Wahai Wanita, Jikalau Erat Dengan Lelaki Beristri, Baca Dahulu 7 Adat Ini

Persahabatan ialah salah satu perbuatan yang diusulkan oleh Rasulullah. Bahkan dalam sejarah kemajuan Islam, kawan dekat memiliki peranan penting untuk menunjang penyebaran agama yang dibawa Rasulullah. Meski demikian persahabatan dengan musuh jenis tentulah memiliki etika yang mesti dihormati bersama.

Islam memang tidak melarang persahabatan atau pertemanan dengan musuh jenis selama mematuhi adab-adabnya. Terlebih jikalau salah satu atau kedua-duanya sudah memiliki pasangan masing-masing yang sah menurut aturan agama.

Persahabatan ialah salah satu perbuatan yang diusulkan oleh Rasulullah Wahai Wanita, Jika Bersahabat Dengan Pria Beristri, Baca Dulu 7 Etika Ini

Meski demikian tak jarang kita dengar kini ini persahabatan dengan musuh jenis makin tanpa halangan, bahkan terkesan erat. Hal tersebut bisa jadi lantaran kawan dekat satu sekolah ataupun satu pekerjaan. Padahal di saat seseorang sudah berumah tangga, ia mesti sadar bahwa ada pasangannya yang mau tersakiti jikalau menyaksikan keakraban dirinya dengan musuh jenis meski tidak ada rasa apapun.

Jika pun berargumentasi bahwa persahabatan tersebut sudah terjalin sejak usang bahkan sebelum dirinya menikah, pasti hal tersebut bukan menjadi argumentasi untuk terlalu dekat dengan sahabatnya tersebut.

Bagi para perempuan muslimah, pastinya mesti sadar bahwa di saat melakukan hubungan persahabatan dengan seorang lelaki yang beristri, lantaran ada suatu konsekuensi yang mesti ia hadapi yakni tidak berlebihan dalam persahabatan tersebut. Tentu para perempuan mengenali dan bisa mencicipi sendiri bagaimana rasanya di saat mendapati pasangan yang lebih sibuk berkomunikasi dengan kawan dekat musuh jenis. Terlebih jikalau sudah mengusik waktu kebersamaan antara kawan dekat kita dengan pasangannya, maka perilaku itu sangat suatu hal yang layak diperbaiki.

Lantas bagaimanakah etika bagi seorang perempuan di saat bersahabat dengan lelaki beristri?

1. Hindari Dan Minimalisir Berkhalwat Di Ruang Chat

Perkembangan teknologi komunikasi dan media lazim yang makin pesat menghasilkan penduduk kini lebih gampang dalam menyodorkan pesan ataupun menyaksikan aktivitas seseorang. Hal ini pasti mesti diwaspadai agar jangan aktivitas tersebut justru menghancurkan etika seorang perempuan dalam bergaul dengan musuh jenisnya yang sudah menikah.

Sangat ancaman seorang lelaki dan perempuan di saat melakukan kontak berduaan dalam ruang chat menyerupai WA, BBM, Line dan yang lainnya, meski fisik tidak saling berdekatan. Hal ini sama saja melakukan khalwat dan setanlah yang mau menjadi pihak ketiga untuk menghasilkan keduanya saling mendekat secara batin.

Hal tersebut berlaku di saat kita cuma menyodorkan pesan yang tidak penting menyerupai bersenda gurau ataupun sekedar menyapa. Lain halnya di saat memang ada urusan penting, meningkatkan ilmu atau masalah pekerjaan, maka hal tersebut masih diperbolehkan.

Yang paling penting bagi seorang wanita, jangan hingga percakapan di ruang chat dengan lelaki beristri menjadikannya merasa tenteram dan ketergantungan. Jika pasangannya mengetahui, pasti hal tersebut akan melukai perasaannya dan menghasilkan masalah dalam rumah tangganya. Kita pun selaku seorang perempuan akan mencicipi dampaknya juga.

2. Tidak Berdua-Duaan (Berkhalwat) Secara Fisik

Persahabatan di sekarang ini juga kerap kali sudah kehilangan batas dalam kontak fisik. Banyak perempuan yang tidak sungkan berdua-duaan dengan yang bukan mahramnya menyerupai berbincang-bincang dan berjalan-jalan meski tanpa ada rasa. Padahal aktivitas tersebut dihentikan dalam Islam, walaupun alasannya lantaran sudah bersahabat sejak kecil atau sudah menyerupai adik dan kakak.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sudah bersabda, “Janganlah seorang lelaki berkhalwat (berduaan) dengan seorang perempuan, melainkan yang ketiga dari mereka yakni syetan.” (HR At Tirmidzi)

Tak cuma buruk bagi hubungan persahabatan itu di hadapan pasangannya, berkhalwat juga ialah perbuatan dosa dan mendekati fitnah. Sadarilah bahwa istrinya tidak akan merasa tenteram dengan kebersamaan kita bareng dengan pasangannya. Karena lambat laun kedekatan antara yang bukan mahram cuma akan menyebabkan benih-benih rasa.

3. Bertutur Kata Dan Berbusana Yang Sopan

Suara dan badan seorang perempuan ialah aurat bagi lelaki yang lain. Hal ini dikarenakan keduanya sanggup menjadi sumber pesona mereka untuk terjerumus dalam maksiat dan lupa terhadap Allah. Karenanya bagi seorang muslimah, perhatikanlah dalam bertutur kata dan berbusana menyerupai berpakaian yang sopan dan tidak mengatakan dengan manja atau lembut. Jangan hingga apa yang ditangani justru menghasilkan fikiran seorang lelaki yang beristri menjadi rusak dan menyebabkan suatu rasa yang berlebihan.

4. Tetap Menjaga Jarak

Meski sudah bersahabat sejak lama, seorang perempuan mesti meminimalisir intensitas atau mempertahankan jarak dengan lelaki yang sudah beristri. Hal tersebut bukanlah berniat untuk saling bermusuhan, melainkan dengan meminimalisir frekuensi pertemuan, senda gurau, komunikasi ataupun yang sekiranya sanggup menghasilkan kita dengan kawan dekat yang bukan mahram tersebut bisa bareng secara berduaan.

Jauh lebih baik jikalau pun mesti berjumpa membicarakan sesuatu yang penting, mintalah kawan dekat kita tersebut untuk menjinjing istrinya. Selain bisa lebih mengenal, hal itu pun bisa menyingkir dari fitnah dan dugaan seorang istri.

5. Hindari Foto Berdua-Duaan

Persahabatan juga kerap kali diabadikan dalam suatu foto. Namun etika kesopanan seorang perempuan terhadap kawan dekat prianya yang sudah beristri haruslah diutamakan. Hindarilah untuk melakukan foto berdua dengannya, apalagi jikalau menggunakan gaya yang akrab. Tentu hal ini akan menyakitkan bagi pasangannya dan bisa menghancurkan keselarasan rumah tangga kawan dekat kita.

6. Menghormati Dan Menghargai Perasaan Istri Sahabat

Jika seorang muslimah sudah berkomitmen untuk menghormati dan menghargai istri sahabat, maka batasilah di saat kawan dekat yang bukan mahram tersebut hendak melakukan hubungan persahabatan yang intens. Contohnya di saat ia hendak mengajak untuk jalan bareng atau menghubungi di ruang chat dan yang lainnya.

Jagalah perilaku walaupun pasangannya tidak mengenali apa yang kita laksanakan dengan suaminya agar jangan hingga pasangannya berprasangka buruk dan meletakkan curiga.

7. Dekatilah Istrinya

Ketika kawan dekat kita sudah menikah dan memiliki seorang istri, hargailah dirinya dengan mendekatinya juga. Saat kita ada kebutuhan dengan sahabat, tanyakanlah dulu keberadaannya melalui istrinya. Dengan begitu ia akan merasa dihargai oleh kita dan tidak merasa ada hubungan yang ditutup-tutupi.

Baca Juga:


Itulah 7 etika bersahabat dengan lelaki yang sudah beristri. Semoga para muslimah bisa menyadari akan etika tersebut demi hasil yang bagus dalam persepsi insan maupun dalam persepsi Allah Ta’ala. Wallahu A’lam


Sumber https://www.kabarmakkah.com

Related : Wahai Wanita, Jikalau Erat Dengan Lelaki Beristri, Baca Dahulu 7 Adat Ini

0 Komentar untuk "Wahai Wanita, Jikalau Erat Dengan Lelaki Beristri, Baca Dahulu 7 Adat Ini"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)