiri. Orang yang beriman akan tersinggung jika agamanya dihina, bahkan agamanya itu akan didahulukan ketimbang keamanan dirinya sendiri.
Ini menunjukan masih adanya ghiroh didalam dirinya. Bangsa penjajah pun sudah mengetahui sopan santun Umat Islam yang semacam ini.
Jika agamamu, nabimu, kitabmu dihina dan engkau membisu saja, jelaslah ghiroh sudah hilang darimu.
Jika ghiroh tidak lagi dimiliki oleh bangsa Indonesia, tentu bangsa ini akan mudah dijajah oleh abnormal dari segala sisi.
Jika ghiroh sudah hilang dari hati, gantinya cuma satu, yakni kain kafan. Sebab kehilangan ghiroh hakikatnya sama dengan mati.
(BUYA HAMKA) Sumber https://www.kabarmakkah.com
Ini menunjukan masih adanya ghiroh didalam dirinya. Bangsa penjajah pun sudah mengetahui sopan santun Umat Islam yang semacam ini.
Jika agamamu, nabimu, kitabmu dihina dan engkau membisu saja, jelaslah ghiroh sudah hilang darimu.
Jika ghiroh tidak lagi dimiliki oleh bangsa Indonesia, tentu bangsa ini akan mudah dijajah oleh abnormal dari segala sisi.
Jika ghiroh sudah hilang dari hati, gantinya cuma satu, yakni kain kafan. Sebab kehilangan ghiroh hakikatnya sama dengan mati.
(BUYA HAMKA) Sumber https://www.kabarmakkah.com
0 Komentar untuk "Hamka: Apabila Membisu Di Saat Agamamu Dihina, Gantilah Bajumu Dengan Kain Kafan"