Seni tari ialah hasil lisan jiwa yang diungkapkan lewat gerak anggota badan insan yang telah dimasak secara khusus. Pengolahan gerak tari dijalankan menurut perasaan dan nilai-nilai keindahan. Jadi, gerak tari berlawanan dengan gerak keseharian. Indonesia tenar dengan keanekaragaman adat, budaya, dan kesenian. Kesenian intinya dibagi menjadi dua, yakni seni rupa dan seni pertunjukan. Salah satu bentuk seni pertunjukan yakni seni tari.
Pada zaman penjajahan, seni tari di dalam istana masih terpelihara dengan baik. Namun, tari cuma digunakan untuk kepentingan upacara istana, misalnya, penyambutan tamu raja, perkawinan putri raja, penobatan putra-putri raja, dan jumenengan raja.
Hal itu berlawanan dengan seni tari di golongan rakyat biasa. Di golongan rakyat biasa, pertunjukan karya tari cuma ialah jenis hiburan atau tontonan pelepas letih sehabis tamat bercocok tanam.
Oleh sebab itu, seni tari pada zaman penjajahan dibilang mengalami kemunduran. Namun, di golongan rakyat biasa, penderitaan rakyat akhir penjajahan juga menjadi gagasan untuk menghasilkan karya tari yang bernuansa kepahlawanan. Salah satu karya tari yang terinspirasi oleh penderitaan rakyat pada zaman penjajahan yakni tari Prawiroguno.
0 Komentar untuk "Seni Tari Indonesia Pada Zaman Penjajahan"