PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi yang bagus perlu pelaksanaan administrasi yang bagus pula. Karenanya keperluan pengertian administrasi yang bagus menjadi sungguh penting. Dimana seluruh proses pelaksanaan suatu forum pendidikan membutuhkan pondasi administrasi yang matang.
Dalam proses pelaksanaan administrasi kita perlu mengenali rancangan - rancangan yang ada didalamnya. Salah satu rancangan administrasi yang dapat diimplementasikan dalam suatu organisasi yakni rancangan dasar yang digagas oleh George R. Terry yang dipahami dengan POAC. Istilah POAC tersebut ialah abreviasi dari Plan atau perencanaan, Organizing atau mengorganisir, Actuating atau melaksanakan dan Controling atau pengawasan.
Kami berniat dengan terbuatnya makalah ini bisa menyediakan penjelasan ihwal fungsi dari administrasi dan rancangan dasar POAC, untuk sanggup diaplikasikan dengan baik dan sesuai.
B. Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini penulis merumuskan beberapa dilema perihal fungsi dari administrasi POAC(Planning, Organizing, Actuating, Controlling) diantaranya
1. Apa fungsi Planning selaku proses majemen?
2. Apa fungsi organizing selaku proses managemen?
3. Apa fungsi Actuating selaku proses manajemen?
4. Apa fungsi Controlling selaku proses manajemen?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yakni selaku berikut
1. Untuk menegetahui fungsi Planning selaku proses manajemen
2. Untuk mengenali fungsi Organizing selaku proses manajemen
3. Untuk mengenali fungsi Actuating selaku proses manajemen
4. Untuk mengenali fungsi Controlling selaku proses manajemen
PEMBAHASAN
A. Manajemen
Istilah kata “manajemen” seringkali didengar dan disebut-sebut baik dalam seatu organisasi, perusahaan maupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita membuka kamus Bahasa inggris kata "manajemen" (management) memiliki arti mengurus atau mengatur. Secara etimoligis management sanggup diartikan selaku seni menertibkan dan melaksanakan. Sehingga administrasi sanggup diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin siapa pun yang menjadi bawahannya mudah-mudahan perjuangan yang sedang dijalankan sanggup meraih tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Kata administrasi sering digunakan dalam sehari-hari kita dan sungguh menolong dalam melakukan sesuatu. Tentunya kiprah administrasi sungguh diperlukan dalam kehidupan sehari-hari yang didedikasikan untuk menertibkan segala pekerjaan, administrasi ini berfungsi mudah-mudahan segala pekerjaan sanggup diselesaikan dengan baik secara tersistematis.
Keberhasilan suatu aktivitas atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan sukses apabila manajemennya baik dan teratur, dimana administrasi itu sendiri ialah suatu perangkat dengan melaksanakan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya yakni serangkaian tahap aktivitas mulai permulaan melaksanakan aktivitas atau pekerjaan hingga final tercapainya tujuan aktivitas atau pekerjaan. Dalam proses pelaksanaannya, administrasi memiliki kiprah khusus yang mesti dilaksanakan. Tugas-tugas khusus itulah yang biasa disebut fungsi-fungsi administrasi (Mulyono, 2008).
Adapun fungsi-fungsi managemen ini, parah andal beropini perihal fungsi-fungsi manajemen.
1. George R. Terry (POAC)
· Planning (Perencanaan)
· Organizing (Pengorganisasian)
· Actuating (Penggerakan)
· Controlling (Pengendalian)
2. Knoot O’ Donnel and Niclender
· Planning (Perencanaan)
· Organizing (Pengorganisasian)
· Staffing (Penyusunan pegawai)
· Directing (Pemberian bimbingan)
· Controlling (Pengendalian)
3. Henry Fayol
· Forecasting and Planning (Prediksi dan Perencanaan)
· Organizing (Pengorganisasian)
· Commanding (Perintah)
· Coordinating (Koordinasi)
· Controlling (Pengawasan)
4. James A.F. Stoner
· Planning (Perencanaan)
· Organizing (Pengorganisasian)
· Leading (Pemimpinan)
· Controlling (Pengendalian)
5. Harold Knoontz
· Planning (Perencanaan)
· Organizing (Pengorganisasian)
· Staffing (Penyusunan pegawai)
· Leading (Pemimpinan)
· Controlling (Pengendalian)
6. Sondang P. Siagian
· Planning (Perencanaan)
· Organizing (Pengorganisasian)
· Motivating (Pemberian motivasi)
· Controlling (Pengendalian)
· Evaluating (Penilaian)
Mula-mula fungsi administrasi banyak ragamnya seumpama merencanakan, mengorganisasi, menyusun staf, mengarahkan, mengoordinasi, dan mengontrol, mencatat dan melaporkan, dan menyusun budget belanja. Kemudian dibentuk menjadi lebih sederhana sehingga berisikan merencanakan, mengoraganisasi, memberi komando, mengoordinasi dan mengontrol.. Namun dalam bahan ini akan menampung fungsi administrasi yang lebih sederhana dan bersifat menyeluruh oleh George R. Terry, yakni POAC (Planning, Organizing, Actuating & Controlling).
B. Fungsi Manajemen POAC
Secara umum, ada empat fungsi administrasi yang sering orang menyebutnya “POAC”, yakni planning, organizing, actuating dan controlling. Suatu administrasi bisa dibilang sukses kalau keempat fungsi diatas bias dijalankan dengan baik. Kelemahan pada salah satu fungsi administrasi akan mempengaruhi administrasi secara keseluruhan dan membuat tidak tercapainya proses yang efektif dan efisien.
Mengapa POAC? Karena POAC ialah fungsi administrasi yang bersifat biasa dan meliputi keseluruan proses manajerial. Banyak para andal memperbesar banyak pengertian dari fungsi manajemen, tetapi diantara banyak suplemen tersebut, didalamnya sudah tergolong keempat fungsi yang diperkenalkan oleh George R Terry, yakni Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerak dan Pengawasan.
Keempat fungsi administrasi tersebut dalam administrasi terbaru tidak berjalan linear, tetapi spiral. Hal ini memungkinkan organisasi akan bergerak terus menerus dan tidak berhenti pada satu tahap. Secara sederhana sanggup dibilang bahwa siklus administrasi yang dilakukan oleh suatu organisasi yakni merencanakan, mengorganisasi staf dan sumber daya yang ada, melaksanakan jadwal kerja, dan mengendalikan (pengawasan) jalannya pekerjaan. Di dalam tahapan pengendalian dilakukan penilaian untuk menemukan umpan balik (feed back) untuk dasar penyusunan rencana selanjutnya, atau untuk penyusunan rencana kembali (replanning). Demikian seterusnya sehingga aktivitas fungsi-fungsi administrasi tersebut ialah suatu siklus spiral.
(Bentuk jalan proses fungsi manajerial)
Melihat pengertian administrasi yang diatas, ada empat perbuatan yang sungguh penting dalam proses manajemen, 4 perbuatan administrasi ini ialah fungsi utama dalam manajemen, berikut 4 fungsi utama dalam manajemen.
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan yakni proses aktivitas rasional dan sistemik dalam menentukan keputusan, aktivitas atau langkah – langkah yang hendak dilaksanakan kemudian hari dalam rangka perjuangan meraih tujuan secara efektif dan efisien.
Perencanaan bermakna sungguh kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam banyak sekali macam ragam tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya, serta latar belakang apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Perencanaan dalam arti seluas – luasnya, tidak lain yakni proses merencanakan aktivitas – aktivitas secara sistematis yang hendak dilakukan untuk meraih tujuan tertentu (Bintoro Tjokromidjojo, 1977).
Perencanaan sanggup diartikan selaku proses penyusunan banyak sekali keputusan yang hendak dilaksanakan pada masa yang hendak tiba untuk meraih tujuan yang sudah ditentukan. Perencanaan sanggup pula diartikan selaku suatu proses pengerjaan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai dengan yang diputuskan (M. Fakry, 1987).
Dalam sejumlah literatur yang lain seumpama dikutip oleh Abin (2000), didapatkan beberapa pernyataan menyangkut esensi perencanaan, seperti: “Planning is intelligent attempts to shape the future; to make the future better than the past. “Planning is trying to understand the present situations, to analyze it in formal way. “Planning is looking ahead.” “Planning is about bring better future; current problems are to be overcome, to see what happen in the future.”
Perencanaan ialah proses dalam mengartikan seumpama apa tujuan organisasi yang ingin dicapai, kemudian dari tujuan tersebut maka orang-orang di dalamnya mesti menghasilkan taktik dalam meraih tujuan tersebut dan sanggup menyebarkan suatu planning acara suatu kerja organisasi. Perencanaan dalam administrasi sungguh penting lantaran inilah awalan dalam melaksanakan sesuatu.
Dalam merencanakan, ada perbuatan yang mesti dilakukan menentukan seumpama apa tujuan dan sasaran yang dicapai, merumuskan taktik dan taktik mudah-mudahan tujuan dan sasaran sanggup tercapai, menentukan sumber daya atau perlengkapan apa yang diperlukan, dan menentukan indikator atau persyaratan kesuksesan dalam meraih tujuan dan target.
Perencanaan ialah susunan perbuatan secara sistematik dan teratur untuk meraih tujuan organisasi atau memecahkan dilema tertentu. Perencanaan juga diartikan selaku upaya mempergunakan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala kekurangan guna meraih tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan ialah langkah pertama dalam proses manajemen, lantaran dengan merencanakan acara organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.
Dalam melaksanakan penyusunan rencana ada aktivitas yang mesti dilakukan, yakni melaksanakan prakiraan (rencana) aktivitas organisasi dan penganggaran (budgeting). Prakiraan berfungsi untuk menentukan planning aktivitas yang hendak dilaksanakan kedepan oleh organisasi selaku upaya meraih tujuan organisasi. Dalam melaksanakan prakiraan, haruslah senantiasa memperhatikan tujuan organisasi, sumber daya organisasi dan juga melaksanakan suatu analisis organisasi (bisa menggunakan SWOT) untuk mengenali potensi internal dan eksternal.
Ada beberapa aspek yang perlu diamati dalam melaksanakan perencanaan, yakni mesti SMART. SMART yaitu Specific artinya penyusunan rencana mesti terang maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya jadwal kerja organisasi atau planning mesti sanggup diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya sanggup dicapai. Kaprikornus bukan cuma sekedar angan-angan dalam merencanakan dan tidak sanggup dilaksanakan. Realistic artinya sesuai dengan kesanggupan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu gampang dan tidak terlampau sulit. Time artinya ada deadline yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga gampang dinilai dan dievaluasi.
Setelah merencanakan acara organisasi secara sistematis dan terukur, maka perlu juga melaksanakan penyusunan rencana penganggaran untuk pelaksanaan kegiatan. Prinsip dalam melaksanakan penyusunan rencana penganggaran,adalah mengunakan segala sumber daya keuangan secara efesien dan se-efektif mungkin. Hal ini perlu dijadwalkan secara serius, mudah-mudahan organisasi tidak melaksanakan pemborosan, keuangan, disamping itu sekaligus juga menyaksikan sumber-sumber daya keuangan yang dapat diperoleh dari luar organisasi.
1.1. Langkah-Langkah Planning (Perencanaan)
1) Analisis suasana & kenali masalah
Melakukan analisa dan kenali terhadap suasana organisasi dengan memperhatikan tujuan organisasi. dalam melaksanakan analisa suasana sanggup menggunakan teknik analisis SWOT
2) Menentukan skala prioritas
Setelah dianalisa dan mengidentifikasi masalah, maka perlu dilakukan penentuan skala prioritas terhadap pelaksanaan kegiatan. Hal ini mudah-mudahan keperluan organisasi yang mendesak didahulukan untuk menjamin keberlangsungan organisasi
3) Menentukan tujuan program
Agar pelaksanaan seluruh aktivitas organisasi akan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi, maka diperlukan penentuan tujuan program, sehingga nantinya pelaksanaan jadwal sanggup diukur capaiannya.
4) Menyusun planning kerja operasional (termasuk didalamnya menyusun anggaran)
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian yakni menyusun kekerabatan sikap yang efektif antar personalia, sehingga mereka sanggup melakukan pekerjaan sama secara efisien dan menemukan keputusan pribadi dalam melaksanakan kiprah – kiprah dalam suasana lingkungan yang ada guna meraih tujuan dan sasaran tertentu (George R. Terry).
Langkah ini dilakukan setelah tahap perencanaan, maka yang mesti dilakukan yakni bagaimana planning tersebut sanggup terealisasi dengan mempergunakan segala kepraktisan yang tersedia dan sanggup menegaskan terhadap siapa pun yang ada dalam suatu organisasi untuk melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif untuk meraih tujuan organisasi, perbuatan dalam fungsi pengorganisasian yakni kita sanggup mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menentukan tugas, serta menentukan mekanisme yang dibutuhkan; menentukan struktur organisasi untuk mengenali bentuk garis tanggung jawab dan kewenangan; Melakukan perekrutan, penyeleksian, pembinaan dan pengembangan sumberdaya insan atau sumberdaya tenaga kerja; Kemudian menyediakan posisi terhadap seseorang dengan posisi yang tepat.
Pengorganisasian diartikan selaku aktivitas pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam acara organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Dengan demikian sanggup dibilang bahwa aktivitas ini ialah keseluruhan proses menentukan orang-orang serta mengalokasikannya fasilitas dan prasarana untuk menunjang kiprah orang-orang itu dalam organisasi, serta menertibkan mekanisme kerjanya sehingga sanggup menjamin pencapaian tujuan jadwal dan tujuan organisasi. Menurut George R. Terry, kiprah pengorganisasian yakni mengharmonisasikan kalangan orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam kepentingan dan mempergunakan seluruh kesanggupan kesuatu arah tertentu.
Dalam pengorganisasian aktivitas yang dilakukan yakni staffing (penempatan staf) dan pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sungguh penting dalam pengorganisasian. Dengan penempatan orang yang sempurna pada daerah yang sempurna dalam organisasi, maka kelancaran acara organisasi tersebut akan terjamin. Fungsi pemimpin disini yakni bisa menempatkan the right man in the right place. Pemimpin mesti bisa menyaksikan potensi-potensi SDM yang bermutu dan bertanggung jawab untuk melaksanakan acara roda organisasi. Setelah menempatkan orang yang sempurna untuk kiprah tertentu, maka perlu juga mengkoordinasikan dan menggabungkan seluruh potensi SDM tersebut mudah-mudahan melakukan pekerjaan secara sinergis untuk meraih tujuan organisasi.
2.1. Langkah – Langkah Organizing (Pengorganisasian)
1) Memahami tujuan institusional
2) Mengidentifikasi aktivitas – aktivitas yang diperlukan dalam perjuangan meraih tujuan institusional
3) Kegiatan yang serumpun (sejenis) dikelompokkan dalam satu unit kerja
4) Menetapkan fungsi, tugas, wewenang, tanggung jawab setiap unit kerja
5) Menetapkan personal (jumlah dan kualifikasinya) setiap unit kerja
6) Menentukan kekerabatan kerja antar unit kerja.
3. Actuating (Pelaksanaan)
Actuating ( pelaksanaan ) yakni suatu perbuatan yang mengusahakan mudah-mudahan semua penyusunan rencana dan tujuan perusahaan bisa terwujud dengan baik dan seumpama yang diharapkan. Jadi, pelaksanaan ialah suatu upaya yang menggerakkan orang-orang untuk mau melakukan pekerjaan dengan sendirinya dan dengan kesadaran yang besar demi mengabulkan seluruh prospek perusahaan dengan dan secara efektif. Perencanaan dan pengorganisasian akan berjalan kurang baik kalau tidak disertai dengan pelaksanaan. Oleh lantaran itu, sungguh diperlukan sekali bentuk faktual dari kerja keras, kerjasama dan kerja faktual didalamnya. Pengoptimalan seluruh sumber daya insan yang ada juga sungguh penting, utamanya ditujukan untuk meraih visi, misi dan Planning yang sudah diterapkan.
Dalam pelaksanaan, semua sumber daya insan yang ada mesti melakukan pekerjaan sesuai dengan kiprah yang dibebankan, fungsi serta kiprah dan kompetensi dari masing-masing untuk meraih tujuan organisasi atau perusahaan tersebut.
Pengarahan ialah fungsi administrasi yang menstimulir tindakan-tindakan mudah-mudahan betul-betul dilaksanakan. Oleh lantaran tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi dukungan perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.
Proses implementasi jadwal agar bisa dijalankan terhadap setiap pihak yang berada dalam organisasi serta sanggup termotivasi mudah-mudahan semuah pihak sanggup menjalankan tanggung jawabnya dengan sungguh sarat kesadaran dan produktivitas yang sungguh tinggi. Adapun fungsi pengarahan dan implementasi yakni menginplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan dukungan suatu motivasi untuk tenaga kerja agar mau tetap melakukan pekerjaan dengan efisien dan efektif untuk meraih tujuan; Memberikan kiprah dan penjelasan yang teratur perihal pekerjaan; dan menerangkan kebijakan yang sudah ditetapkan.
Perencanaan dan pengorganisasian yang bagus kurang memiliki arti kalau tidak dibarengi dengan pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung jawab. Untuk itu maka semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada mesti dioptimalkan untuk meraih visi, misi dan jadwal kerja organisasi. Pelaksanaan kerja mesti sejalan dengan planning kerja yang sudah disusun. Setiap pelaku organisasi mesti melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk meraih visi, misi dan jadwal kerja organisasi yang sudah ditetapkan. Inti dari Actuating adalah menggerakkan semua anggota kalangan untuk melakukan pekerjaan mudah-mudahan meraih tujuan organisasi.
Dalam mengimplementasikan acara organisasi, pelaku organisasi mesti :
1. Merasa percaya dan bisa melaksanakan suatu pekerjaan,
2. Percaya bahwa pekerjaan sudah menyertakan nilai untuk diri mereka sendiri,
3. Tidak terbebani oleh dilema pribadi atau kiprah lain yang lebih penting atau mendesak,
4. Tugas yang diberikan cukup relevan,
5. Hubungan serasi antar rekan kerja.
Actuating (pelaksanaan) meliputi kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya memimpin dari sang pemimpin dalam menaikkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi mudah-mudahan mengarah pada pencapaian tujuan jadwal dan organisasi. Sedangkan kerjasama yakni suatu acara menenteng orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian sanggup dikesampingkan kemungkinan terjadinya kompetisi yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam meraih tujuan. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya insan yang tersedia untuk berhubungan menuju ke satu arah yang sudah ditentukan.
Pekerjaan memimpin meliputi lima aktivitas yaitu :
1. Mengambil keputusan
2. Mengadakan komunikasi mudah-mudahan ada saling pengertian antara pemimpin dan bawahan.
3. Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan terhadap bawahan agar mereka bertindak.
4. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya secara tepat
5. Memperbaiki wawasan dan sikap-sikap bawahan mudah-mudahan mereka cekatan dalam perjuangan meraih tujuan yang ditetapkan.
Dalam memimpin ada aktivitas direction (perintah) dan motivasi. Perintah yakni isyarat atau penjelasan kerja, serta pertimbangan dan bimbingan, terdapat para pelaku organisasi yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional, mudah-mudahan pelaksanaan kiprah sanggup berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaannya direction (perintah) seringkali dilakukan berbarengan dengan controlling. Jika perintah yang disampaikan pemimpin sesuai dengan kemauan dan kesanggupan dari staff, maka staff pun akan termotivasi untuk mempekerjakan potensinya dalam melaksanakan aktivitas organisasi. Sedangkan motivasi sanggup dilakukan dengan cara mejadikan staff selaku rekan kerja, serta menyediakan reward (penghargaan) apabila staff melakukan pekerjaan secara baik.
3.1. Tujuan Actuating (Pelaksanaan)
1) Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
2) Mengembangkan kesanggupan & kemampuan staf
3) Menumbuhkan rasa memiliki & menggemari pekerjaan
4) Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang mengembangkan motivasi & prestasi kerja staf
5) Membuat organisasi meningkat secara dinamis.
4. Controling (Pengawasan)
Fungsi pengawasan pada hakekatnya menertibkan apakah aktivitas sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diputuskan dalam rencana. Sehingga pengawasan menenteng kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas, lengkap serta terkoordinir rencana-rencana makin lengkap pula pengawasan.
Proses pengawasan dan pengendalian dilakukan untuk menegaskan bahwa seluruh rangkaian aktivitas yang sudah direncanakan, diorganisasikan dan dipraktekkan bisa berjalan sesuai dengan prospek sasaran meskipun agak sedikit berlawanan dengan yang sasaran yang sudah diputuskan sebelumnya lantaran keadaan lingkungan organisasi.
Adapun fungsi pengawasan dan pengendalian yakni untuk mengecek suatu kesuksesan dalam meraih tujuan dan sasaran bisnis yang sesuai dengan tolak ukur yang sudah ditentukan; mengambil langkah penjelasan dan koreksi atas ketaknormalan yang kemungkinan ditemukan; dan menghasilkan alternatif penyelesaian ketika ada dilema yang rumit terkait terhalangnya pencapaian tujuan dan target.
Controlling bukanlah cuma sekedar mengendalikan pelaksanaan jadwal dan acara organisasi, tetapi juga memantau sehingga kalau perlu sanggup mengadakan koreksi. Dengan demikian apa yang dilakukan staff sanggup diarahkan kejalan yang sempurna dengan maksud pencapaian tujuan yang sudah direncanakan. Inti dari controlling adalah proses menegaskan pelaksanaan mudah-mudahan sesuai dengan rencana.
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan jadwal kerja maka diperlukan pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, namun yang paling penting yakni bagaimana sejak dini sanggup dimengerti penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut sanggup secepatnya dilakukan antisipasi, koreksi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, keadaan dan pertumbuhan lingkungan sekitar organisasi.
Proses pengawasan selaku cuilan dari pengendalian akan mencatat pertumbuhan organisasi kearah tujuan yang dikehendaki dan memungkinkan pemimpin mendeteksi penyimpangan dari penyusunan rencana sempurna pada waktunya untuk mengambil perbuatan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif, terhadap acara organisasi, maka upaya pengendalian kualitas sanggup dilaksanakan dengan lebih baik.
4.1. Manfaat Controlling (Pengawasan)
1) Dapat mengenali sejauh mana jadwal sudah dilaksanakan
2) Dapat mengenali adanya penyimpangan
3) Dapat mengenali apakah waktu & sumber daya mencukup
4) Dapat mengenali sebab-sebab terjadinya penyimpangan
5) Dapat mengetahu staff yang perlu diberikan penghargaan/promosi
4.2. Proses controlling (pengawasan)
1) Menentukan persyaratan yang hendak digunakan selaku dasar pengendalian,
2) Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah diraih dengan melaksanakan penilaian terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki,
3) Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar.
Kembali membandingkan hasil pelaksanaan aktivitas dengan tujuan permulaan (rencana) aktivitas tersebut dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya,
4) Melakukan perbuatan perbaikan.
Jika ada kesalahan atau penyimpangan, secepatnya melaksanakan perbaikan,
5) Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
Kembali menghasilkan planning gres kalau terjadi penyimpangan. Namun kalau kesannya sesuai dengan tujuan program, maka perlu dibuatkan planning lanjutan untuk melanjutkan jadwal yang sukses tersebut, sehingga tujuan organisasi makin bersahabat untuk dicapai.
4.3. Pengawasan dibedakan menurut sifat dan waktunya
1) Preventive control
Pengawasan yang dilakukan sebelum aktivitas dilaksanakan. Pemimpin memantau penyusunan rencana aktivitas yang hendak dilaksanakan hingga persiapan yang dilakukan, tergolong rekruitmen anggota
2) Repressive control
Pengawasan yang dilakukan setelah aktivitas berlangsung, dengan memantau hasil yang dari pelaksanaan kegiatan, serta penilaian dan laporan yang didapatkan (melakukan pengukuran capaian hasil)
3) Pengawasan ketika proses dilakukan
Pengawasan yang dilakukan berbarengan dengan proses, sehingga eksklusif mengikuti proses dan mengadakan korkesi kalau ada penyimpangan
4) Pengawasan terorganisir
Pengawasan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu menurut akad (bisa 1 bulan sekali, 2 atau 3 bulan)
5) Pengawasan secara tiba-tiba (sidak)
Pengawasan yang dilaksanakan secara tiba-tiba untuk menyaksikan kinerja staff sehari-hari dan menyingkir dari terjadinya penyimpangan
6) Pengawasan Melekat (waskat)
Pengawasan yang dilakukan secara bersahabat terhadap staff, hal ini sering dilakukan untuk tujuan-tujuan yang spesifik dan bersifat khusus, sehingga menghindarkan sekecil-kecilnya terjadi penyimpangan atau kesalahan
Kegiatan-kegiatan yang juga tergolong dalam aktivitas controlling tergolong adalah penilaian dan pelaporan. Evaluasi ialah suatu penilaian terhadap hasil pelaksanaan aktivitas atau program. Dalam melaksanakan penilaian haruslah menyeluruh, meliputi capaian tujuan kegiatan, kinerja staff, wawasan staff, efektifitas dan efesiensi penganggaran dan proses kegiatan. Sedangkan pelaporan ialah penyampaian pertumbuhan hasil aktivitas atau dukungan pemberitahuan perihal segala hal yang berhubungan dengan kiprah dan fungsi-fungsi terhadap pemimpin yang lebih tinggi.
Controlling akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang terlibat mudah-mudahan tidak melaksanakan penyimpangan dalam pencapaian tujuan. Untuk itu controlling haruslah dilakukan secara bertanggung jawab dan dengan persyaratan organisasi, sehingga pelaku-pelaku organisasi tetap melakukan pekerjaan secara optimal dan konsentrasi pada pencapaian tujuan organisasi.
KESIMPULAN
Manajemen yakni suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk meraih suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajemen yakni ilmu dan seni menertibkan proses pemanfaatan sumber – sumber lainya secara efektif dan efesien untuk meraih tujuan tertentu.
POAC ialah fungsi administrasi yang bersifat biasa dan meliputi keseluruan proses manajerial. Fungsi manajemen yang diperkenalkan oleh George R Terry, yakni Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling (Pengawasan).
Planning (perencanaan) ialah susunan perbuatan secara sistematik dan teratur untuk meraih tujuan organisasi atau memecahkan dilema tertentu. Perencanaan juga diartikan selaku upaya mempergunakan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala kekurangan guna meraih tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan ialah langkah pertama dalam proses manajemen, lantaran dengan merencanakan acara organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.
Organizing (pengorganisasian) diartikan selaku aktivitas pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam acara organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Dalam pengorganisasian aktivitas yang dilakukan yakni staffing (penempatan staf) dan pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sungguh penting dalam pengorganisasian.
Actuating (pelaksanaan) kerja mesti sejalan dengan planning kerja yang sudah disusun. Setiap pelaku organisasi mesti melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk meraih visi, misi dan jadwal kerja organisasi yang sudah ditetapkan. Inti dari Actuating adalah menggerakkan semua anggota kalangan untuk melakukan pekerjaan mudah-mudahan meraih tujuan organisasi.
Controlling (pengawasan) bukanlah cuma sekedar mengendalikan pelaksanaan jadwal dan acara organisasi, tetapi juga memantau sehingga kalau perlu sanggup mengadakan koreksi. Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan jadwal kerja maka diperlukan pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga audit. Controlling akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang terlibat mudah-mudahan tidak melaksanakan penyimpangan dalam pencapaian tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, D. (n.d.). http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/. Retrieved from Jurnal Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen: https://loker.paperplane-tm.site/search?q=teori-pengantar-manajemen-definisi
Bloger, K. (n.d.). Jurnal Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen. Retrieved from http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/: https://loker.paperplane-tm.site/search?q=teori-pengantar-manajemen-definisi
Daniel, W. (2012, Februari Selasa, 28). vyzov. Retrieved from http://winsamodra.blogspot.co.id/: https://loker.paperplane-tm.site/search?q=teori-pengantar-manajemen-definisi
fsp, I. (2015, Oktober 29). Materi Kampus. Retrieved from https://loker.paperplane-tm.site/search?q=teori-pengantar-manajemen-definisi: https://loker.paperplane-tm.site/search?q=teori-pengantar-manajemen-definisi
Hanis, D. (2015, November Sabtu, 21). Pengantar Manajemen. Retrieved from http://dhiyahanis.blogspot.co.id/: https://loker.paperplane-tm.site/search?q=teori-pengantar-manajemen-definisi
Hati, T. S. (n.d.). Fungsi Manajemen dan Teori. Retrieved from http://www.silanghati.com/: http://www.silanghati.com/fungsi-manajemen-dan-teori-manajemen/
Isharyati, N. (2014, Desember 7). Swot and POAC. Retrieved from http://www.slideshare.net: http://www.slideshare.net/NenyIsharyanti/swot-and-poac
Mulyono, M. (2010). In Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Pebrianto, W. (n.d.). Pengertian P.O.A.C. dalam ilmu Manajemen - Lengkap. Retrieved from http://hakikatbisnis.blogspot.co.id/: https://loker.paperplane-tm.site/search?q=teori-pengantar-manajemen-definisi
Pidarta, P. D. (2011). In Manajamen Pendidikan Indonesia. Rineka Cipta.
Prof. Dr. Rohimat, M. (2010). In Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik. Bandung: refika aditama.
Prof. Dr.H. Veithzal Rivai, M. D. (2009). In Education Management Analisis Teori dan Praktek. Rajawali Pers.
rickyanggili. (n.d.). poac planning organizing.
Ridwan. (2011, January Saturday, 15 ). Let's sharing literature and information. Retrieved from http://page4future.blogspot.co.id/: https://loker.paperplane-tm.site/search?q=teori-pengantar-manajemen-definisi
Tutu, R. A. (2014). Pengertian Dan Fungsi-Fungsi Manajemen.
Udin Syaefudin Sa'ud, M. P. (2005). In Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: Prog. Pasca Sarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya.
0 Komentar untuk "Manajemen Poac"