Angka Tiga Belas Angka Yang Hebat

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta'ala shalawat dan sallam atas junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, keluarga, sobat dan pengikutnya yang senantiasa dirahmati Allah ta'ala.

Di banyak sekali penggalan dunia sudah berkembang dan meningkat kepercayaan, mitos, dan legenda yang secara turun temurun dipercayai dan mendarah daging. Meski sudah hidup pada tatanan penduduk modern, keyakinan tahayul ini tetap saja eksis bahkan meningkat dan merasuk ke dalam banyak sisi kehidupan di dalam masyarakat. 

Seperti mitos angka 13 yang dianggap selaku angka pembawa sial dan masih dipercayai sampai di saat ini.

Seperti negara China yang tidak mempunyai lantai ke-13 pada setiap gedung yang dibangun.  

Alasannya, angka ini tidak menjinjing hoki dan justru menjinjing bencana. Di dunia Barat, angka 13 juga dianggap angka sial dan menjinjing keburukan.

Demikian pula di banyak sekali penggalan dunia yang lain yang mempunyai keyakinan serupa. 

Namun tidak demikian dengan Agama Islam yang menilai 13 tidak ubahnya menyerupai angka-angka lainnya. 

Justru angka ini menjadi jalan untuk menuju surganya Allah ta'ala. Bagaimana bisa?

Allah Subhanahu wa ta'ala memutuskan angka 13 selaku jumlah rukun dalam shalat. Ibadah shalat ini merupakan tiang agama yang menjadi pondasi dasar kokohnya agama Islam. Kekokohoan tersebut dibangun menurut 13 rukun yang dijalankan untuk meraih pondasi yang kuat. 

Lantas, masih layak kah selaku umat islam yakin dengan mitos dan tahayul yang meningkat terhadap angka 13 ini. 

Berikut ini 13 rukun shalat yang menjadi diam-diam menuju nirwana Allah ta'ala. 

1. Niat 

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Takbiratul ikhram

4. Membaca Al-fatehah

5. Ruku’ 

6. I’tidal

7. Sujud 

8. Duduk diantara dua salam 

9. Duduk pada tasyahud akhir 

10. Membaca tasyahud akhir

11. Membaca shalawat Nabi 

12. Salam

13. Tertib

Sikap umat islam terhadap tahayul perihal angka 13

1. Semua angka yakni sama, Allah Subhanahu wa ta'ala tidak melebih-lebihkan dan juga tidak mengurang-ngurangi setiap pesan tersirat dalam angka-angka tersebut. 

Terlebih menjadikannya selaku angka sial untuk umat manusia. Karena sejatinya yang dari Allah Subhanahu wa ta'ala itu yakni baik, sedangkan yang jelek munculnya dari insan sendiri. 

Seperti firman Allah SWT dalam surah Yunus: 107

“Jika Allah menimpakan kepadamu kemudaratan maka tidak ada yang sanggup menghilangkannya kecuali Dia dan jika Dia mengharapkan kebaikan bagimu maka tidak ada yang sanggup menolak keutamaan-Nya.” (Yunus: 107)

2. Jangan yakin bahwa angka 13 menjinjing sial. Yang demikian itu disebabkan kebodohan dan kedunguan nalar mereka mengait-ngaitkan insiden kesialan yang mereka alami dengan angka-angka.

“Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah (menganggap sial dengan sesuatu), tidak ada kesialan dengan eksistensi burung hantu dan tidak ada pula kesialan bulan Shafar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Doktrin 13 selaku angka sial bisa saja menjadi upaya untuk bikin sugesti negatif yang melemahkan keimanan kita. 

Seburuk-buruknya kaum merupakan yang mengikuti paham tertentu sementara tidak benar mendalaminya secara bijaksana. 

4. Angka 13 merupakan angka baik lantaran menjadi jumlah rukun shalat agama Islam.  Dimana setiap rukun-rukun yang dikerjakan, dapat menjadi pembuka pintu surga.

Semoga info ini berfaedah dan memperbesar keimanan kita, serta membebaskan belenggu terhadap dogma wacana angka 13 yang tidak berdasar

selama ini. 

Sehingga kita dapat menjadi kaum yang pintar dengan senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist. Terima kasih sudah membaca.