Ruhul Qudus Ala Pendeta Nurdin

Saat ini, Pendeta Rudy Muhamad Nurdin sedang menyusun teori teologi berdasarkan sinonim "Ruhul Qudus". Misalnya, ia menyamakan doktrin trinitas, " Roh Kudus selaku salah satu dari tiga oknum Tuhan" dengan sabda Rasul saw, "Ruhul Qudus mewahyukan ke dalam kalbuku," (al-Qur'an dan Terjemahnya, Depag, hlm 15).

Berdasarkan kata "Ruhul Qudus dan Roh Kudus", Pendeta Gereja Nasrani Maranatha Indonesia (GKMI) ini menyatakan, "Ruh Ulkudus yakni Ruh Allah sendiri yakni sama dulu hingga sekarang," (Keselamatan di dalam Islam, hlm 55).

Selanjutnya, Pendeta yang juga dosen suatu perguruan tinggi teologi ini, menyamakan dirinya dengan dengan Nabi Isa, Nabi Muhammad dan Lia Aminuddin. "Isa Allaihi Salam dilahirkan dengan tiupan Ruhul Kudus. Pada waktu Isa naik ke surga, peningkatan Isa Almasih, Beliau meninggalkan curahan Ruhul Kudus. Muhammad saw menemukan Wahyu Ruhul Kudus. R Muhammad Nurdin diurapi Wahyu Ruhul Kudus. Lia aminuddin menyodorkan tuntutan dan sanggup tutorial Ruhul Kudus. Semua ini tidaklah sesat, tidaklah murtad, namun menemukan yang termulia yakni Ruhul Kudus bekal kepastian keamanan darul abadi surga," (Kebenaran Yang Menyelamatkan, hlm 71).

Pangkal kesalahan terletak pada pemahaman. Dogma kristen menyebutkan Roh Kudus yakni salah satu tiga oknum Tuhan Trinitas. Oknum yang lain yakni Allah Bapak dan Allah Anal (Yesus). ketiga oknum Tuhan ini yakni langsung yang sama, sehakikat dan satu zat dengan Allah.

Keyakinan ni bertolak belakang dengan pedoman Islam, yang menekankan kemurnian (keesaan Allah). Tuhan itu Esa (Ahad), tidak boleh dipersekutukan dengan lainnya. Jika ada yang mempersekutukannya ia sudah syirik. Allah tidak beranak, tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan-Nya.

Ruhul Qudus yang mendampingi Nabi Isa atas perintah Allah (QS al-Baqarah:253, al-Maidah:110) dan yang mewahyukan al-Qur'an ke dalam qalbu Muhammad saw (QS an-Nahl:102) bukan oknum Tuhan Trinitas, namun malaikat Jibril. Selain disebut Ruhul Qudus, nama lain dari malaikat Jibril yakni "Ruhul Amin" (QS al-Baqarah:30).

Jadi, Roh Kudus yang diklaim Pendeta Nurdin talah "mengurapinya", terang bukan malaikat Jibril. Karena, kepercayaan Nabi dengan kepercayaan Nurdin bertolak belakang. Nurdin berdoa dan memohon apa pun pada Yesus, sedangkan Nabi Isa dan Muhammad saw berdoa cuma pada Allah SWT.

Berangkat dari fikiran salan ini Pendeta Nurdin menyamakan Islam dengan Pantekosta-Kharismatik, bahkan menggabungkannya menjadi agama gres berjulukan Islam Kharismatik. Naifnya, Nurdin juga menyimpulkan bahwa Muhammad saw yakni orang yang melahirkan aliran Pantekosta-Karismatik, berikut kutipan pengakuannya :
"Muhammad saw menemukan urapan Ruh Ulkudus yang didoakan oleh pendeta Waraqah bin Naufal, Pendeta Bukhaira dan istri ia Siti Khadijah dan Nabi Muhammad mencetuskan agama Islam. Maka kesimpulan yang sanggup diambil yakni jikalau Islam sama dengan Pantekosta dan Kharismatik. Dan umat Pantekosta dan umat Kharismatik memprioritaskan urapan Ruh Ulkudus.

Urapan Ruh Ulkudus yang serupa sejak jaman dulu kala itu, pada waktu Muhammad saw mendapatkan-Nya. Sehingga dengan penemuan evaluasi ini saya beragama Pantekosta Kharismatik dan juga beragama Islam. bagiku agama aliran apapun tidak menyelamtkan namun yang menyelamatkan yakni URAPAN RUH UL-KUDUS. Maka Muhammad saw penggerak Islam = penggerak Pantekosta = penggerak Kharismatik.

Sehingga, bagiku agama atau aliran yang kujalankan yakni Islam Kharismatik Pantekosta. Pada dikala ini di banyak daerah diadakan Persekutuan Doa Bersama yakni umat Khatolik Kharismatik, umat Protestan dan umat Pantekosta. Atau disebut Persekutuan Doa Oikumene. Dan di Persekutuan Doa ini diadakan Ibadah dengan Urapan Ruh Ulkudus," (Ayat-ayat penting di dalam al-Qur'an, hlm 76-78)
Sepanjang hidupnya, Rasul saw tak pernah mengeluarkan kata "pantekosta" atau "kharismatik". Seharusnya, pendeta Nurdin menyodorkan data yang akurat, di mana, kapan dan bagaimana pencetusan aliran Nasrani Pantekosta dan Kharismatik.

Orang kristen yang cerdaspun akan tertawa. Dalam mata kuliah Sejarah Gereja yang bersumber dari banyak sekali literatur disebutkan, Gerakan Pantekosta (tepatnya, Pantekosta) dirintis oleh Charles H. Parham pada 1 januari 1901 di sekolah Injil Bethel, Topeka, Kansas(SA).

Gerakan ini mulai meningkat sejak konferensi doa Azusa Street Mission (AZM) tahun 1906. AZM yakni aktivitas evangelis di Los Angeles yang dipimpin Pendeta Negro William J Seymour. Sejak itu, Azusa Street menjadi sentra gerakan Pantekosta di seluruh dunia.

Akhir 1960-an terjadi perkembangan. Gerakan Pantekosta tak cuma khusus cuma untuk kaum Protestan, namun terbuka untuk orang katolik dan katolik Roma. Gerakan ini dimengerti dengan nama Pantekosta Baru (Neopentacostalism) alias Gerakan Kharismatik.

Secara umum, doktrin gereja Pantekosta dan Kharismatik sama dengan doktrin Protestan lainnya, mengajarkan Trinitas. Tapi, ada perbedaan khas yang dimiliki Pantekosta dan Kharismatik. WJ Seymour mengajarkan, tiap orang kristen sanggup mengalami kemunculan Roh Kudus dalam dirinya dan menemukan kuasa roh itu.

Karenanya, kebaktian Pantekosta ialah upacara yang emosional dan mistis. Jemaatnya diurapi (tepatnya dirasuki) Roh Kudus dan mengatakan dalam bahasa roh atau bahasa pengecap (glosolalia). Bahasa orang yang kerasukan ini tak mampu dipahami.

Inilah sepenggal kesesatan dari belasan buku Pendeta Nurdin yang isinya mengacak - acak Islam.

Related : Ruhul Qudus Ala Pendeta Nurdin

0 Komentar untuk "Ruhul Qudus Ala Pendeta Nurdin"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)