Distruption Era

Pengertian Distruption Era

Secara harfiah, kata Disruption mempunyai arti suatu bentuk gangguan yang membuat suatu proses tidak berjalan secara wajar atau tidak berjalan menyerupai biasanya. Kata ini mulai sering terdengar dan didiskusikan setelah Clayton Christensen memperkenalkan Disruption Theory pada tahun 1995 dalam Harvard Business Review . Konsep Disruption yang diperkenalkan oleh Christensen mengacu pada suatu proses dimana suatu perusahaan kecil dengan sumber daya terbatas sukses berkompetisi dengan perusahaan besar yang sudah mapan dengan menarget pada pasar ‘low end’ dan /atau pasar gres yang tidak digarap perusahaan besar lalu secara sedikit demi sedikit mengembangkan layanan serta mutu sehingga bisa memukau dan merebut pasar ‘high end’.
Disruption Era atau kurun disrupsi banyak diartikan selaku jaman dimana banyak hal tidak lagi berjalan menyerupai biasa atau keadaan dimana praktik atau penyelesaian yang sudah atau sedang kita lakukan tidak lagi sanggup menyelesaikan masalah. Dalam kurun ini, semua bidang kehidupan terdampak dan semua pihak menyerupai ‘dipaksa’ untuk berubah. Perubahan merupakan suatu proses yang alami yang terjadi dari waktu ke waktu, tetapi kecepatan pergantian dalam masa ini, terjadi dengan percepatan yang terus meningkat. Rhenald Kasali dalam bukunya Disruption, mengutip Cragun & Sweetman (2016). yang mengidentiikasi lima pemicu disrupsi sejak tahun 1980; perkembangan teknologi (terutama IT), teori administrasi baru, daya saing global, geopolitik dan ekonomi. Menurut Kasali (2017), dunia dikala ini tidak lagi bergerak secara linier, melainkan secara eksponensial. Hal inilah yang menghasilkan sebagian orang tertinggal dalam mengikutinya.

Mengutip salah satu Co-founder Singularity University, Peter Diamandis, disrupsi merupakan bab dari serangkaian periode yang diramalkan akan terjadi jawaban perkembangan teknologi
yang bersifat eksponensial, yang disebutnya selaku “6Ds of Exponential Growth”;

1. Digitalization ; periode dimana terjadi peralihan dari bentuk – bentuk isik dan manual ke bentuk digital di nyaris semua sektor.

2. Deception ; masa dimana peralihan ke bentuk digital terlihat bergerak lambat dan tidak signiikan sehingga sebagian besar masih meyakini bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang bersifat global. Hal ini terjadi alasannya merupakan pada tahap ini percepatan yang terjadi masih berada di bab permulaan kurva eksponensial yang memang condong datar.

3. Disruption ; dikala perkembangan teknologi mulai meraih lengkungan dari kurva eksponensial, pergantian terjadi dengan sungguh cepat. Inilah yang sedang terjadi dikala ini. Namun periode ini diprediksi masih akan disertai oleh tiga periode berikutnya.

4. Demonitization ; pada masa ini, perkembangan teknologi akan menghasilkan barang – barang kian murah dan lebih gampang diperoleh.

5. Dematerialization ; dikala memasuki jangka waktu ini, beberapa barang akan ‘hilang’ alasannya merupakan fungsinya akan digabungan dalam satu perangkat yang simpel dan dengan harga yang makin terjangkau.

6. Democratization ; waktu dimana kita akan memasuki kurun f ree economy dan sharing economy. Sumber daya fundamental yang dikehendaki untuk insan untuk hidup pantas akan tersedia secara berlimpah dan sanggup diperoleh dengan ongkos yang minim. Teknologi mutakhir akan sanggup dimiliki dan dipakai oleh semua kalangan. Diamandis menyebutnya selaku kurun Abundance.





Related : Distruption Era

0 Komentar untuk "Distruption Era"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)