Teori Piaget Mengenai Proses Berpikir

Kecenderungan-Kecendrungan dalam proses Berpikir Peserta Didik

Bapak dan Ibu Guru, mari kita teruskan membaca tulisan-tulisan mengenai psikologi pendidikan. Kali ini masih mengenai kemajuan kognitif pada penerima didik, namun lebih spesifik mengarah pada pembahasan mengenai proses berpikir.

Piaget yang juga merupakan luar biasa biologi merekomendasikan bahwa manusia, mewarisi 2 kecenderungan dasar, yaitu: (1) organisasi; dan (2) adaptasi. Kecenderungan organisasi berhubungan dengan tingkah laris dan kesanggupan berpikir dalam hal menyatukan, mengatur, mengkombinasikan kembali, dan menertibkan kembali. Sedangkan kecenderungan kedua yakni pembiasaan merupakan tingkah laris atau kesanggupan berpikir untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Kecenderungan Dasar: Organisasi

Setiap orang terlahir dengan kecenderungan untuk mengorganisasikan proses-proses berpikir mereka ke dalam struktur-struktur psikologis. Struktur-struktur psikologis ini merupakan sistem-sistem yang dimiliki setiap orang untuk mengerti dan berinteraksi dengan dunianya. Struktur-struktur sederhana secara terus-menerus akan dikombinasikan (disatukan) dan dikoordinasikan sehingga menjadi struktur-struktur yang lebih kompleks. Bayi yang berumur beberapa bulan misalnya, sudah sanggup menyaksikan sebuah benda dan mereka juga sudah sanggup menggenggam benda tersebut di tangannya di saat disentuhkan padanya. Tetapi di saat itu ia belum sanggup mengkoordinasikan pandangan dengan jemarinya yang memegang benda tersebut pada di saat bersamaan. Setelah umurnya bertambah dan kemampuannya terus berkembang, balasannya kedua kesanggupan ini (melihat dan memegang) akan dikoordinasikan pada di saat bersamaan. Itulah sebabnya di saat bayi yang berumur lebih bau tanah akan mengambil benda-benda menawan yang dilihatnya (Ginsburg & Opper, 1998; Milller, 2002)

Piaget secara khusus sudah menyediakan nama untuk struktur-struktur psikologis ini dengan istilah skema-skema. Menurut Piaget, skema-skema merupakan blok-blok bangunan aliran seseorang. Skema-skema mengoragniasikan sistem-sistem dari tindakan-tindakan atau pemikiran-pemikiran yang memungkinkan seseorang untuk berpikir mengenai objek atau kejadian-kejadian dalam dunia orang tersebut. Skema-skema mungkin sifatnya kecil dan spesifik, misalnya, denah untuk mengisap minuman lewat sedotan, atau denah untuk mengetahui bunga mawar. Tetapi denah dapat juga sungguh besar dan kompleks dan bersifat lebih umum, contohnya, denah untuk minum atau denah untuk mengklasifikasikan tumbuhan. Ketika proses-proses berpikir seseorang menjadi lebih terorganisasi dan denah gres akan terbentuk, tingkah laris juga akan berubah dan menjadi lebih kompleks serta lebih cocok dengan kondisi lingkungannya.

Kecenderungan Dasar: Adaptasi

Sebagai pelengkap untuk kecenderungan untuk mengorganisasikan struktur-struktur psikologis, seseorang juga mewarisi kecenderungan untuk mengikuti kondisi dengan lingkungannya. Ada 2 proses dasar yang terlibat dalam kecenderungan dasar adaptasi, yaitu: asimilasi dan akomodasi.

Kecendrungan dalam proses Berpikir Peserta Didik Teori Piaget mengenai Proses Berpikir
"hei...ada kucing!"... padahal itu seekor gobang

Asimilasi

Asimilasi menurut Piaget akan terjadi di saat seseorang menggunakan skema-skema yang dimilikinya untuk memaknai secara logis kejadian-kejadian yang terjadi di dunianya. Asimilasi terlibat di saat seseorang menjajal mengerti sebuah hal gres dan menjajal mencocokkannya dengan apa yang sudah diketahuinya. Pada di saat itu, seseorang mungkin akan mendistorsi isu gres itu untuk mencocokkannya dengan isu yang sudah dimiliki. Contohnya, pada di saat pertama kali menyaksikan seekor gobang, bawah umur mungkin akan menyebutnya kucing. Mereka menjajal mencocokkan pengalaman gres menyaksikan seekor gobang itu dengan denah kucing yang sudah mereka miliki (pernah dilihatnya) untuk mengidentifikasi binatang tersebut.


Akomodasi

Akomodasi akan terjadi di saat seseorang mesti merubah skema-skema yang ada di metode ingatannya untuk menyediakan respon pada suasana baru. Bila data tidak sanggup dicocokkan dengan denah yang sudah ada, maka orang tersebut akan menghasilkan denah baru. Skema-skema gres akan dikombinasikan untuk menghasilkan denah yang lebih besar dan akurat serta kompleks. Seseorang akan menyesuaikan pemikirannya untuk mencocokkan isu gres yang didapatnya, alih-alih menyesuaikan isu untuk mencocokkannya dengan pemikirannya. Anak-anak menampilkan sebuah fasilitas di saat mereka menyertakan denah gres di saat mengetahui bahwa gobang merupakan gobang dan bukan kucing pada denah untuk mengidentifikasi binatang yang ada di pikiran mereka.

Seseorang mengikuti kondisi kepada lingkungannya yang kompleks dengan menggunakan skema-skema yang dimiliki, di saat denah ini melakukan pekerjaan dengan memodifikasi (asimilasi) dan menyertakan denah gres (akomodasi). Kedua proses ini kebanyakan senantiasa berjalan bersama-sama dalam satu waktu. Bahkan untuk denah yang sudh sungguh stabil seumpama denah untuk mengisap minuman lewat sedotan sanggup saja mengalami beberapa akomodasi. Misalnya saja di saat panjang sedotan yang digunakan untuk mengisap minuman berupa jus atau mengisap minuman dari dalam bungkus berupa kotak kertas. Kita mungkin akan menyertakan denah gres bahwa mengisap minuman dengan sedotan dari kotaknya dilarang ditekan lantaran isi minuman sanggup menyemprot ke tampang atau baju. Ketika pengalaman-pengalaman gres di dapat, kita menyertakan denah gres dan menyesuaikan pula denah yang sudah dimiliki sebelumnya. Skema-skema akan terus meningkat besar dan kompleks selama kita belajar, dan kian berharga untuk digunakan dalam merespon lingkungan atau dunia di sekeliling kita.

Ekuilibrasi atau Penyeimbangan

Menurut Piaget, mengorganisasi, mengasimilasi, dan mengakomodasi sanggup dipandang selaku sebuah jenis langkah-langkah penyeimbangan yang kompleks. Menurut teori Piaget, p.erubahan faktual dalam berpikir terjadi lewat proses ekuilibrasi atau penyeimbangan, yakni sebuah langkah-langkah untuk mencari keseimbangan. Piaget beranggapan bahwa seseorang secara kontinyu menguji ketepatan proses berpikirnya untuk mendapatkan keseimbangan. Pada pada dasarnya proses ekuilibrasi melakukan pekerjaan sedemikian: bila kita menggunakan sebuah denah tertentu pada sebuah peristiwa atau suasana dan denah berfungsi, maka ekuilibrasi terjadi. Jika denah menyediakan hasil yang tidak memuaskan, maka terjadi ketidakseimbangan (disekuilibrasi). Kita kemudian menjadi tidak nyaman. Ketidaknyamanan ini akan memotivasi kita untuk mencari penyelesaian lewat proses asimilasi dan akomodasi, dan pergantian berpikir terjadi dan kian meningkat maju.

Cek Pemahaman Konsep
Anak Bosan Belajar?
Pendidikan yang Adaptif

Related : Teori Piaget Mengenai Proses Berpikir

0 Komentar untuk "Teori Piaget Mengenai Proses Berpikir"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)