Oleh : Salman Rusdi
Ilmu,filsafat, dan agama mempunyai relasi yang terkait dan reflektif dengan manusia. di katakan terkait sebab ketiganya tidak sanggup bergerak dan meningkat apabila tidak ada tiga alat dan tenaga utama yang berada dalam diri manusia. tiga alat dan tenaga uatama insan merupakan nalar pikir, rasa, keyakinan, sehingga dengan ketiga hal tersebut insan sanggup meraih kebahagiaan bagi dirinya.
Ilmu dan filsafat sanggup bergerak dan meningkat berkat nalar fikiran manusia. juga, agama sanggup bergerak dan meningkat berkat adanya keyakinan. akan tetapi, ketiga alat dan tenaga utama tersebut tidak sanggup bermitra dengan ilmu, filsafat dan agama apabila tidak di dorong dan di laksanakan oelh manusianya sendiri yang terdapat dalam diri manusia.
Dikatakan refleksi, sebab ilmu,Filsafat, dan agama gres sanggup di rasakan (di ketahui) faedahnya/manfaatnya dalam kehidupan insan apa kalau ketiganya merefleksi (lewat proses pantul diri ) dalam diri manusia. Ilmu mendasarkan pada nalar pikir melalui pengalaman dan indra, dan filsafat mendasarkan pada otoritas dan nalar secara bebas dalam pengusutan kepada kenyataan dan pengalaman utamanya di kaitkan dalam kehidupan manusia. Sedangkan agama menurut pada otoritas wahyu, harap di bedakan agama yang berasal dari dan pertumbuhan filsafat yang mendasarkan pada konsep-konsep wacana kehidupan dunia, utamanya konsep-konsep wacana moral.
Menurut Prof Nasroen S.H mengemukakan bahwa filsafat yang sejati haruslah menurut pada agama. Apabila filsafat tidak di dasarkan pada agama dan filsafat cuma semata-mata menurut pada contoh pikir saja, filsafat tersebut tidak akan menampung kebenaran objectif sebab yang menyediakan penerangan dan keputusan merupakan nalar fikiran . sementara itu keterampilan nalar fikiran terbatas sehingga filsafat yang yang cuma menurut nalar pikir semata-mata akan tidak sanggup menyediakan kepuasan bagi manusia, utamanya dalam rangka pengertian kepada yang ghaib.
0 Komentar untuk "Kedudukan Ilmu, Filsafat Dan Agama"