Kisah Spiritual Peggy Melati Sukma, 22 Tahun Jual Aurat, Sekarang Aktif Di Dunia Dakwah

Sejak tentukan untuk berhijrah dan memakai hijab, Artis Peggy Melati Sukma kini ini memang terlihat aktif di dunia dakwah.

Padahal dulunya ia dipahami selaku artis yang kehidupannya sungguh glamour, sering berbusana tak patut dipandang mata dan suka menghasilkan “pusing” para kaum adam yang melihatnya.

Sejak tentukan untuk berhijrah dan memakai hijab Kisah Spiritual Peggy Melati Sukma, 22 Tahun Jual Aurat, Kini Aktif Di Dunia Dakwah


Padahal di masa kecilnya, orangtuanya senantiasa mewanti-wanti untuk tak lupa mengaji Al-Qur’an.

Bagaimana Peggy Melati Sukma melalui itu semua? Berikut penuturannya saat mengisi kajian muslimah di Masjid Al Barokah Gedung Cyber, Jakarta, beberapa hari yang lalu.

***

Saya bukan orang yang suci dan bukan orang yang dididik di pesantren. Saya ini cuma pendosa, saya ini jahiliyah. Kejahiliyahan yang praktis dilihat. Makara artis umur 14 tahun (sekarang 40 tahun). Dakwah gres 3 tahun. Memakai jilbab gres 4 tahun ini. Makara artis sudah 22 tahun (berhijab usia 36), selama 22 tahun itu saya jual aurat. Ini yang kasat mata. Begitu aurat itu dibuka, direlakan untuk dunia, untuk kepentingan pergaulan, untuk kepentingan dunia, untuk kepentingan segala sesuatu. Akhirnya perilaku dan hati juga terbawa.

Al-iman yaziid wa yankus. Iman itu naik dan turun. Maka kalau doktrin kalian mau naik, caranya cuma satu yakni dengan bertakwa. Apa itu takwa? Jalankan perintah Allah, jauhi larangannya. Kalau lewati perintah dan jalankan larangan, sengaja mengerjakan maksiat, nggak mau menimba ilmu dan Allah disingkirkan, maka doktrin akan turun terus. Itu terimplementasi dalam sikap.

Maka saat saya tentukan untuk berhijrah, untuk move on, yang saya jalankan yakni bersyahadat. asyhadu allah ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. “Masuk” Islam lagi.

Saya tanya diri sendiri, saya Islam? Konstruksi paling mendalam dari keislaman kita yakni keyakinan.

Kenapa saya menghasilkan Amazing Muslimah? Kenapa saya sungguh ingin berkontribusi dalam training membaca Al-Qur’an? Kenapa metodenya One Day Training?

Yang pertama, 53 % kaum muslimin di Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur’an. Saya jahiliyah, begajulan, jumpalitan, ini itu, umur 0-12 tahun orangtua saya habis-habisan mengajari agama, punya dasar, punya basic.

Terjun di dunia entertainment habis dilibas oleh dunia, nanti nggak punya pegangan apabila tidak menimba ilmu agama sejak dini. Tapi saat mendapatkan jalan kembali untuk hijrah, ada pegangan, alasannya yakni punya ilmu yang ditanamkan orangtua, baca Al-Qur’an tersadar sampai hari ini.

Dalam kejahiliyahan saya, ibu saya tiap waktu mengingatkan saya untuk baca Al-Quran.

“Baca Al-Qur’annya!”

Lalu ngumpet ke kamar atas, baca kenceng-kenceng. “Bismillahirrahmanirrahim..” Padahal bacanya cuma dua ayat habis itu membisu ngerjain yang lain-lain.

Dalam Al-Qur’an surat Hud 15-16, Allah berfirman, “Barangsiapa yang mengharapkan kehidupan dunia dan perhiasannya, tentu Kami berikan terhadap mereka respon pekerjaan mereka di dunia dengan tepat dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak menerima di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di alam abadi itu apa yang sudah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang sudah mereka kerjakan.”

Di dunia hiburan dahulu tidak ada yang tidak dikerjain, semuaa job diambil dan waktu habis dipakai untuk ngerjain itu semua. Di luar itu saya juga pengusaha, perusahaannya tidak cuma satu namun enam, dari bidang komunikasi sampai trading. Sudah khatam lah permasalahan bisnis, dari ABCD. Sebagai pegiat sosial, yayasan tidak cuma satu namun tiga. Umur 18 bikin yang pertama, umur 21 bikin lagi, umur 26 bikin lagi, umur 30 tahun saya memimpin organisasi internasional yang berkedudukan di Eropa.

Dalam masa itu, saya kerap jadi duta negara, juru bicara kementerian atau pemerintah, mewakili Indonesia ke PBB atau KTT ASEAN juga sudah, jadi juru bicara World Bank Amerika juga sudah. Artinya saya nyaris mengerjakan segala hal dalam hidup saya.

Apa kaitannya dengan surat Hud 15-16?

“Barangsiapa yang mengharapkan kehidupan dunia dan perhiasannya, tentu Kami berikan terhadap mereka respon pekerjaan mereka di dunia dengan tepat dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.”

Peggy ngetop tidak? Ngetop. Duitnya banyak tidak? Banyak, mengalir dari mana-mana. Segalanya punya dan ada. Pusaang…pusiing..pusaang..pusiiing! Duit berdatangan dari mana-mana. Tujuh tahun penduduk dibentuk sakit kepala dengan pusingnya Peggy Melati Sukma.

“Itulah orang-orang yang tidak menerima di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di alam abadi itu apa yang sudah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang sudah mereka kerjakan.”

“Lenyaplah” di alam abadi nanti apa yang sudah mereka usahakan di dunia dan sia-sia. Hilang yang mereka jalankan di dunia. Sia-sia semua.

Kita andal nirwana atau andal jahanam? Mari kita tafakuri.
Sumber https://www.kabarmakkah.com

Related : Kisah Spiritual Peggy Melati Sukma, 22 Tahun Jual Aurat, Sekarang Aktif Di Dunia Dakwah

0 Komentar untuk "Kisah Spiritual Peggy Melati Sukma, 22 Tahun Jual Aurat, Sekarang Aktif Di Dunia Dakwah"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)