Filsafat Ringan Wacana Hidup

Lalu apa selebihnya dari sekedar hidup itu ?
Para pemuka agama bilang, hidup yakni coba’an
Coba’an dari siapa ?
Tentu coba’an dari Tuhan selaku pemilik hidup

Kemudian terhadap kita ada yang dicoba dengan kepintaran, kekayaan, kekuasaan, ke-rupawan-an, kesenangan, keberkahan, dlsb tergolong musuh kata dari keseluruhan yang disebut tadi.

Kenapa mesti dicoba ?
Gak tau lah itu Urusan Tuhan …. he he …. mau tau aje

Konon menurut kitab yang diberikan selaku penuntun hidup olehNYA, coba’an tsb juga ialah cobaan untuk menempatkan kita entah di nirwana atawa di neraka kelak. Tergantung dari prestasi kita dalam menjalani ujiannya masing-2

Tidak sebagaimana bahan UN (Ujian Nasional) yang banyak multiple choice-nya. Ujian kehidupan ini, melulu mesti dijawab lewat essay, gak bisa main tebak pilih kancing atawa dengerin bunyi tokek. Udah gitu setiap so’al berlawanan pula bagi setiap manusia, jangan harap bisa nyontek !

Sulit ? niscaya ! …… Berat ? pasti !
Kejam dong Tuhan ….. ? ah ng’gak juga !

Selain kitab penuntun yang sudah diberikan, DIA juga sudah menyuruh “Tutor” yang diandalkan olehNYA yang sudah mendidik para pembimbing yang kemudian kita sebut Ustadz, Pendeta, Bhiksu, dll guna membimbing insan menghadapi cobaan dalam hidup ini. Terus ada juga acara “ekstra kurikuler” guna memperbesar nilai hasil cobaan dengan cara peduli dan menolong sesama makhluk hidup.

Tiap insan konsentrasi dengan so’alnya sendiri-2, ng’gak ada yang namanya dimudahkan atau dipersulit olehNYA. Semakin susah so’alnya kian tingggi pula nilainya. Bagi mereka yang memperoleh so’al gampang atau bisa mengorganisir so’al susah dan memiliki kesanggupan serta pemahaman, sanggup memperbesar pundi-pundi nilainya lewat acara “ektra kurikuler” tadi. Sangat Fairplay sekali !

Sampai “batas” ini, itulah hidup. Sesederhana itu. Sesimpel itu. Ng’Gak cem-macem.

Tapi apa memang demikian pengertian insan kini ini ?
Jawabannya beraneka ragam sesuai abjad masing-2. Namun sepertinya “batas” itu sudah bergeser. Kebanyakan insan terlalu sok aksi, ikut campur masalah orang lain. Hidup yang tadinya simpel dan sederhana jadi Rumit. Ke-ikut-campur-an seseorang ditimpali pula oleh yang lainnya. Sehingga hidup jadi begitu Riweuh. Apakah ini akhir salah penglihatan perihal acara “ektra kurikuler” ? entah lah ……….

Kalangan bijak bestari ada yang mengatakan. bahwa kalau seseorang sedang menghadapi cobaan susah sebetulnya ia sedang diamati Tuhan, dicinta Tuhan untuk dibersihkan segala dosa-dosanya. Makara kenapa yang lain mesti riweuh, biarkan sesorang itu berdialog dengan sang penciptanya sendiri.

Memang ada keharusan dari kita untuk peduli dan menolong sesama, tetapi itu patut dijalankan kalau kita sudah bisa mengorganisir so’al kita sendiri dan bisa mengerti perso’alan orang lain tsb, sehingga bentuk pemberian yang diberikan pun menjadi sempurna guna dan sempurna sasaran serta dengan cara yang simpatik pula
Begitu kan …. ?

Related : Filsafat Ringan Wacana Hidup

0 Komentar untuk "Filsafat Ringan Wacana Hidup"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)