Prinsip utama filsafat ekonomi Islam terletak pada kekerabatan insan dengan Tuhan, alam semesta dan orang-orangnya, yakni makhluk-makhluk insan yang lain serta tujuan hidupnya di wajah bumi. Hubungan insan dengan Tuhannya dirumuskan dengan tauhid. Hakikat tauhid yakni penyerahan diri yang lingkaran terhadap kehendak Ilahi, baik menyangkut ibadah maupun panggilan hidup untuk bikin contoh kehidupan sesuai dengan iradat-Nya. Lebih tepatnya prinsip utama filsafat ekonomi Islam merupakan ada pada makna kalimat tauhid, yakni kalimat syahadat. Iradat Allah ini merupakan sumber tata nilai dan merupakan tujuan tamat daya-upaya manusia. Kehidupan insan di wajah bumi merupakan sebuah ujian, dan maksud-nya merupakan untuk pertanda kesuksesan tiap insan dalam cobaan tersebut, dalam menjalankan kehendak Allah itu. Alam semesta dengan segala sumber daya dan tenaga yang dikandungnya ditawarkan Allah bagi insan untuk dimanfaatkan, tetapi semua itu milik Allah semata-mata. Karena kehidupan insan di wajah bumi merupakan cobaan dan
semua perbekalan yang tersedia bagi insan yakni amanat, maka ia mesti mempertanggung-jawabkannya dihadapan Allah dan kesuksesan hidup ukhrowinya tergantung pada amaliahnya dalam kehidupan di wajah bumi. Ini merupakan komplemen dimensi gres bagi analisa segala duduk kasus dan amaliahnya dalam kehidupan dunia ini.
Karena setiap orang mendapat peluang yang serupa bermitra dengan Tuhan dan alam semesta, kemudian kekerabatan tertentu antar insan dengan insan pun ditetapkan. Hubungan tersebut berupa kekerabatan persaudaraan (mu'min akhul mu'min) dan persamaan (musaawah). "Tauhid yakni mirip mata duit dengan dua muka; yang pertama menggambarkan Allah selaku Khaliq (pencipta) dan pada segi yang lain semua insan yakni sama atau setiap orang yakni kerabat bagi yang lain".
0 Komentar untuk "Filsafat Ekonomi Islam"