Oleh: KH.S.Faroji Al-Robbani,MA (Wasekjen DPP Arimatea Pusat)
1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar Allah Ta?ala berfirman: “Sesungguhnya Kami sudah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kau apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu? Malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengendalikan segala urusan. Malam itu (penuh) kemakmuran hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr : 1-5) Dan pada malam itu diterangkan segala masalah yang sarat hikmah, yakni takdir selama setahun. Allah Ta?ala berfirman: “Sesungguhnya Kami sudah menurunkannya (Al-Qur?an) pada sebuah malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu diterangkan segala masalah yang sarat hikmah, (yaitu) masalah yang besar dari segi Kami. Sesungguhnya Kami merupakan Yang mewakilkan rasul-rasul, selaku rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ad-Dukhan: 3 – 6) 2. Waktunya Diriwayatkan dari Nabi ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bahwa malam tersebut terjadi pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ini merupakan nasehat yang paling mempunyai efek menurut hadits ‘Aisyah -Radhiyallahu ‘anha, dia berkata bahwa Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan dia bersabda: “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim) Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah hingga terluput dari tujuh hari terakhir, alasannya riwayat dari Ibnu Umar, Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Carilah di sepuluh hari terakhir, jikalau seorang dari kau merasa lemah atau tidak dapat maka janganlah hingga terluput tujuh hari sisanya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar? Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa menjalankan qiyam (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan sarat keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang sudah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah -Radhiyallahu ‘anha sebenarnya dia bertanya: “Ya Rasulullah, apa pendapatmu jikalau saya tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang mesti saya ucapkan?” Beliau ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam menjawab” “Ucapkanlah: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي Ya Allah, Sesungguhnya Engkau merupakan Maha Pemaaf dan Suka Memaafkan, maka maafkanlah hamba.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad sahih) Dari ‘Aisyah -Radhiyallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam apabila sudah masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), dia mengencangkan kainnya (banyak beribadah), menggugah malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Juga dari ‘Aisyah -Radhiyallahu ‘anha, belaiu berkata: “Adalah Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam tekun (beribadah apabila sudah masuk) sepuluh hari terakhir yang tidak pernah dia laksanakan pada malam-malam lainnya.” (HR. Muslim) 4. Tanda-Tandanya Dari ‘Ubaiy ?Radhiallahu ?Anhu berkata, Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seumpama baskom hingga meninggi.” (HR. Muslim) Dari Ibnu Abbas -Radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “(Malam) Lailatul Qadar merupakan malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya sinar matahari melemah kemerah-merahan.” (HR. Ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah dan Al-Bazzar dengan sanad hasan)
1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar Allah Ta?ala berfirman: “Sesungguhnya Kami sudah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kau apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu? Malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengendalikan segala urusan. Malam itu (penuh) kemakmuran hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr : 1-5) Dan pada malam itu diterangkan segala masalah yang sarat hikmah, yakni takdir selama setahun. Allah Ta?ala berfirman: “Sesungguhnya Kami sudah menurunkannya (Al-Qur?an) pada sebuah malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu diterangkan segala masalah yang sarat hikmah, (yaitu) masalah yang besar dari segi Kami. Sesungguhnya Kami merupakan Yang mewakilkan rasul-rasul, selaku rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ad-Dukhan: 3 – 6) 2. Waktunya Diriwayatkan dari Nabi ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bahwa malam tersebut terjadi pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ini merupakan nasehat yang paling mempunyai efek menurut hadits ‘Aisyah -Radhiyallahu ‘anha, dia berkata bahwa Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan dia bersabda: “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim) Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah hingga terluput dari tujuh hari terakhir, alasannya riwayat dari Ibnu Umar, Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Carilah di sepuluh hari terakhir, jikalau seorang dari kau merasa lemah atau tidak dapat maka janganlah hingga terluput tujuh hari sisanya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar? Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa menjalankan qiyam (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan sarat keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang sudah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah -Radhiyallahu ‘anha sebenarnya dia bertanya: “Ya Rasulullah, apa pendapatmu jikalau saya tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang mesti saya ucapkan?” Beliau ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam menjawab” “Ucapkanlah: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي Ya Allah, Sesungguhnya Engkau merupakan Maha Pemaaf dan Suka Memaafkan, maka maafkanlah hamba.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad sahih) Dari ‘Aisyah -Radhiyallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam apabila sudah masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), dia mengencangkan kainnya (banyak beribadah), menggugah malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Juga dari ‘Aisyah -Radhiyallahu ‘anha, belaiu berkata: “Adalah Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam tekun (beribadah apabila sudah masuk) sepuluh hari terakhir yang tidak pernah dia laksanakan pada malam-malam lainnya.” (HR. Muslim) 4. Tanda-Tandanya Dari ‘Ubaiy ?Radhiallahu ?Anhu berkata, Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seumpama baskom hingga meninggi.” (HR. Muslim) Dari Ibnu Abbas -Radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “(Malam) Lailatul Qadar merupakan malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya sinar matahari melemah kemerah-merahan.” (HR. Ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah dan Al-Bazzar dengan sanad hasan)
0 Komentar untuk "Lailatul Qadar"