Awas Praktik Jual Laptop Bekas Dikatakan Baru, Ini Ciri-Cirinya!

Merdeka.com - Sebelumnya, merdeka.com sudah membahas adanya praktik jual laptop gres dikatakan murah yang menyebabkan bisnis perangkat PC portabel ini lesu. Nah, sekarang saatnya mengungkap ciri-ciri praktik 'kotor' ini.

Soal pemasaran laptop BSB, ternyata ada ciri-cirinya yang sanggup dikenali. Pertama, si pedagang bisanya menampilkan berbelanja laptop gres tapi dalam paketnya hanya sanggup laptop dan charger. Harga akan naik bila si pembeli ingin mendapat box dan lain-lain. Padahal, untuk pembelian laptop yang sungguh-sungguh baru, hal ini tidak terjadi.

Kedua, harga laptop BSB sanggup jauh lebih hemat biaya dari harga normal, sekitar Rp 500 ribu hingga jutaan. Padahal, intinya harga laptop di mana-mana itu tidak berlainan jauh, umumnya selisihnya tidak hingga Rp 300 ribu. Penjual pun umumnya gres memberi harga potongan harga yang tidak hingga Rp 300 ribu itu bila si laptop telah jadi stok usang yang garansinya telah berjalan.

"Dulu di toko kami juga ada pernah yang hendak beli laptop Asus yang pakai VGA khusus, harga pasarannya masih Rp 5 juta ke atas waktu itu. Tapi, yang beli itu ngaku dapatnya Rp 4,5 juta. Baru sehabis ditelusuri ternyata barangnya memang bekas. Kita ya bilang kalau Intel Core i3 plus VGA itu harga normalnya Rp 5 juta ke atas," kata Gigih, salah satu pedagang laptop di sentra perdagangan laptop, Dieng Plaza, Malang.

"Ya kalau orang ngerti spesifikasi, dengan harga segitu niscaya curiga kalau dikasih harga segitu. Kalau orang awam, dikasih harga rendah dengan spek tinggi ya diambil," lanjutnya.

Ketiga, pedagang laptop BSB tadi kerap menyarankan pembeli untuk menenteng laptopnya yang rusak balik ke toko tadi, bukannya ke service center langsung. Alasannya pasti jelas, akan tertangkap tangan bila laptop itu BSB jikalau diperiksa di service center.

Di sisi lain, Gigih mengaku telah memajang banner bertuliskan 'awas laptop gres dijual bekas' di depan tokonya. Namun hal itu disebut tidak besar lengan berkuasa kepada tingginya pemasaran BSB. Hal ini yang kesannya menghemat pemasaran laptop sekaligus menurunkan minat dan akidah penduduk untuk berbelanja laptop baru. Terlebih, komputer bekas yang dijual gres di saat ini banyak yang merek-merek gres untuk menawan pembeli awam.