Sebagai mahluk sosial, pastinya kita memerlukan yang namanya bergaul dengan banyak orang. Tanpa pandang bulu kita mesti melebur dengan bermacam abjad manusia. Di tengah perjalanan saling mengenal, mungkin kita akan mendapatkan mana abjad orang yang dapat cocok dengan abjad kita, maupun sebaliknya. Tapi, bagaimana jikalau menemui abjad yang sungguh menyebalkan? Sebut saja andai orang itu mempunyai abjad yang suka copy cat(bukan mencontek kucing!) dan tidak mau tersaingi oleh kita alias sirik.
Pengalaman saya, menghadapi orang yang suka copy cat dan sirik dengan kita, cukup menghasilkan emosi ini perlahan naik dan nyaris meledak. Siapa sih yang akan gaya kita ditiru kemudian disaingi? Atau mungkin apa yang menjadi hasrat kita, justru malah diambil olehnya? Uhh, niscaya geregetan banget, kan?
Bangetttt, nget, nget!
Tapi, disitulah letak point yang mesti bisa kita kuasai. Gunakan daypikir dan logika, sebelum emosi menguasai diri dan pertemanan justru hancur cuma sebab dilema sepele. Sepele?? Masalah copy cat dikatakan sepele???
Ya, mulanya buat saya yang namanya copy cat bukanlah hal sepele. Hei, bagaimana pun copy cat termasuk salah satu jenis pembajakan yang dijalankan terang-terangan di depan mata kita!
Tapi, marilah kita menjajal berpikir seumpama ini.
Saya punya style dan passion tersendiri kepada sesuatu. Anggap saja style danpassion yang kita anut dan puja-puja itu ialah hal yang menghasilkan kita terlihat KEREN di mata orang lain. Dan saking kerennya, lihattt, bahkan kita punya PENGIKUT! Bayangkan..., belum jadi artis saja kita telah punya fans yang menggandakan gaya kita. Bukan main, bukan?
Jadi, intinya, berpikirlah bahwa kau itu KEREN!
Lalu yang kedua, kita bisa menjajal berpikir seumpama ini.
Orang yang menggandakan apa pun yang menjadi gaya dan kesukaan kita, telah selayaknya kita ajarkan sesuatu yang positif. Well, kasihan nggak sih menyaksikan beliau cuma bisa seumpama burung beo, mengikuti apa yang kita lakukan? Itu memiliki arti beliau sedang mencari jati dirinya dan BELUM TAHU mau berbuat apa. Sudah semestinya kita menampilkan isyarat yang benar mudah-mudahan sicopy catter ini bisa memiliki passion-nya sendiri.
Jadi, pada dasarnya coba MENGASIHANINYA dan MENGAJARKANNYA hal yang baik. Barangkali pada balasannya beliau mendapatkan siapa dirinya sebenarnya.
Tidak berlainan menghadapi orang yang sirik dengan kesanggupan kita, dan berupaya menjangkau apa yang kita ingin raih. Orang-orang seumpama ini pun yaitu orang-orang yang patut kita ladeni dengan rasa simpatik, bukan emosi. Bagi saya pribadi, eksistensi orang-orang sirik seumpama ini dapat juga kita jadikan CAMBUKAN untuk diri kita. Bagaimana caranya?
Misalnya saja, orang itu sirik dengan karir saya selaku seorang penulis blog kacangan. Lalu dengan hasrat bisa seumpama saya, mempunyai sobat dari dunia blog dan bla...bla...bla..., beliau pun ikut menghasilkan blog yang nyaris sama seumpama saya. Dengan begitu, saya pun terpacu untuk menghasilkan blog saya yang hancur ini menjadi lebih berisi dan lebih digemari oleh banyak orang.
Pada dasarnya, semua itu hanyalah pemutarbalikkan suatu fikiran saja. Segala emosi yang mempunyai pengaruh negatif, bisa diputarbalikkan menjadi kasatmata dengan sedikit kenarsisan. Jadi, bergotong-royong apa pun masalahnya..., minumnya teh botol, UPS, maksudnya, apa pun masalahnya marilah kita menjajal berpikir dengan mengganti arus yang ada.
0 Komentar untuk "Kenapa Orang Lain Ngikutin Kita??"