Secara teknis, proxy server yaitu suatu metode yang berperan selaku mediator antara client hosts, dengan server yang ingin diaksesnya. Secara tradisional, kite dapat menyamakan proxy selaku mak comblang, makelar, calo, affiliasi, orang ketiga, perantara, broker, ato beberapa ungkapan sejenis lainnya.
Untuk mengetahuinya, dapat kita lihat dari tujuan permulaan proxy dibuat. Proxy dibentuk dengan tujuan untuk mengambil, membawa, dan menyampaikan, kemudian mengembalikan setiap request dari client, kemudian menyimpan request tersebut kedalam suatu wilayah yang dinamakan cache.
Apa itu cache? Dan, buat apa proxy menyimpan request tersebut kedalam cache?
Secara sederhana, cache dapat kita samakan selaku wilayah penyimpanan sementara, atau Google sering menyebutnya selaku tembolok (ntah kenapa Google begitu mengasihi kata itu). Jadi, setiap request yang tiba lewat proxy, akan disimpan ke dalam cache. Tujuannya, untuk mempercepat proses pelayanan.
Mempercepat proses pelayanan?
Begini bung, di saat komputer ente merequest halaman web Google lewat proxy, halaman itu akan disimpan oleh proxy ke dalam cache. Tujuannya, apabila suatu di saat nanti anda merequest halaman yang sama, proxy tidak perlu lagi mesti mengambilnya secara pribadi ke komputer servernya Google. Proxy cukup mengambilnya di dalam cache. Dengan begitu, proses pelayanan request dari ente, jadi lebih singkat terlayani, betul?
Dengan cara kerja seumpama ini, proxy sungguh ideal digunakan oleh suatu sistem, dimana ada lebih dari satu user yang mengakses satu jalur yang serupa untuk ke internet. Karena itulah, jaringan yang ada di kantor-kantor, sekolah, universitas, warnet, umumnya menggunakan proxy. Untuk jaringan-jaringan seumpama itu, proxy menampilkan lebih banyak keuntungan, dibanding kerugian.
Coba ente bayangin begini, di saat seorang user merequest halaman web Google, proxy mengambilnya, menyampaikannya, kemudian menyimpannya ke dalam cache. Lalu, di saat user lain juga ingin merequest halaman web Google, proxy tidak perlu lagi ke internet, ia cukup mengambilnya dari dalam cache. Dengan bagitu, traffik, kemudian lintas jaringan, dan waktu menunggu, akan lebih hemat, cepat, dan singkat, betul?
Oo... jadi itu keuntungannya menggunakan proxy. Lalu, bagaimana dengan tipenya? Apa semua proxy itu sama? Atau proxy juga ada jenis dan kelompoknya? Dan kalo emang ada, tolong dong om... kasih tau apa dan bagaimana cara membedakannya. Ini minta tolong lho om... bukannya merintah dan maksa.
Betul bung, betul sekali, anda betul-betul belut... eh... betul. Jika dilihat menurut cara kerjanya, Proxy memang terbagi dalam dua tipe. Tipe yang pertama disebut dengan Forward proxy server. Cara kerja Forward proxy ini yaitu seumpama rujukan diatas. Dan user sebaiknya tahu dan sadar kalo bantu-membantu ia menggunakan proxy tipe ini.
Dari mana user tersebut tahu?
Dari konfigurasi browsernya. Karena si user tersebut mesti mengkonfigurasikan browsernya secara khusus biar dapat ke internet. Kenapa mesti dikonfigurasi secara khusus? Sebab, seumpama yang telah di ceritakan diatas, forward proxy server berada diantara user tersebut, dengan resource atau sumber yang ingin diaksesnya (internet).
Nah, biar browser si user tadi tahu cara mengakses sumber tersebut (internet), si user tadi mesti memberitahu browsernya biar apalagi dahulu mengakses forward proxy, sebelum dapat ke internet. Untuk lebih jelasnya, coba amati gambar dibawah ini.
Lalu, proxy tipe lainnya? Tipe yang lain disebut Reverse Proxy. Berbeda dengan forward proxy yang berada diantara user dengan resource (internet), suatu reverse proxy tempatnya bukan di tengah, melainkan di depan resource (internet). Membingungkan bukan? Mungkin dengan menyaksikan gambar dibawah ini, kita jadi lebih jelas.
Sumber:https://loker.paperplane-tm.site/search?q=apa-yang-dimaksud-dengan-proxy-server
0 Komentar untuk "Proxy Itu Apa Sih, Gunanya, Pengaruhnya, Cara Mencegahnya?"