A. Jenis-Jenis Rancangan Metode Campuran
Sudah ada beberapa tipologi untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasikan jenis-jenis taktik tata cara adonan yang sanggup digunakan peneliti dalam observasi tata cara adonan yang dikemukakannya. Untuk tujuan pembahasan ini, Creswell mengidentifikasi dan membahas konsep tiga tata cara adonan dasar (three basic mixed methods) dan konsep tata cara adonan Tingkat lanjut (seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 dan 2) dan lalu secara singkat menampilkan strategi-strategi yang lebih maju yang memadukan tiga bentuk dasar ini. setiap pendekatan akan dibahas menyangkut deskripsi rancangan, bentuk pengumpulan data dan analisis data, interpretasi dan validitas tantangan.
Menurut Sugiyono (2017, hlm. 37) proses observasi variasi tergantung pada versi kombinasinya. Creswell (2009) dalam (Sugiyono, 2017, hlm. 407) mengklasifikasikan tata cara variasi menyerupai ditunjukkan pada gambar 3. Berdasarkan gambar 3 tersebut terlihat bahwa, terdapat dua versi utama tata cara variasi yakni versi sequential (kombinasi berurutan), dan versi concurrent (kombinasi campuran). Model urutan (sequential) ada dua yakni versi urutan pembuktian (sequential explanatory) dan versi urutan penemuan (sequential exploratory). Model concurrent (campuran) ada dua yaitu, versi concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan concurrent embedded (campuran penguatan/metode kedua memperkuat tata cara pertama). Kaprikornus seluruhnya ada enam model. Pada buku ini cuma difokuskan pada empat versi sequential explanatory dan sequential exploratory (masuk dalam model sequential dan model concurrent triangulation dan concurrent embedded (masuk dalam model concurrent).
1. Rancangan Metode Campuran Paralel Konvergen
Deskripsi rancangan. Pendekatan tata cara adonan konvergen mungkin yang paling familier dari taktik tata cara adonan dasar dan tingkat lanjut. Dalam pendekatan ini seorang peneliti menghimpun data kualitatif dan kuantitatif, menganalisisnya secara terpisah, dan lalu membandingkan hasil untuk menyaksikan apakah temuan-temuan saling mengonfirmasi atau tidak.
Pengumpulan data. Data kualitatif sanggup mengasumsikan bentuk-bentuk apapun, menyerupai wawancara, observasi, dokumen, dan catatan. Data kualitatif sanggup menjadi data instrumen. Gagasan utama konsep ini yakni menghimpun kedua bentuk data menggunakan variabel paralel atau variabel yang sama, konstrak atau konsep. Dengan kata lain apabila konsep harga diri diukur secara kuantitatif, konsep yang serupa diminta selama proses pengumpulan data kualitatif menyerupai pada wawancara terbuka. Masalah pengumpulan data yakni ukuran sampel untuk proses pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data. Kesulitan dalam konsep tata cara adonan konvergen yakni bagaimana untuk menghimpun atau memadukan data. Dari deskripsi konsep ini kita mengenali bahwa dua database dianalisis secara terpisah dan lalu digabungkan. Ada beberapa cara untuk memadukan dua database. pendekatan pertama disebut perbandingan berdampingan (side-by-side comparison). Perbandingan ini sanggup dilihat dibagian pembahasan observasi tata cara campuran. Para peneliti juga sanggup memadukan dua database dengan merubah arahan atau tema kualitatif menjadi variabel kuantitatif dan lalu mengkombinasikan dua database kuantitatif-suatu mekanisme yang disebut transformasi data.
Interprestasi. Interprestasi dalam pendekatan konvergen biasanya dituliskan ke dalam bab pembahasan penelitian. Sedangkan laporan hasil mengenai temuan-temuan dari analisis database kuantitatif dan kualitatif, bab pembahasan meliputi laporan yang membandingkan hasil-hasil dari dua Database dan mencatat apakah ada konvergensi atau divergensi diantara dua sumber informasi.
Validitas. Validitas yang menggunakan pendekatan konvergen semestinya didasarkan pada penetapan validitas kuantitatif dan validitas kualitatif untuk setiap database.
2. Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksplanatori
Deskripsi rancangan. Pendekatan tata cara adonan sekuensial eksplanatori yakni konsep dalam tata cara adonan yang menawan untuk individu dengan latar belakang kuantitatif yang memiliki efek atau dari bidang-bidang yang relatif gres kepada pendekatan-pendekatan kualitatif. Tujuan konsep ini secara keseluruan yakni untuk menolong data kualitatif menjelaskan secara rincian mengenai hasil kuantitatif awal.
Pengumpulan data. Pengumpulan data berjalan dalam dua fase yang berlawanan dengan sampling kuantitatif secara teliti pada fase pertama dan sampling tertentu pada fase kedua, yakni fase kualitatif. Gagasan terutama yakni pengumpulan data kualitatif eksklusif membentuk hasil kuantitatif.
Analisis data. Database kuantitatif dan kualitatif dianalisis secara terpisah dalam pendekatan ini. Hasil-hasil kuantitatif lalu digunakan untuk mempersiapkan follow-up kualitatif. Satu bidang yang penting yakni hasil kuantitatif tidak cuma sanggup mengumumkan mekanisme sampling tetapi juga sanggup mengambarkan jenis-jenis pertanyaan kualitatif untuk ditanyakan pada partisipan pada fase kedua.
Interprestasi. Interprestasi mengikuti bentuk pelaporan kuantitatif pertama, hasil fase pertama dan lalu kualitatif, yakni hasil fase kedua. Namun demikian konsep ini menerapkan bentuk interprestasi ketiga: bagaimana temuan kualitatif menolong menjelaskan hasil kuantitatif. Pendekatan ini mungkin berfaedah tetapi tujuan konsep yakni biar data kualitatif menolong menampilkan pemikiran yang lebih mendalam dan lebih banyak untuk hasil kuantatif.
Validitas. Seperti pada semua observasi tata cara adonan peneliti perlu menyeleksi validitas skor dari ukuran kuantitatif dan membahas validitas temuan kualitatif. Dalam pendekatan tata cara adonan sekuensial eksplanatori, validitas pelengkap muncul.
3. Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksploratori
Deskrispi rancangan. Metode adonan sekuensial eksploratori yakni konsep dimana peneliti apalagi dulu mengawali dengan mengekplorasi data kualitatif dan analisis serta lalu menggunakan temuan pada fase kuantitatif kedua. Tujuan taktik yakni untuk berbagi pengukuran yang lebih baik dengan sampel populasi khusus dan untuk menyaksikan apakah data dari beberapa individu sanggup digeneralisasi dengan sampel populasi yang besar.
Pengumpulan data. Dalam taktik ini data dikumpulkan dalam dua fase, yakni pengumpulan data kualitatif permulaan dibarengi dengan pengumpulan data kuantitatif kedua. Tantangannya yakni bagaimana menggunakan info dari fase permulaan pada fase kedua. Analisis data kualitatif akan menciptakan kutipan, kode, dan tema. Perkembangan instrumen sanggup berjalan dengan menggunakan kutipan untuk menuliskan item untuk instrumen, arahan untuk berbagi variabel yang mengelompokan item dan tema yang mengelompokan arahan menjadi skala. Prosedur ini berfaedah untuk berpindah dari analisis data kualitatif ke kemajuan skala.
Analisis data. Dalam taktik ini peneliti menganalisis dua database secara terpisah dan menggunakan temuan dari database ekploratori permulaan untuk menciptakan ukuran kuantitatif. Hal ini memiliki arti peneliti mesti memperhatikan dengan cermat langkah analisis langkah kuantitatif dan mendapatkan temuan apa yang dibuat.
Interprestasi. Para peneliti menginterprestasikan hasil tata cara adonan dibagian pembahasan penelitian. Urutan interprestasi yakni apalagi dulu melaporkan temuan kualitatif, penggunaan hasil kualitatif, (misalnya, kemajuan instrumen, kemajuan ukuran kuantitatif baru) dan lalu hasil kuantitatif fase final penelitian.
Validitas. Para peniliti yang menggunakan taktik ini perlu mengevaluasi validitas data kualitatif serta validitas skor kuantitatif. Namun demikian masalah-masalah timbul dalam menggunakan konsep ini yang perlu diantisipasi oleh peneliti. Masalah pertama yakni peneliti yang tidak sanggup menggunakan langakah-langkah sempurna untuk berbagi instrumen psikometrik yang bagus. Masalah lain yakni peneliti yang mungkin berbagi suatu instrumen atau ukuran-ukuran yang tidak menampilkan laba dari kekayaan temuan kualitatif.
4. Rancangan-Rancangan Metode Campuran Tingkat Lanjut
Tiga konsep tata cara adonan tingkat lanjut memadukan elemen-elemen pendekatan konvergen, sekuensial eksplanatori, dan sekuensial eksploratori. Ketika sudah memiliki landasan dari tiga pendekatan dasar, pendekatan tersebut sanggup dimasukkan ke dalam taktik lebih lanjut yang menyertakan elemen ke dalam mekanisme secara keseluruhan (lihat Gambar 2) (lihat juga creswell & Plano Clark, 2011). Rancangan metode adonan embedded (embedded mixed methods) cocok untuk satu bentuk data atau lebih (kuantitatif atau kualitatif atau keduanya) dalam konsep yang Iebih besar (misalnya, observasi naratif, etnografi, eksperimen). Contohnya, dalam suatu eksperimen peneliti sanggup menghimpun data kualitatif dan mengumpulkannya selama eksperimen (konvergen) atau sebelum eksperimen dimulai (secara sekuensial) atau setelah eksperimen rampung (secara sekuensial). Rancangan terkenal dalam bidang ilmu wawasan kesehatan dan di saat peneliti menguji intervensi atau kegiatan dalam seting terapan (misalnya, di suatu sekolah). Strategi kedua yakni memadukan elemen-elemen pendekatan konvergen, sekuensial eksplanatori, atau pendekatan sekuensial eksploratori dalam kerangka keadilan sosial untuk menolong kalangan yang termarjinalisasi. Rancangan ini disebut konsep campuran transformatif (transformative mixed method), dan peneliti menggunakan teori keadilan sosial selaku kerangka kerja untuk observasi tata cara campuran. Teori ini (misalnya, pakar feminis, rasial) membingkai banyak faktor observasi tata cara campuran, seperti, rumusan masalah, pertanyaan, pengumpulan dan analisis data, interpretasi, dan panggilan untuk menjalankan tindakan. Rancangan ini terkenal untuk meneliti kelompok-kelompok yang termarginalisasi di banyak sekali negara, khususnva negara-negara dunia ketiga, di seluruh dunia dan di Amerika Serikat (misalnva, populasi penduduk orisinil kaum perempuan, kalangan ras, kalangan etnis, individu-individu difabel). Akhirnya, konsep tingkat lanjut lain yakni metode adonan multifase (multiphase mixed methods) di mana peneliti menjalankan beberapa proyek tata cara campuran, kadang-kadang meliputi pendekatan tata cara adonan konvergen atau sekuensial, kadang-kadang cuma meliputi observasi kuantitatif atau kualitatif dalam observasi longitudinal dengan konsentrasi pada tujuan lazim banyak sekali proyek penelitian. Bentuk observasi ini terkenal untuk bidang-bidang penilaian atau implementasi kegiatan di mana banyak sekali fase proyek observasi membentang setiap saat. Proyek-proyek observasi ini sanggup saja berjalan maju mundur antara observasi kuantitatif, kualitatif, dan tata cara campuran, tetapi proyek tersebut saling berhubungan dalam pembentukannya untuk membahas tujuan lazim program.
0 Komentar untuk "Jenis-Jenis Observasi Campuran"