Kisah Nabi Adam As Bab Ketiga

Pada kisah Nabi Adam AS bab ketiga ini, diceritakan tentang diturunkannya Adam dan Hawa ke bumi.

Diturunkannya Adam dan Hawa ke Bumi.

Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun bagi hambanya yang akan bertobat. Demikian juga Adam dan Hawa yang sudah melanggar larangan Alloh SWT mengkonsumsi buah khuldi, bertaubat dengan sebenar-benarnya. Dan Allah berkenan menemukan taubat Adam dan Hawa.  Keduanya diampuni.  Tetapi alasannya yakni kesalahannya itu,  mereka mesti keluar dari nirwana yang sarat dengan kenikmatan hidup.  Ini memang sesuai dengan kehendak Allah yang bikin insan selaku khalifah di bumi pengatur dan pengurus bumi. Maka berfirmanlah Allah : "Demi kemuliaan-Ku,  kalian berdua mesti meninggalkan nirwana ini.  Kalian mesti turun ke bumi yang sudah usang terbentang.  Di sana segala keperluan dan keperluan hidup kalian sudah tersedia.  Tetapi kalian mesti bersusah payah dan bersusah payah untuk mendapatkannya.

Selain Adam dan Hawa,  Iblis juga diusir dari nirwana dan mesti hidup di bumi meskipun di alam yang berlainan yakni alam gaib.  Firman Allah : "Turunlah kalian ke bumi.  Di bumi kau hidup.  Di bumi pula kau mati.  Dari bumi itu kau akan dibangkitkan.  Di bumi kelak kau dan anak cucumu akan memperoleh godaan dan rayuan Iblis biar anak cucumu akan celaka dan hidup sengsara.  Namun tidak perlu khawatir.Aku akan memberi petunjuk-petunjuk untuk yakni berupa fatwa agama.  Barangsiapa yang mengikuti isyarat dan ajaran-ajaranKu,  tentu ia akan selamat dari muslihat dan bujuk rayu Iblis.

Sesuai dengan perintah Alloh SWT, hasilnya Adam dan Hawa mesti turun ke bumi.  Mereka berdua turun kondisi terpisah.  Konon adam diturunkan di tanah India,  sedangkan Hawa diturunkan di tanah Arab. Di bumi mereka mesti menghadapi tantangan dan rinta ngan hidup yang amat berat untuk menjaga kehidu pannya.  Wajah bumi yang belum terjamah oleh tangan manusia.  Keadaannya sungguh menyeramkan.  Gunung-gunung menjulang tinggi,  jurang-jurang terjal menganga lebar,  pohon-pohon raksasa berkembang awut-awutan di mana-mana,  sungai-sungai besar dan kecil membentang disana-sini,  hutan belantara amat lebat dan semak semak membelukar dan binatang-binatang buas baik yang besar dan kecil berkeliaran mencari mangsa.  belum lagi tantangan berupa angin,  badai,  petir,  hujan,  panas matahari,  gempa,  dan topan. Selama beberapa tahun keduanya saling mencari satu sama lain.

Berkelana dan mengembara dari suatu wilayah yang lain.  Perjalanan yang ditempuh sungguh menantang,  dan sarat bahaya.  Derita dan sengsara sungguh-sungguh mereka rasakan.  Namun Alloh sudah membekali mereka dengan nalar menangani kesusahan hidup dunia.  Setelah mereka menempuh perjalanan panjang selama empat puluh tahun, hasilnya mereka dipertemukan oleh Allah di Padang Arafah. Betapa haru dan senang hati Adam dan Hawa.  Adam sungguh terharu dengan kondisi istrinya yang capek dan sungguh memprihatinkan sehabis melawan tantangan sepanjang perjalanan tanpa seorang pun selaku kawan.  Mereka berpelukan dan menangis sarat rasa terharu.

Pertemuan mereka ini lalu diperingati setiap tahun oleh umat Islam seluruh dunia. Wukuf di Arafah ialah salah satu rukun haji bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji dan puasa Arafah bagi yang tidak menjalankan ibadah haji.

Mulailah keduanya menapaki lembar yang gres selaku cikal bakal manusia.  Mereka menempati suatu goa besar dan lebar selaku wilayah segala gangguan dan ancaman hidup mereka.  Goa itu terletak di dataran tinggi sehingga tidak mudah dijangkau oleh hewan buas dan tumpahan air bah dan hujan. Dengan menggunakan nalar yang sudah dikaruniakan Allah mereka mulai mengurus alam disekitarnya.  Mereka menjinakan hewan untuk diternak dan diambil keuntungannya untuk kepen.  tingan hidup mereka.

Mereka juga sudah mengolah lahan pertanian dan perkebunan, bercocok tanam, menanam buah-buahan.  Tantangan hidup yang demikian kerap sudah menggerakkan nalar fikiran mereka untuk sanggup menjaga hidup dan meraih kondisi yang lebih baik.

Lanjutkan ke Bagian Keempat.
Sumber http://afm98.blogspot.com

Related : Kisah Nabi Adam As Bab Ketiga

0 Komentar untuk "Kisah Nabi Adam As Bab Ketiga"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)