Upaya Kemenag (Kementerian Agama) untuk menekan maraknya problem penipuan haji dan umrah sepertinya kurang maksimal.
Sampai kini ini masih saja bermunculan problem penipuan terhadap kandidat jamaah haji dan umrah dengan beragam modus. Misalnya menyerupai yang baru-baru ini dialami oleh 27 kandidat jamaah haji PT Djahidin Universal Tour (DUT).
27 kandidat jamaah haji tersebut sudah menyetorkan duit sebesar USD 12 ribu untuk mendaftar haji khusus pada 2014 di PT Djahidin Universal Tour (DUT), tetapi hingga isu terkini haji 2015 mereka tidak kunjung diberangkatkan dengan banyak sekali alasan.
Ika Kurniati, selaku perwakilan korban penipuan haji, dengan didampingi pengacaranya, Muhammad Syukur Mandar kemarin (22/4) mengunjungi kantor PT Djahidin Universal Tour (DUT) yang terletak di Jalan Asem Baris Raya 88, Tebet, Jakarta Selatan.
Para kandidat jamaah haji ini mengaku tergiur iming-iming PT Djahidin Universal Tour bahwa mereka mengklaim dapat memberangkatkan haji dengan cepat. Tanpa mesti menanti usang menyerupai antrean haji reguler.
Agar dapat cepat berangkat, PT Djahidin Universal Tour menyediakan alternatif berangkat haji dari negara Yaman, Namun ternyata planning itu batal. Karena pihak travel beralasan di Yaman sedang ada perang
Namun, di saat dicek di daftar travel haji dan umrah resmi yang terdaftar di Kemenag, ternyata tidak ada nama Djahidin Universal Tour (DUT). Dengan demikian, travel haji dan umrah tersebut yakni bodong, tidak berizin atau ilegal.
"Saya daftar sekitar Mei 2014. Tetapi, hingga kini tidak ada kejelasan kapan diberangkatkan," ucapnya menyerupai dilansir dari Jawapos.
Ika mengungkap bahwa dirinya sudah berkali-kali meminta duit para kandidat jamaah haji dikembalikan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan dan itikad baik dari pihak DUT. Oleh alasannya yakni itu, rencananya hari ini (23/4) Ika bersdama 27 korban dan kuasa hukumnya akan melaporkan DUT ke Polda Metro Jaya.
Dalam salah satu butir permintaan perdata yang diajukan oleh kuasa hukumnya, ada klausul permintaan penahanan aset perusahaan selaku barang bukti dan jaminan.
Selain meminta pengembalian duit yang sudah disetor, mereka menuntut duit ganti rugi materil Rp 1,4 miliar dan immateril sebesar Rp 100 miliar.
"Kerugian immateril itu terkait perasaan aib para kandidat jamaah, ongkos bolak-balik, dan lain-lain," ungkapnya.
Syukur menjelaskan, ada 27 korban yang menyediakan kuasa kepadanya dalam mengorganisir problem penipuan ini. Dari bertahun-tahun silam, Mereka sudah menyetorkan lunas USD 12 ribu untuk ongkos haji plus.
Jika ditotal, duit yang masuk ke DUT sebanyak USD 324 ribu atau sekitar 4,2 miliar. Dia menjelaskan, dalam mediasi tertutup dengan pihak DUT kemarin, ada planning perusahaan mengembalikan uang.
Di luar 27 orang tadi, tambah Syukur, ada sekitar 100 orang yang disangka juga menjadi korban. Namun, seratusan orang itu belum menyediakan kuasa kepadanya.
Sampai dikala ini, Pihak DUT belum menyediakan keterangan pers terhadap media. Saat mediasi berlangsung, pintu kantor mereka di suatu ruko berlantai dua ditutup rapat.
Usai mediasi berlangsung, pihak DUT masih juga tidak bersedia berkomentar.
"Di dalam staf semuanya. Tidak ada jajaran manajemen. Semuanya sedang ke luar kota," ujar orang yang mengaku selaku penjaga ruko tersebut. Dia menangkal beberapa awak media yang ingin masuk ke ruko.
Mochammad Jasin selaku irjen dari Kemenag menyampaikan akan secepatnya mengontak korban penipuan haji tersebut. Dia menyatakan bakal bantu-membantu memproses aturan dengan melapor ke kepolisian.
"Jelas pihak yang melaporkan dahulu yakni korban. Namun, Kemenag tidak akan lepas tangan," ucapnya. (Wan/Jawapos) Sumber https://www.kabarmakkah.com
Sampai kini ini masih saja bermunculan problem penipuan terhadap kandidat jamaah haji dan umrah dengan beragam modus. Misalnya menyerupai yang baru-baru ini dialami oleh 27 kandidat jamaah haji PT Djahidin Universal Tour (DUT).
27 kandidat jamaah haji tersebut sudah menyetorkan duit sebesar USD 12 ribu untuk mendaftar haji khusus pada 2014 di PT Djahidin Universal Tour (DUT), tetapi hingga isu terkini haji 2015 mereka tidak kunjung diberangkatkan dengan banyak sekali alasan.
Ika Kurniati, selaku perwakilan korban penipuan haji, dengan didampingi pengacaranya, Muhammad Syukur Mandar kemarin (22/4) mengunjungi kantor PT Djahidin Universal Tour (DUT) yang terletak di Jalan Asem Baris Raya 88, Tebet, Jakarta Selatan.
Para kandidat jamaah haji ini mengaku tergiur iming-iming PT Djahidin Universal Tour bahwa mereka mengklaim dapat memberangkatkan haji dengan cepat. Tanpa mesti menanti usang menyerupai antrean haji reguler.
Agar dapat cepat berangkat, PT Djahidin Universal Tour menyediakan alternatif berangkat haji dari negara Yaman, Namun ternyata planning itu batal. Karena pihak travel beralasan di Yaman sedang ada perang
Namun, di saat dicek di daftar travel haji dan umrah resmi yang terdaftar di Kemenag, ternyata tidak ada nama Djahidin Universal Tour (DUT). Dengan demikian, travel haji dan umrah tersebut yakni bodong, tidak berizin atau ilegal.
"Saya daftar sekitar Mei 2014. Tetapi, hingga kini tidak ada kejelasan kapan diberangkatkan," ucapnya menyerupai dilansir dari Jawapos.
Ika mengungkap bahwa dirinya sudah berkali-kali meminta duit para kandidat jamaah haji dikembalikan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan dan itikad baik dari pihak DUT. Oleh alasannya yakni itu, rencananya hari ini (23/4) Ika bersdama 27 korban dan kuasa hukumnya akan melaporkan DUT ke Polda Metro Jaya.
Dalam salah satu butir permintaan perdata yang diajukan oleh kuasa hukumnya, ada klausul permintaan penahanan aset perusahaan selaku barang bukti dan jaminan.
Selain meminta pengembalian duit yang sudah disetor, mereka menuntut duit ganti rugi materil Rp 1,4 miliar dan immateril sebesar Rp 100 miliar.
"Kerugian immateril itu terkait perasaan aib para kandidat jamaah, ongkos bolak-balik, dan lain-lain," ungkapnya.
Syukur menjelaskan, ada 27 korban yang menyediakan kuasa kepadanya dalam mengorganisir problem penipuan ini. Dari bertahun-tahun silam, Mereka sudah menyetorkan lunas USD 12 ribu untuk ongkos haji plus.
Jika ditotal, duit yang masuk ke DUT sebanyak USD 324 ribu atau sekitar 4,2 miliar. Dia menjelaskan, dalam mediasi tertutup dengan pihak DUT kemarin, ada planning perusahaan mengembalikan uang.
Di luar 27 orang tadi, tambah Syukur, ada sekitar 100 orang yang disangka juga menjadi korban. Namun, seratusan orang itu belum menyediakan kuasa kepadanya.
Sampai dikala ini, Pihak DUT belum menyediakan keterangan pers terhadap media. Saat mediasi berlangsung, pintu kantor mereka di suatu ruko berlantai dua ditutup rapat.
Usai mediasi berlangsung, pihak DUT masih juga tidak bersedia berkomentar.
"Di dalam staf semuanya. Tidak ada jajaran manajemen. Semuanya sedang ke luar kota," ujar orang yang mengaku selaku penjaga ruko tersebut. Dia menangkal beberapa awak media yang ingin masuk ke ruko.
Mochammad Jasin selaku irjen dari Kemenag menyampaikan akan secepatnya mengontak korban penipuan haji tersebut. Dia menyatakan bakal bantu-membantu memproses aturan dengan melapor ke kepolisian.
"Jelas pihak yang melaporkan dahulu yakni korban. Namun, Kemenag tidak akan lepas tangan," ucapnya. (Wan/Jawapos) Sumber https://www.kabarmakkah.com
0 Komentar untuk "Awas, Banyak Travel Haji Dan Umrah Tipu Kandidat Jamaah, Ini Ada Kasus Penipuan 4.2 M"