Learning Leadrship


LEARNING LEADERSHIP

Sebelum menjadi pemimpin maka ada hal-hal yang mesti dibenahi dan diperhatikan, alasannya merupakan intinya siapa pun dapat menjadi pemimpin dan “leadership is not preordained or privilege”.  Untuk dapat menjadi dan memperoleh pemimpin didalam diri masing-masing ada setidaknya lima hal yang mesti dilaksanakan yaitu (a) luruskan mindset—fix mindset; (b) berupaya menjadi yang terbaik—aspire to excel; (c) berupaya meningkat dan menjadi lebih baik, keluar dari zona aman—challenge yourself; (d) bermitra dengan orang lain—engage support; (e) terus mencar ilmu dan praktek—deliberate practice.
Hampir siapa pun sudah mempunyai pengalaman untuk membimbing atau memimpin, cuma saja tidak siapa pun pribadi mempunyai kesanggupan yang eksemplari dalam kepemimpinan, ada beberapa praktek atau latihan yang dapat dilaksanakan oleh individu untuk menjadi pemimpin yang eksemplari. Lima hal yang biasanya dilaksanakan pertama, seorang pemimpin mesti menyediakan teladan terhadap bawahannya wacana tujuan dan nilai-nilai yang dijunjung (model the way); pemimpin berupaya mendiskusikan dan membagi visi yang ia punya dengan tujuan untuk memberi ide bawahannya (inspired a shared vision); pemimpin senantiasa mencari potensi untuk mengembangan diri dan anggotanya, dan mencari kemungkinan-kemungkinan gres (challenge the process); pemimpin mendorong anggota untuk bahu-membahu merealisasikan visi yang dimiliki demi terciptanya kepercayaan diri dan self-determination (Enable others to act); menyediakan penghargaan bagi setiap kerja keras yang dilaksanakan oleh anggota (Encourage the heart).
Banyak observasi sudah menampilkan bahwa kesanggupan seseorang untuk melaksanakan kelima hal di atas dalam kegaitan manajerial dan kepemimpinan dalam organisasinya menyediakan hasil yang positif dalam keefektifan organisasi, teamwork, kepuasaan, komitmet dan juga penampilan anggota dalam organisasi secara keseluruhan. Di bawah ini merupakan lima yang mau mesti dilaksanakan oleh siapa pun atau individu biar bisa dan mempunyai kepercayaan untuk memimpin:

1)   Fix Mindset—Believe that You can
Telah disebutkan sebelumnya bahwa, kehabisan pemimpin (leader shortage) yang terjadi dewasa ini intinya berasal dari kurangnya determinasi dan kepercayaan diri individu terhadap kemampuannya. Ketidakpercayaan diri ini berasal dari mitos-mitos wacana kepemimpinan yang banyak diandalkan oleh penduduk dan pada biasanya populasi. Untuk bisa berdiri dan mengawali menjadi pemimpin langkah pertama yang mesti dilaksanakan merupakan mencampakkan jauh-jauh kepercayaan akan mitos-mitos yang menyatakan bahwa kepemimpinan atau pemimpin merupakan suatu talenta yang dibawa sejak lahir dan preordained. Selama individu masih mempunyai kepercayaan bahwa ia tidak akan dapat menjadi pemimpin alasannya merupakan ia tidak mempunyai bakat, atau kekuasaan dan kemandirian, maka selamanya individu tersebut tidak akan berhasil menjadi pemimpin.

Oleh alasannya merupakan itulah hal pertama yang dilaksanakan merupakan percaya pada diri sendiri, percaya bahwa Anda bisa dan dapat menjadi pemimpin—believe in yourself. Bahkan Buddha menyatakan hal yang serupa ia menyatakan bahwa “All we are is the result of what we have thought. The mind is everything. What we think, we become”. Pernyataan tersebut terang menampilkan bahwa kepercayaan diri dan pemikiran akan suatu hal merupakan permulaan dari perubahan. Ini merupakan langkah dasar tetapi juga yang terpenting yang mesti dilakukan, bisa jadi juga hal yang paling berat, terutama bagi orang yang memang memilki low self-esteem. Latihan apapun, sebanyak apapun wawasan yang dimiliki seseorang jikalau ia tidak mempunyai kepercayaan dan pemikiran bahwa ia mampu, maka ia tidak akan bisa bertindak, ia tidak akan mempunyai determinasi untuk melaksanakan apapun, yang kesannya cuma dapat menjadi pengikut. Untuk meluruskan pemikiran (mindset) dan menumbuhkan kepercayaan diri maka Anda dilarang mengijinkan orang lain menggoyahkan asumsi anda dengan berkata anda tidak dapat memimpin. Kepercayaan akan menyediakan anda akad dan akad akan bikin anda bikin kerja keras untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Growth mindset adalah pemikiran yang mesti seorang pemimpin miliki, yaitu pemikiran yang percaya bahwa kulitas dan kesanggupan merupakan hal yang dapat diambil dan ditemukan lewat usaha. Mindset akan kokoh pada performa, dan motivasi, kesempatan untuk belajar, determinasi dan kesanggupan untuk menyimak nasehat (feedback).

Dalam proses pengembangan diri, penumbuhan kepercayaan diri dan mindset  berhubungan dengan pertanyaan “who are you?”. Anda mesti tahu siapa diri Anda, apa yang Anda inginkan, dan bagaimana Anda menggapainya. Ketika Anda berhasil menjawab pertanyaan tersebut maka Anda berada di jalan yang benar dalam proses berkembangan diri (Self-development process). Process ini setidaknya ada tiga tahap yakni:
1)      Looking Out, ketika Anda pertama kali menjadi pemimpin Anda akan menggambarkan orang-orang atau tokoh yang Anda lihat di sekeliling Anda—exterior landscape. Anda bisa membaca buku-buku biografi, mengobservasi, atau mengikuti pelatihan, atau menanyakan nasehat pada mentor. Hal ini dilaksanakan biar Anda mencar ilmu hal-hal dasar dan mendasar yang mesti dimiliki dan untuk mendapatkan cara atau alat untuk teknik dari pengalaman-pengalaman orang lain.
2)      Looking In; selanjutnya setelah Anda melaksanakan observasi, mencar ilmu dari pengalaman-pengalaman, melaksanakan latihan-latihan kepemimpinan. Lama kelamaan Anda akan menyadari bahwa apa yang Anda kerjakan terasa lebih mekanikal seperti meniru, atau Anda mulai mencicipi bahwa apa yang anda pelajarai tidak lagi menyediakan faedah bagi Anda. Saat ini lah Anda mesti mulai menyaksikan diri Anda sendiri, wacana menyerupai apakah Anda, atau bagaimana sebenarnya gaya Anda memimpin mesti diadaptasi dengan kesanggupan dan panggilan dari dalam diri Anda.
3)      Find Your True Voice; ini merupakan titik balik dimana Anda bisa memadukan apa yang Anda pelajari dari luar dan apa yang Anda jumpai dari dalam diri Anda. Anda akan menyadari bahwa Anda bukanlah copy dari orang lain, bahwa Anda merupakan diri Anda sendiri dengan semua keunikan. Dan jikalau itu bukan perkataan yang berasal dari dalam diri Anda, atau gaya Anda sendiri maka itu bukan lah Anda, namun Anda cuma berpura-pura. Anda tidak dapat menjalankan pengalaman orang lain, menjadi diri sendiri dan feel comfortable with your own skin.
Dari ketiga hal tersebut dan semua yang diterangkan sebelumnya, maka poin yang terpenting merupakan tidak ada yang dapat memasukkan kepemimpinan atau pemimpin ke dalam dalam diri anda, anda lah yang mesti bisa mengeluarkannya. Karena Leadership emerge from within.
Selanjutnya bab dari kemajuan diri merupakan belajar, seorang pemimpin akan senantiasa mau mencar ilmu untuk menjadi lebih baik, alasannya merupakan tidak ada seseorang yang dapat melaksanakan apapun dan pribadi mendapatkan keberhasilan pertama kali ia menjajal atau melakukannya. Maka mencar ilmu dan terus mencar ilmu merupakan hal yang dapat dilaksanakan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik, jikalau Anda merasa bahwa Anda sudah berhasil menjadi pemimpin dikala hari pertama anda mencoba, Anda mesti mengajukan pertanyaan pada diri anda sendiri apakah anda sungguh-sungguh belajar. Karena jikalau anda tidak pernah gagal maka biasanya Anda tidak pernah berupaya untuk mendorong diri Anda sekeras mungkin atau Anda tetap berada dalam zona kondusif dan tidak menjajal mencar ilmu hal yang baru. Pemimpin yang bagus merupakan seorang pelajar yang baik, tidaklah penting gaya Anda mencar ilmu yang terpenting merupakan Anda berupaya untuk melaksanakan lebih, merupakan hal yang sungguh logical jikalau orang yang mendorong dirinya sekeras mungkin merupakan orang yang mau mencar ilmu lebih banyak. Learning is a master skill.

2)   Aspire to Excel
Untuk menjadi pemimpin sebaik-baiknya, Anda mesti mempunyai citra yang terang wacana nilai dasar dan kepercayaan yang mau membimbing dan mendasari keputusan dan langkah-langkah yang mau diambil. Anda mesti mempunyai kejelasan wacana apa yang paling anda perdulikan dan apa yang terpenting untuk Anda. Motivasi tersebut mesti tiba dari dalam diri Anda bukan cuma semata berasal dari luar atau permintaan dari lingkungan (intrinsic not instrumental). Kebanyakan pemimpin dengan kesanggupan yang tinggi tidak kan terkonsentrasi pada jumlah duit yang didapat, mengejar-ngejar promosi, atau mendapatkan promosi. Mereka sungguh-sungguh perduli pada pada misi dan visi orang-orang yang dipimpinnya.  Perlu dikenang bahwa kepemimpinan bukalah cuma tenatang merealisasikan visi dan misi pribadi namun lebih terhadap merealisasikan kesempatan dan menolong orang-orang atau anggota Anda menyadari misi dan visinya dan menginspirasinya untuk menggapai hal tersebut. Tiga hal utama dalam tahapan ini adalah: anda mesti mengenali apa yang penting untuk anda, anda mesti menyadari anda kini belum tentu menjadi anda dimasa yang mau datang, dan kepemimpinan bukanlah cuma wacana diri Anda sendiri.

Anda mesti tahu terang apa yang penting untuk anda, sehingga Anda mempunyai nilai dasar, dan prinsio yang jelas. Hal tersebut penting dalam proses menuju kepemimpinan yang lebih baik alasannya merupakan nilai dan prinsip tersebut akan mendefinisikan siapa Anda. Adalah hal yang menyibukkan atau bahkan sulit dipercayai untuk berupaya membela dan menggugah prinsip dan nilai yang bahkan Anda sendiri pun tidak meyakininya. Sebagai seorang pemimpin Anda mesti bisa menggerakan anggota atau bawahan sehingga mereka mau bahu-membahu berupaya merealisasikan visi dan misi yang ada, di saat Anda tidak mempunyai prinsip dan nilai yang jelas, anggota tidak akan mempunyai kepercayaan yang utuh wacana kesanggupan dan dan kompetensi Anda untuk meraih visi atau untuk mengakhiri tugas. Mereka tidak akan mau mengikuti Anda, alasannya merupakan ketidakjelasan akan menyediakan keraguan terhadap pihak yang bersangkutan dalam hal ini anggota organisasi atau bawahan Anda. Memiliki nilai dan prinsip yang terang dan sadar akan apa yang penting untuk Anda sungguh menolong dan berfaedah baik bagi Anda selaku pemimpin dan juga bagi anggota atau bawahan Anda. Ketika Anda mempunyai konsep, prinsip, dan nilai yang terang baik tentang diri Anda sendiri atau tentang organisasi Anda akan mengeluarkan segenap kesanggupan Anda untuk organisasi, Anda akan merasa sungguh terlibat atas kekurangan, kelebihan, kebaikan dan keburukan organisasi. Semakin anda paham dan makin terang nilai yang Anda pegang maka perasaan mempunyai dan kesempatan untuk meningkat bareng organisasi akan lebih tinggi pula. Di segi anggota atau bawahan, pemimpin dengan kejelasan nilai dan prinsip menyediakan mereka kepercayaan dan kepercayaan bahwa organisasi mempunyai tujuan yang jelas, dan akan menubuhkan sense of pride dan sense of belonging yang mana akan berujung pada keberhasilan anggota, pemimpin, dan organisasi secara keseluruhan.

Anda juga mesti menyadari bahwa Anda yang kini belum tentu menjadi Anda di masa depan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya Anda mesti mau berubah, terutama bermetamorfosis lebih baik, sangatlah krusial unuk disadari bahwa keadaan, situasi, dan kontek, bahkan insan akan berganti seiring berjalannya waktu. Kehidupan di masa depan sungguh mungkin berlainan dengan kehidupan kini atau dimasa lalu. Meskipun terdengar sungguh sederhana, tetapi kesadaran akan kemungkinan pergantian sangatlah krusial alasannya merupakan ini akan kokoh pada apa yang mau dilaksanakan oleh pemimpin dan rencana-rencana kegiatannya.

Pada dasarnya masa depan atau masa yang mau tiba merupakan domain atau tempat kekuasaan dari pemimpin itu sendiri, mengapa begitu hal ini didasari oleh kiprah pemimpin yang mana bertanggung jawab untuk senantiasa berkonsentrasi pada tujuan dan masa depan, pemimpin yang bagus merupakan pemimpin yang forward-looking. Mereka perduli akan masa depan dirinya, anggotanya dan organisasinya, serta mempunyai tujuan yang terang (sense of purpose), sehinga bisa menganalisis dan mengkaji kemungkinan-kemungkinan kondisi di masa yang mau tiba dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan jelek atau kerugian. Dalam prose untuk meningkat menjadi pemimpin yang baik, maka akan mesti lebih menghabiskan sebagian banyak dari waktu Anda untuk menimbang-nimbang masa depan dibandingkan dengan apa yang Anda kerjakan dikala ini, mengorientasikan diri Anda untuk bisa bertindak dan menyikapi hal-hal yang mau terjadi di masa depan dibandingkan dengan menimbang-nimbang bagaimana menindaklanjuti apa yang sudah terjadi. Proaktif merupakan salah satu aspek yang mau membimbing Anda pada kesuksesan. Untuk bisa menyaksikan apa yang ada di masa depan dan bagaimana menghadapinya maka Anda akan mesti melaksanakan ketiga hal ini, yaitu stop, looking around, and listen. Stop, berhentilah sejenak dari apa yang Anda lakukan, hentikan semua gangguang-gangguan (distraction), dan mulai menyadari dan menyaksikan apa yang terjadi disekitar Anda, menjadi lebih ingin tahu, dan jeli dalam memperhatikan. Look around, banyak inovasi yang tercipta dari kesanggupan seseorang untuk menyadari apa yang ada disekitarnya, mengkaji dan menyaksikan pola kehidupan, lihat sesuatu dari menyebarkan perspektif, lihatlah pada kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi. Seorang pemimpin yang bagus merupakan seorang yang mempunyai sense of observation yang kuat, mereka condong mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi yang meningkatkan kesempatan mereka untuk mengkaji dan mengobservasi banyak hal, bahkan hal-hal yang terlihat trivial atau sederhana sekalipun.

Kepemimpinan dan menjadi seorang pemimpin juga bermakna keperdulian akan organisasi dan anggota atau bawahan-bawahan Anda, it is not all about you. Pemimpin bukan cuma wacana menjadi orang yang mempunyai kuasa dan privilege untuk memerintah atau menyediakan tugas, tetapi menjadi pemimpin bermakna Anda mesti bisa menyaksikan apa yang dilihat oleh orang lain, Anda mesti tahu dan memahami serta mengapresiasi dan mengaspirasi kebutuhan, mimpi, harapan, dan ketertarikan semua anggota Anda. Anda mesti bisa berkomunikasi dengan anggota atau bawahan Anda menyadari semua hal yang dianggap penting olehnya, mengenali sejauh apa ketertarikannya, memahami dan mengenali standar, dan batasan-batasannya. Sebagai pemimpin Anda mesti mempunyai tujuan yang jelas, dan berarti, you have to serve a larger purpose.

Ingatlah bahwa visi akan masa depan bukanlah prediksi, itu merupakan kreasi atau ciptaan tidak ada yang dapat menyampaikan apa yang mau terjadi di masa depan dengan 100% keyakinan. Menjadi pemimpin yang bagus dan exemplary secara mendasar mengganti diri Anda menjadi seseorang yang lebih baik, mengganti kekerabatan Anda dengan diri Anda dan orang lain, mengganti cara Anda meilihat masa depan, mengganti cara Anda menghadapi tantangan, mengganti cara Anda mengapresiasi orang lain. Dari sana terlihat bahwa kepemimpinan mempunyai dasar pergantian yang mana memberi ide siapa pun untuk menjadi lebih baik, menjadi yang terbaik.

3)   Challenge Yourself
Untuk meningkat menjadi pemimpin yang lebih baik Anda mesti mau dan melaksanakan yang terbaik untuk keluar dari zona aman, mencari pengalaman-pengalaman baru, menguji diri sendiri, bikin kesalahan-kesalahan, terjatuh dan kembali berdiri dan terus mencar ilmu lagi dan lagi. Untuk menjadi pemimpin yang lebih baik Anda mesti mempunyai persisten yang tinggi, tidak praktis mengalah dan terus menerus mengambil inisiatif untuk menjajal hal-hal yang baru, poin yang penting dari semua eksperimen dan percobaan-percobaan yang Anda kerjakan merupakan mengambil pengalaman dan mencar ilmu dari kesalahan-kesalahan dan dilema yang dihadapi, menjajal kembali dan mencar ilmu kembali terus-menerus menjadi suatu cycle of learning.

Manusia pada biasanya merupakan makhluk yang tidak pernah puas akan apa yang terjadi dan apa yang sudah didapatkan, dan ini merupakan salah satu karakteristik insan yang juga krusial dikala menjadi pemimpin, pemimpin yang luar biasa tidak akan bisa bikin sesuatu yang mengagumkan dengan cuma mendapatkan kondisi dan membiarkannya berjalan seadanya. Bayangkan, jikalau nenek moyang kita puas dan merasa cukup dengan apa yang sudah mereka miliki, sangatlah sulit dipercayai bagi kita untuk hingga di masa ini dan bisa menikmati semua kemudahan-kemudahan teknologi. Hal ini terjadi, alasannya merupakan nenek moyang kita berjuang dan terus mencar ilmu dan menantang diri mereka sendiri untuk mencari tahu, untuk bikin sesuatu lebih baik.  Tantangan merupakan salah satu bentuk dan lapangan latihan bagi seorang pemimpin, tantangan akan menyediakan potensi untuk berkembang dan berkembang.  Namun, pentingnya untuk keluar dari zona kondusif bukan bermakna Anda terburu-buru melaksanakan sesuatu yang besar dan drastis, menyerupai contohnya membuka perusahaan baru, bikin pergerakan, atau menantang sejarah, yang mesti Anda kerjakan merupakan mulai dari exploring, investigating, experimenting apa yang dapat dilaksanakan untuk bikin kondisi lebih baik. Contohnya, dengan menggunakan cara gres untuk menertibkan karyawan atau untuk menyediakan dan meningkatkan ketentraman karyawan.

Orang-orang pada umunya melaksanakan yang terbaik di saat mereka merasa tertantang, sehingga tantangan merupakan salah satu aspek yang mendorong seseorang menjadi lebih baik, dengan kata lain challenge is a motivating environment for excellence. Penelitian menampilkan tiga hal yang bermitra dengan tantangan (challenge) yakni: (1) potensi untuk ditantang atau mendapatkan tantangan pada kondisi dan mengenalkan pergantian membuka pintu pergantian untuk melaksanakan yang terbaik; (2) Tantangan pada biasanya sering mengeluarkan kesanggupan dan keahlian yang bahkan tidak dipahami oleh orang yang bersangkutan. Pada waktu yang sempurna dan dengan potensi yang tepat, orang yang lazim saja dapat menjadi orang yang mengagumkan dan luar biasa (ordinary people can turn into an extraordinary one); (3) tantangan tidak senantiasa mesti dicari, kebanyak di saat seserang menjadi pemimin tantanganlah yang mau menghampiri Anda. Hal tersebut menampilkan bahwa jikalau Anda ingin menjadi pemimpin yang extraordinary makan Anda mesti mau mencari potensi untuk mencar ilmu menantang dan menguji keahlian dan kesanggupan yang Anda miliki, dan mau bereksperimen dengan mengganti lingkungan, cukup baik tidak akan pernah menjadi cukup di saat Anda mempunyai target untuk menjadi terbaik dari yang Anda mampu.

Selain mengeluarkan kesanggupan dan keahlian yang tersembunyi dalam diri Anda, tantangan juga akan mengenalkan Anda pada apa yang menurut Anda penting. Mendapatkan tantangan berupa menghadapi hal baru, menghadapi perbedaan, atau bikin sesuatu yang unik dan gres yang belum dipahami oleh penduduk luas kan menyediakan Anda potensi untuk menanyakan diri Anda sendiri dan mengenali hal mendasar menyerupai tujuan apa yang ingin Anda capai. Dalam proses perkembangannya seorang pemimpin akan senantiasa menemui pola menyerupai ini try-fall-learn-repeat. Hal ini bermakna didasari oleh rasa keingintahuan, anda akan mulai mencoba-coba dan bereksperimen untuk melaksanakan hal yang baru, kemudian Anda akan melaksanakan kesalahan atau akan mengalami kegagalan, tetapi kegagalan tersebut jangan lantas bikin Anda menyerah, tetapi kegagalan tersebut digunakan selaku materi pelajaran, dimana kesalahannya, mengapa hal tersebut terjadi, dan kemudian Anda mengulang prosesnya lagi dengan bereksperimen tentunya tahap ini akan lebih matang dari sebelumnya, alasannya merupakan Anda sudah mendapatkan pengalaman dan pembelajaran dari kesalahan sebelumnya. Proses tersebut mengimplikasikan bahwa Anda mesti mempunyai resilience dan persistence yang kokoh untuk dapat menjadi pemimpin yang hebat, tidak praktis menyerah. Get gritty and Stay hardy.

Tantangan merupakan bab dari proses kemajuan dan pertumbuhan tetapi untuk bisa menghadapi dan tantangan yang ada akan diperlukan keberanian. Keberanian tidak saja bisa dihubungkan dengan pengalaman luar biasa bermitra dengan hidup mati, tetapi keberanian juga bisa berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, contohnya keberanian untuk mengakui kesalahan, keberanian untuk mengakui ada yang lebih baik. Keberanian intinya merupakan hal yang personal, setiap orang mempunyai pengalamannya masing-masing, tidak pernah ada peraturan yang menyatakan bahwa orang yang berani hanyalah orang-orang dengan pengalaman-pengalaman tertentu. Sebagai pemimpin, keberanian digunakan di saat Anda berupaya untuk keluar dari zona tenteram Anda yang mana bermitra dengan kesempatan untuk mencar ilmu dan bereksperimen dengan hal-hal baru. Sehingga keberanian bukan saja menjadi bab dari kepemimpinan dikala menjadi pemimpin tetapi juga dalam pengembangan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik.

4)   Engage Support
Salah satu mitos dari kepimimpinan merupakan kesanggupan seorang pemimpin untuk sanggup berdiri diatas kaki sendiri atau self-dependent, bahwa pemimpin bisa melaksanakan semuanya sendiri, bahwa pemimpin merupakan insan super yang tidak perlu bantuan dari orang lain. Padahal sama menyerupai orang-orang lainnya, pemimpin pun perlu koordinasi dan bantuan dari bawahan anggota atau orang-orang terkait untuk meningkatkan kesanggupan atau meraih tujuan organisasi. Anda tidak akan dapat menjadi pemimpin yang luar biasa tanpa bantuan dari orang lain. Anda juga akan memerlukan feedback dari orang-orang disekitar Anda untuk mengenali imbas dari tindakan-tindakan atau keputusan-keputusan yang Anda ambil selaku pemimpin. Feedback dan nasehat tersebut akan bikin Anda mengenali apa apa yang mesti Anda kerjakan selanjutnya. Namun, hal yang mesti diamati merupakan untuk mendapatkan feedback yang menunjang, jujur, dan membangun diperlukan dasar kepercayaan antara satu sama lain, sehingga Anda perlu untuk bikin iklim dimana orang-orang akan mempunyai kepercayaan untuk menyediakan feedback atau nasehat pada satu sama lain.

Seorang pemimpin tidak pernah sungguh-sungguh berhasil untuk meraih maksudnya dengan melakukannya seorang diri, ia senantiasa memerlukan koordinasi dan kerja sama dari semua anggota dan orang-orang disekitarnya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya pemimpin bukanlah insan super yang dapat melaksanakan seluruhnya sendiri, teladan dalam suatu perusahaan, pemimpin tidak akan mendapatkan keberhasilan atau laba jikalau ia tidak dibantu oleh bidang penjualan dan bidang kreatif. Dalam suatu organisasi siapa pun mempunyai tanggung jawab, hak, dan keahliannya masing-masing dan merupakan hal yang wajar untuk mengakui bahwa pemimpin memerlukan pihak lain untuk berkembang. Dalam dunia atlet merupakan hal yang masuk akal di saat mendapatkan kemenangan ia akan berterima kasih dan menceritakan apa yang sudah diajarkan oleh pelatihnya secara publik, sehingga ia bisa menang. Hal itu pulalah yang mesti ditumbuhkan oleh pemimpin, akuilah bahwa Anda memerlukan saran-saran, dan feedback dari anggota Anda dan mulailah untuk mengapresiasi semua pertolongan anggota apa sekecil apapun itu. Penelitian menampilkan perilaku positif pemimpin terhadap feedback dari anggota kokoh dan berkontribusi pada kepercayaan diri dan koordinasi anggota secara keseluruhan. Hal ini juga akan membangun komunikasi yang bagus antara pemimpin dan anggota. Khusunya di saat seorang pemimpin menampilkan empati, tenggang rasa tidak cuma dilaksanakan atau ditunjukkan di saat menyediakan support atau bantuan namun juga tenggang rasa di saat mencari atau meminta pertimbangan dan saran. Hal ini bisa ditunjukkan dengan mendekati atau reach out orang yang memang kurang menggemari Anda dan menyimak baik-baik apa yang mereka katakana. Kegiatan ini akan menolong memperbaiki komunikasi antara Anda dengan orang yang tidak particulary suka dengan Anda.

Perbaikan komunikasi antar anggota, atau dengan pihak lain, akan menolong anda untuk mendapatkan kekerabatan atau koneksi dan jaringan yang mau sungguh berkhasiat bagi kemajuan kesanggupan kepemimpinan Anda, tergolong kesanggupan dan keberhasilan organisasi. Ketika Anda menjadi pemimpin mutu dari kekerabatan dan jaringan yang Anda buat dan miliki menjadi lebih signifikan, observasi menampilkan bahwa mutu komunikasi dan koneksi berkontribusi secara positif terhadap kemajuan individu dan efektifitas organisasi. Yang mesti diamati merupakan walaupun koneksi dan jaringan merupakan hal yang penting dan signifikan tetapi Anda masih mesti dapat menjadi diri Anda sendiri, seleksilah orang-orang yang bikin Anda merasa tenteram tetapi tetap jujur dalam menyediakan feedback, sehingga bikin Anda berkembang. Ingat nasehat dan feedback adalah salah satu hal yang mau bikin berkembang dan belajar.

5)   Deliberate Practice
Deliberate practice berarti Anda tidak semata-mata melaksanakan kesibukan tetapi Anda secara sadar melaksanakan aktifitas yang secara spesifik dai rancangan untuk meningkatkan penampilan atau kesanggupan Anda. Karakteristik dari deliberate practice ialah satu, keyword disini merupakan di desain, yang bermakna Anda tahu terang kegiatan-kegaitan apa saja yang mau Anda kerjakan demi meningkatkan kemampuna And selaku pemimpin dan kapan Anda akan melakukannya. Anda bisa mengikuti pelatihan-pelatihan, mengadakan diskusi atau bikin konsentrasi group, disamping itu Anda juga bisa menyewa pelatih untuk melaksanakan pelatihan. Dua, perlu dipahami bahwa praktik bukanlah kesibukan yang berjalan sekali saja, melaksanakan praktek dengan hal-hal yang bermitra dan didesain untuk mengembangakan kesanggupan Anda satu atau dua kali tidak akan menolong banyak, kesibukan ini mesti dilaksanakan terus menerus secara berkelanjutan hingga pada kesannya menjadi suatu keperluan dan kesibukan yang otomatis. Ketiga, eksistensi feedback yang terstruktur, tanpa mengenali bagaiamana kondisi Anda atau progress yang sudah Anda capai sangatlah sukar untuk sanggup mengenali sejauh apa Anda sudah meningkat atau berapa usang lagi Anda bisa hingga pada target yang diinginkan. Dari feedback yang didapatkan, Anda juga akan mengenali kehabisan dan kelabihan yang Anda miliki, berusahalah untuk tetap rendah hati akan semua keunggulan yang Anda miliki dan mendapatkan dengan baik kehabisan yang punya. Kemampuan untuk mendapatkan kehabisan merupakan salah satu langkah pertama untuk menjadi lebih baik, jikalau seseorang tidak dapat mendapatkan kritikan akan kehabisan yang ia miliki dan tidak mau mengakuinya, maka ia tidak akan berkembang. Karena ia menolak untuk mengenali bahwa kelemahannya sehinnga ia tak pernah mempunyai niat atau keperluan untuk menangani atau memperbaiki dan mengembangkannya.

Anda tidak akan menjadi pemimpin yang lebih baik di saat Anda tidak melaksanakan praktik atau kerja keras untuk memajukan diri dengan disiplin. Praktik mesti dilaksanakan secara berturut-turut, tetapi jikalau Anda cuma berkonsentrasi pada jumlah waktu yang Anda habiskan untuk praktik tanpa disiplin dan tanpa rancangan yang jelas, maka Anda tidak akan mendapatkan hasil apapun. Mengetahui keunggulan dan mengembangkannya merupakan hal yang penting, tetapi menyadari kehabisan yang dimiliki dan berupaya memperbaikinya tidak kalah pentingnya.

Lebih jauh lagi selain kelima kesibukan diatas, seorang pemimpin mesti menyadari pentingnya konteks dalam suatu kepemimpinan, konteks bisa sungguh mensugesti cara berpikir, cara bekerja, dan langkah-langkah yang diambil. Ketika didunia kerja atau organisasi konteks ini biasa disebut selaku budaya organisasi (organizational culture), di saat seorang pemimpin melakukan pekerjaan atau memimpin pada organisasi dengan kultur yang baik, maka ia tidak akan terlalu memperoleh banyak masalah, tetapi tidak semua pemimpin mendapatkan lingkungan kerja yang positif, sehingga ia mesti berupaya untuk menggugah budaya positif itu sendiri. Beberapa karakteristik budaya organisasi yang mau menunjang keefektifan pemimpin adalah: satu, besarnya kepercayan yang ada di lingkungan organisasi, baik antara pemimpin dan bawahan atau antara anggota. Kepercayan tersebut juga mensugesti eksistensi rasa saling menghormati dalam perbedaan, dan kerja sama dan koordinasi yang sehat. Dua, mengutamakan pembelajaran dan menyediakan banyak potensi yang sistematis untuk belajar, contohnya pengadaan pelatihan baik internal atau external, mentoring, couching, bahkan pengadaan classroom-based learning programs, online learning programs, dan lain sebagainya.

Kepemimpinan merupakan suatu kebiasaan, suatu tindakan, dan komitmen, yang Anda ambil dan kerjakan selaku bab dari diri Anda. Kepemimpinan bukanlah wacana bagaimana Anda mengawali tetapi wacana bagaimana Anda mengakhiri—mencapai tujuan anggota, organiasi, dan pribadi.

C.  KESIMPULAN
Dari intisari diatas ada setidaknya ada lima hal yang mau kokoh dan mesti dilaksanakan untuk dapat menjadi pemimpin yang lebih baik. Hal pertama merupakan luruskan mindset, percayalah pada diri sendiri, percaya bahwa Anda bisa untuk memimpin dan mempunyai kapasitas untuk melaksanakan yang terbaik bagi anggota dan organisasi yang anda pimpin. Kedua, pemimpin mesti memberi ide bawahan atau anggota, sehingga Anda mesti mempunyai tujuan dan visi yang jelas, visi yang terang akan menyediakan kepercayaan dan keterlibatan yang bagus dari anggota yang mana keterlibatan tersebut akan kokoh pada kekuatan organisasi baik dalam penampilan ataupun koordinasi demi tercapainya tujuan bersama. Ketiga, menjajal hal baru, berupaya untuk meningkatkan apa yang anda miliki, keluar dari comfort zone. Memiliki keberaniaan untuk terus mencar ilmu dan belajar, tidak praktis mengalah dan terus berupaya menjadi yang terbaik dengan mengakibatkan kesalahan-kesalahan selaku pengalaman bermanfaat yang berfungsi untuk menolong berkembang dan kembang diri dan organisasi. Keempat, tidak segan untuk meminta bantuan dari orang lain atau sekitar, pemimpin memerlukan pendapat, nasehat dan feedback dari orang-orang sekitarnya, hal ini akan membantunya untuk tetap berkembang dan berkembang, sekaligus menjadi media untuk memupuk rasa saling percaya dalam organisasi. Kelima praktek terus menerus, Anda tidak akan dapat menjadi lebih baik tanpa adanya praktek dan latihan yang berkesinambungan, sehingga praktek atau training akan senantiasa diperlukan walaupun Anda sudah menjadi pimpinan senior.

Selanjutnya Anda perlu menyadari bahwa merupakan hal yang penting bagi Anda untuk menggunakan gaya kepemimpinan yang paling merefleksikan diri Anda sendiri, Anda tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain, percayalah pada diri sendiri. Dan camkan bahwa kepemimpinan dan pemimpin bukan wacana posisi atau personality atau talenta yang Anda punya namun menjadi pemimpin merupakan wacana langkah-langkah dan agresi untuk mengganti sesuatu menjadi lebih baik.

D.  DAFTAR PUSTAKA

Kouzes, M. James, Posner, Z. Barry. 2016. Learning Leadership: The Five Fundamentals of Becoming and Exemplary Leader. San Francisco: The Leadership Challenge: A Wiley Brand.

Related : Learning Leadrship

0 Komentar untuk "Learning Leadrship"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)