Revolusi Industri

A.     LATAR BELAKANG

Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 dimana terjadiya pergeseran secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki pengaruh yang mendalam terhadap keadaan social, ekonomi, dan budaya di dunia. ‘’wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.’’
Awal mula penggunaan perumpamaan "Revolusi Industri" didapatkan dalam surat oleh seorang delegasi Perancis berjulukan Louis-Guillaume Otto pada tanggal 6 Juli 1799, dimana ia menuliskan bahwa Perancis sudah memasuki era industrialise.[11] Dalam buku terbitan tahun 1976 yang berjudul : Keywords: A Vocabulary of Culture and Society, Raymond Williams menyatakan bahwa kata itu selaku istilah untuk perumpamaan "industri".
Revolusi Industri merupakan pergeseran besar, secara cepat, dan radikal yang menghipnotis kehidupan corak insan sering disebut revolusi. Istilah revolusi lazimnya digunakan dalam menyaksikan pergeseran politik atau metode pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya merupakan pergeseran dalam cara pengerjaan barang-barang yang semula dilaksanakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang sanggup dihasilkan dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif singkat.
Revolusi Industri untuk kali pertamanya timbul di Inggris. Adapun faktor-faktor yang menyebabkannya merupakan selaku berikut:
1.      Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang mewajibkan raja bersumpah setia terhadap Bill of Right sehingga raja tunduk terhadap undang-undang dan cuma menawan pajak menurut atas persejutuan parlemen.
2.      Inggris kaya materi tambang, seumpama kerikil bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping itu, wol juga yang sungguh menunjang industri tekstil.
3.      Adanya penemuan gres di bidang teknologi yang sanggup memudahkan cara kerja dan mengembangkan hasil produksi, umpamanya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.
4.      Kemakmuran Inggris akhir majunya pelayaran dan jual beli sehingga sanggup menawarkan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia materi mentah yang cukup lantaran Inggris memiliki banyak wilayah jajahan yang menciptakan materi mentah tersebut.
5.      Pemerintah menampilkan pemberian aturan terhadap hasil-hasil penemuan gres (hak paten) sehingga mendorong acara observasi ilmiah. Lebih-lebih sehabis dibentuknya forum ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
6.      Arus urbanisasi yang besar akhir Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak biar sanggup memuat mereka.

B.      PERKEMBANGAN
Pada final masa Pertengahan kota-kota di Eropa meningkat selaku sentra kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka berkompetisi secara bebas untuk perkembangan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri lewat beberapa tahapan, seumpama berikut :
1.      Sistem Domestik
Tahap ini sanggup disebut selaku tahap kerajinan rumah (home industri). Para pekerja melakukan pekerjaan di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari usahawan yang sehabis selesai dilaksanakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh menurut jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki jerih payah cuma mengeluarkan duit tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak disibukkan soal tempat kerja dan gaji.
2.      Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin meningkat diinginkan tempat khusus untuk melakukan pekerjaan biar majikan sanggup memantau dengan baik cara menjalankan dan kualitas produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja diresmikan dan lazimnya berada di pecahan belakang rumah majikan. Rumah pecahan tengah untuk tempat tinggal dan pecahan depan selaku toko untuk memasarkan produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih dekat lantaran tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang terbuat kadang-kadang juga masih menurut pesanan.
3.      Sistem Pabrik
Tahap metode pabrik sudah merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya di wilayah industri yang sudah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat penjualan hasil industri diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya dibikin untuk dipasarkan.
Ø  BERBAGAI JENIS PENEMUAN
Adanya penemuan teknologi baru, besar peranannya dalam proses industrialisasi alasannya teknologi gres sanggup memudahkan dan mempercepat kerja industri, melipatgandakan hasil, dan meminimalkan biaya. Penemuan-penemuan yang penting, antara lain selaku berikut.
a.      Kumparan melayang (flying shuttle) ciptaan John Kay (1733). Dengan alat ini proses pemintalan sanggup berlangsung secara cepat.
b.      Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan Richard Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
c.       Mesin tenun (merupakan penyempurnaan dari kumparan terbang) ciptaan Edmund Cartwight (1785). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
d.      Cottongin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya ciptaan Whitney (1794). Dengan alat ini maka keperluan kapas higienis dalam jumlah yang besar sanggup tercukupi.
e.      Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih sanggup dilukisi rujukan kembang 200 kali lebih singkat kalau ketimbang rujukan cap balok dengan tenaga manusia.
f.        Mesin uap, ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini sanggup diciptakan aneka macam perlengkapan besar yang menakjubkan, seumpama lokomotif ciptaan Richard Trevethiek (1804) yang kemudian disempurnakan oleh George Stepenson menjadi kereta api penumpang. Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap diciptakan olehRobert Fulton (1814). Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap selaku Bapak Revolusi Industri I'. Penemuan-penemuan gres selanjutnya, kian lengkap dan menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil Revolusi Industri II dan III, seumpama mobil, pesawat terbang, industri kimia dan sebagainya.
Selain itu, Revolusi Industri merupakan masa perkembangan ilmu wawasan dan teknologi yang memunculkan penemuan-penemuan baru, seumpama berikut :
a.      Tahun 1750 : Abraham Darby menggunakan kerikil bara (cokes) untuk melelehkan besi untuk mendapat nilai besi yang lebih sempurna.
b.      Tahun 1800 : Alessandro Volta penemu pertama baterai
c.       Tahun 1802 : Symington mendapatkan kapal kincir.
d.      Tahun 1807 : Robert Fulton menciptakan kapal api yang sudah menggunakan baling-baling yang sanggup menggerakkan kapal. Kapal itu diberi nama Clermont yang mengarungi Lautan Atlantik pertama kali. Kapal ini berangkat dari Paris dan berlabuh di New York. Selanjutnya, Robert Fulton sukses menciptakan kapal perang pertama (1814) yang sudah digerakkan oleh mesin uap.
e.      Tahun 1804 : Richard Trevethick menciptakan kapal uap.
f.        Tahun 1832 : Samuel Morse menciptakan telegraf.
g.      Tahun 1872 : Alexander Graham Bell menciptakan pesawat telepon.
h.      Tahun 1887 : Daimler menciptakan mobil.
i.        Tahun 1903 : Wilbur Wright dan Orville Wright menciptakan pesawat terbang.


C.      DAMPAK
Revolusi Industri merubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di Inggris timbul pusat-pusat industri, seumpama Lancashire, Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Seperti halnya revolusi yang lain, Revolusi Industri juga menjinjing akhir yang lebih luas dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, baik di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara lain.
a.      Akibat di Bidang Ekonomi

1.      Barang melimpah dan harga murah
Revolusi Industri sudah memunculkan kenaikan jerih payah industri dan pabrik secara besar-besaran lewat proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat sanggup menciptakan barang-barang yang melimpah. Produksi barang menjadi berlipat ganda sehingga sanggup menyanggupi keperluan penduduk yang lebih luas. Akibat pengerjaan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.
2.      Perusahaan kecil gulung tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka ongkos buatan menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini menjinjing akhir perusahaan tradisional terancam dan bangkrut lantaran tidak dapat bersaing.
3.      Perdagangan makin berkembang
Berkat perlengkapan komunikasi yang modern, cepat dan murah, buatan setempat menjelma buatan internasional. Pelayaran dan jual beli internasional makin meningkat pesat.
4.      Transportasi kian lancar
Adanya penemuan di aneka macam fasilitas dan prasarana transportasi yang makin tepat dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan penduduk makin meningkat.
b.      Akibat di Bidang Sosial


1.      Berkembangnya urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi sudah memunculkan kota-kota dan pusat-pusat hingar bingar yang baru. Karena kota dengan acara industrinya prospektif kehidupan yang lebih pantas maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapat pekerjaan. Hal ini memunculkan terabaikannya jerih payah acara pertanian.
2.      Upah buruh rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga kerja makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun menyusut sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan para usahawan banyak menegaskan tenaga buruh perempuan dan belum dewasa yang upahnya lebih murah.
3.      Munculnya golongan usahawan dan golongan buruh
Di dalam acara industrialisasi dimengerti adanya kalangan pekerja (buruh) dan kalangan usahawan (majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam penduduk timbul golongan baru, yaitu golongan usahawan (kaum kapitalis) yang hidup sarat kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
4.      Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh
Dengan hadirnya golongan usahawan yang hidup glamor di satu pihak, sementara terdapat golongan buruh yang hidup menderita di pihak lain, maka hal itu memunculkan kesenjangan antara usahawan dan buruh. Kondisi seumpama itu sering memunculkan ketegangan-ketegangan yang dibarengi dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini memunculkan kebencian terhadap metode ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh cenderung terhadap paham sosialis.
5.      Munculnya revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan disokong oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain selaku berikut:
a.      Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapat hak-hak perwakilan di dalam parlemen.
b.      Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang- undang ini, kaum buruh mendapat jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga berisi larangan pengunaan tenaga kerja belum dewasa dan perempuan di wilayah tambang di bawah tanah.
c.       Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh lantaran itu, diresmikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.
d.      Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri sifat individualitas makin besar lengan berkuasa lantaran terpengaruh oleh metode ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.

D.  KESIMPULAN :
A.      Pengaruh Revolusi Industri terhadap pergeseran sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia
Revolusi Industri yang terjadi di Eropa dan Inggris terutama menjinjing pengaruh di bidang sosial, ekonomi, dan politik. Di bidang sosial hadirnya golongan buruh yang hidup menderita dan berupaya berjuang untuk memperbaiki nasib. Gerakan kaum buruh inilah yang kemudian melahirkan gerakan sosialis yang menjadi musuh dari kapitalis. Bahkan kaum buruh alhasil bersatu dalam sebuah wadah organisasi, yaitu Partai Buruh. Di bidang ekonomi, jual beli makin berkembang. Perdagangan setempat menjelma jual beli regional dan internasional. Sebaliknya, di bidang politik, Revolusi Industri melahirkan imperialisme modern.

Referensi :
‘’wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.’’
‘’ Lucas, Robert E., Jr. 2002. Lectures on Economic Growth. Cambridge: Harvard University Press’’.
‘’ Julian Hoppit, "The Nation, the State, and the First Industrial Revolution," Journal of British Studies (April 2011) 50#2 pp p307-331’’.
     "Industrial Revolution," New World Encyclopedia, (http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Industrial_Revolution) ’’.
‘’Joseph E Inikori. Africans and the Industrial Revolution in England, Cambridge University Press’’.
‘’ Redford, Arthur (1976), "Labour migration in England, 1800-1850", p. 6. Manchester University Press, Manchester’’.
‘’ Berg, Maxine; Hudson, Pat. 1992. "Rehabilitating the Industrial Revolution". The Economic History Review Vol. 45, No. 1’’.
‘’ Rehabilitating the Industrial Revolution Julie Lorenzen. Central Michigan University’’.
‘’ The Industrial Revolution. Robert Lucas Jr. 2003’’
‘’ The Industrial Revolution: Past and Future. Robert Lucas. 2003 ‘’.
‘’ McCloskey, Deidre. 2004. Review of the Cambridge. Times Higher Education Supplement ‘’.
‘’ Crouzet, François .1996. "France". In Teich, Mikuláš; Porter, Roy. The industrial revolution in national context: Europe and the USA. Cambridge University Press ‘’.

Related : Revolusi Industri

0 Komentar untuk "Revolusi Industri"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)