Berkisah Tentang Cinta

lalu engkau, yang semula kusangka bahkan Tuhan tiada akan pernah
ciptakan, gelibetan pergi pulang di sela iga dan sesudahnya mengembarai
lorong tiap tulang belulang dalam tubuh yang mewujutkan diri ini.

bunga ataukah batu? bara ataukah rindu? menyala, mulakmulak, redup lalu,
lindap, jauh dan dalam, mendatangkan senyap yang bikin segala macam air pun penyap
: menyergap, bikin bayang, di saat kupukupu merentang sayap.

pagiku, kekasih. siang, sore, senja dan malamku pula, sangat sudah bagimu.
aku ini, begitulah kadang kubayangkan, dingklik bau tanah di beranda
dengan pelitur pada sandaran lengan sudah pudar semua

dan engkau tak henti mengelapnya yang entah mengapa kadangkala
sembari berlinang airmata.

ubin di sini sudah pula retak di nyaris tiap sudutnya.
dan di celah sempitnya berdesak entah berapa banyak belakang layar (memuat harapan
yang bukankah seringkali tak simpel bagi kita untuk mewujutkannya?)

”aku mencintaimu,” bisikmu sebuah malam dikala mestinya bulan bundar.
”mengapa namun cinta berpaling dari kecintaanku padamu?” tanyamu.
lalu tenang berdenting.

di ujung daun
Oleh Kang Mz Timur

Related : Berkisah Tentang Cinta

0 Komentar untuk "Berkisah Tentang Cinta"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)