Berita Haji | Jamaah haji Indonesia yang alasannya merupakan argumentasi kesehatan ingin menyewa dingklik roda dikala menjalani ibadah tawaf atau sai diimbau untuk tidak menggunakan jasa dingklik roda yang dipersiapkan oleh para mukimin Makkah (warga Indonesia yang usang tinggal di Makkah).
Dilansir dari Antaranews, Wakil Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Harun Al Rasyid di Mekkah, Arab Saudi, Kamis kemudian menyampaikan bahwa imbauan ini diberlakukan menyusul ditangkapnya para mukimin yang menjadi joki dingklik roda oleh petugas keselamatan atau askar Masjidil Haram pada Rabu malam alasannya merupakan jasa seperti ini dihentikan oleh askar dan dianggap ilegal.
Mukimin ini, beberapa diantaranya tinggal tidak secara legal sehingga terancam deportasi. Jika tertangkap lembap oleh askar maka resikonya mukimin akan ditangkap, dingklik roda disita dan yang didorong atau jamaah haji disuruh jalan sendiri.
“Kami mengimbau lewat beberapa sektor yang ada di Makkah, bahwa dikala jamaah haji datang di Masjidil Haram untuk tidak menggunakan lagi tenaga mukimin. Sebab, di lingkungan Masjidil Haram sendiri sudah ada jasa dingklik roda dari petugas-petugas dengan seragam lengkap dan mudah dikenali. Dari pembiayaan juga relatif lebih hemat biaya dibanding menggunakan mukimin di luar,” katanya.
Harga resmi jasa petugas dingklik roda di Masjidil Haram untuk tawaf — mengelilingi Kabah tujuh kali — dan sai — berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Marwa tujuh kali — sekitar 200 riyal. Sedangkan jikalau cuma sai antara 60-100 riyal.
Petugas jasa dingklik roda Masjidil Haram mudah ditemui berada di area antara Shafa dan Marwa, tepatnya pada salah satu segi di akrab Shafa — wilayah mengawali sai.
Mereka juga mudah ditemui dan dipahami alasannya merupakan mengenakan seragam jubah putih dan rompi abu-abu.
“Tidak susah mendapatkan mereka. Atau jumpai saja petugas haji sektor khusus yang bertugas, nanti akan dibantu untuk mencari petugas dingklik roda tersebut,” katanya.
Akibat penangkapan para mukimin itu oleh askar, sepuluh jamaah haji penyewa jasa pendorong dingklik roda terlantar alasannya merupakan belum menyelesaikan umroh.
“Akhirnya, kami dengan teman-teman pribadi melanjutkan sai nya dan kami hubungi kepala sektornya biar ada petugas sektor yang secepatnya ke Masjidil Haram,” ujar Harun.
Setelah proses sai dan tahallul — memotong rambut tanda selesainya umroh — dilakukan, jamaah yang sakit dikirim menggunakan kendaraan operasional ke wilayah yang dituju. Sumber https://www.kabarmakkah.com
Ilustrasi |
Dilansir dari Antaranews, Wakil Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Harun Al Rasyid di Mekkah, Arab Saudi, Kamis kemudian menyampaikan bahwa imbauan ini diberlakukan menyusul ditangkapnya para mukimin yang menjadi joki dingklik roda oleh petugas keselamatan atau askar Masjidil Haram pada Rabu malam alasannya merupakan jasa seperti ini dihentikan oleh askar dan dianggap ilegal.
Mukimin ini, beberapa diantaranya tinggal tidak secara legal sehingga terancam deportasi. Jika tertangkap lembap oleh askar maka resikonya mukimin akan ditangkap, dingklik roda disita dan yang didorong atau jamaah haji disuruh jalan sendiri.
“Kami mengimbau lewat beberapa sektor yang ada di Makkah, bahwa dikala jamaah haji datang di Masjidil Haram untuk tidak menggunakan lagi tenaga mukimin. Sebab, di lingkungan Masjidil Haram sendiri sudah ada jasa dingklik roda dari petugas-petugas dengan seragam lengkap dan mudah dikenali. Dari pembiayaan juga relatif lebih hemat biaya dibanding menggunakan mukimin di luar,” katanya.
Harga resmi jasa petugas dingklik roda di Masjidil Haram untuk tawaf — mengelilingi Kabah tujuh kali — dan sai — berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Marwa tujuh kali — sekitar 200 riyal. Sedangkan jikalau cuma sai antara 60-100 riyal.
Petugas jasa dingklik roda Masjidil Haram mudah ditemui berada di area antara Shafa dan Marwa, tepatnya pada salah satu segi di akrab Shafa — wilayah mengawali sai.
Mereka juga mudah ditemui dan dipahami alasannya merupakan mengenakan seragam jubah putih dan rompi abu-abu.
“Tidak susah mendapatkan mereka. Atau jumpai saja petugas haji sektor khusus yang bertugas, nanti akan dibantu untuk mencari petugas dingklik roda tersebut,” katanya.
Akibat penangkapan para mukimin itu oleh askar, sepuluh jamaah haji penyewa jasa pendorong dingklik roda terlantar alasannya merupakan belum menyelesaikan umroh.
“Akhirnya, kami dengan teman-teman pribadi melanjutkan sai nya dan kami hubungi kepala sektornya biar ada petugas sektor yang secepatnya ke Masjidil Haram,” ujar Harun.
Setelah proses sai dan tahallul — memotong rambut tanda selesainya umroh — dilakukan, jamaah yang sakit dikirim menggunakan kendaraan operasional ke wilayah yang dituju. Sumber https://www.kabarmakkah.com
0 Komentar untuk "Wakasektor Masjidil Haram: Jamaah Haji Jangan Pakai Joki Kursi Roda Dari Mukimin"